CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

223. Berikan aku sebuah penjelasan



223. Berikan aku sebuah penjelasan

0KAMAR JONATAN     
0

Wanita cantik ini duduk di depan kaca untuk sedikit make up setelah selesai mempercantik diri. Tara segera berdiri dari duduknya dan melangkahkan kakinya menuju ke pintu keluar. tetapi sebelumnya ia sudah meninggalkan sebuah catatan kecil yang ia tulis di sebuah kertas yang ia letakkan diatas meja di bawah lampu tidur dekat ranjang Jonatan yang berisi :     

"Sayang, aku harus pergi dahulu. Soalnya, aku harus berangkat ke kantor perusahaan Jiang grup hari ini. ada sedikit urusan yang harus aku selesaikan lebih awal, jika masih ada kepentingan kau bisa menelepon aku." pesan yang di tulis wanita cantik ini kepada Jonatan.     

setelah meletakkan pesan itu, ia membuka pintu kamar Jonatan dan berjalan keluar dari kamar tidur itu kemudian menutup kembali pintunya dengan pelan. entah apa yang ia pikirkan saat ini. mungkin pikiran wanita ini sedang kacau, ia tak banyak bicara, apalagi bertingkah laku ekstrim dan kasar seperti biasanya. ia cenderung lebih pendiam dan tak banyak bicara. tetapi siapa yang bisa menebak isi hati dan pikiran seorang Tara Jiang. bisa saja saat ini ia sedang memikirkan pekerjaan, rencana liburan atau sekedar jalan-jalan, bisa juga masih memikirkan dan mengharapkan laki-laki bernama Yohan yang sekarang sudah menjadi milik Saudarinya itu, tetapi tentu saja itu tidak mudah lagi baginya untuk mendapatkan sang pangeran tampan pujaan hatinya itu atau bisa jadi sedang memikirkan laki-laki tampan lainnya. tetapi yang jelas itu bukan Jonatan.     

Tara berjalan menyusuri anak tangga dengan pelan. pikirannya memang sedang tidak fokus dengan satu hal, seolah sedang berfikir dan menyusun suatu rencana tertentu dalam otaknya.     

"Hmm... sudahlah, biar aku urus adik kurang ajar ku itu dan Yohan brengs*k itu nanti. Yohan aku sangat menginginkan mu, tetapi kau malah memilih dan menghinaku dengan menikahi Saudariku Tiara. dasar pasangan jahat!!! aku akan membalas kalian nanti untuk setiap rasa sakit dan penghinaan yang kalian berikan kepadaku sekarang ini!" gumam Tara dalam hati.     

ia sudah sampai di ruang tamu dan berjalan menuju pintu utama  apartemen Jonatan. tangan lembutnya meraih gagang pintu dan membukanya dengan cepat, kemudian keluar dari apartemen nyaman yang ia bisa kunjungi dan tinggali kapan saja ia mau. tempat dimana ia sering melepas kerinduan dan memadu kasih dengan mantan calon suami Saudarinya itu.      

Tara berjalan  menuju parkiran mobil milik direktur perusahaan JT Grup ini. bukan masalah besar ia mau membawa atau memakai mobil yang mana yang ia suka, tinggal pilih saja dan Jonatan tidak akan mempermasalahkan itu karena mobil wanita cantik ini masih tertinggal di club malam kemarin malam. biarlah nanti ia meminta Doni  supir pribadi papanya untuk mengambil mobil itu untuknya.      

Tara menaiki dan mengendarai mobil sport bewarna hitam milik Jonathan. mobil kesayangan laki-laki tampan itu. masa bodoh jika nanti Jonatan akan mencari mobil kesayangannya itu, yang jelas ia hanya ingin mengendarai mobil itu saja dan tidak tertarik dengan koleksi mobil Jonatan yang lainnya. Tara masuk kedalam mobil dan mulai melakukannya menuju kediaman keluarga Jiang. ia tidak mungkin berangkat ke kantor dengan memakai gaun malam, yang jelas ia harus mengganti pakaian terlebih dahulu di rumah, baru berangkat ke perusahaan tempat ia bekerja itu.     

KEDIAMAN KELUARGA BESAR KIM.     

malam sudah berganti pagi. sinar mentari sudah menembus celah-celah kaca jendela menebar kehangatan. ditambah kesegaran udara pagi yang menyejukkan jiwa. kicauan burung membangunkan pasangan romantis ini yang sedang tertidur lelap.     

"Hemm..."Kim Yohan sudah bangun dan membuka matanya. Istrinya seperti biasanya, masih tertidur lelap di sampingnya. Yohan memiringkan tubuhnya dan mulai mencolek hidung Tiara tu berapa kali. tetapi wanita cantik ini masih saja bisa tertidur. Akhirnya karena gemas Yohan memencet hidung Tiara dengan sedikit keras supaya wanita cantik ini segera terbangun. Bagaimanapun ia sudah membuat janji untuk pemeriksaan kehamilan dengan dokter Angel dengan susah payah melalui sahabatnya dokter Glen, walaupun dengan sedikit memaksa.     

" Hai sayang.... Banguunnn!!!" Katanya dengan sedikit keras sembari memencet hidung mancung Tiara.     

"Aww...Sakit begitu!!" Kalau Tiara sambil memegang hidungnya yang sudah memerah. Wajahnya sedikit cemberut karena Yohan membangunkannya dengan cara begitu. Biasanya Yohan akan membangunkannya dengan cara mengecup kening atau memberikan ciuman selamat pagi di bibirnya setiap harinya.     

"Ayo bangun, kita harus ke rumah sakit pagi ini." Kata Yohan dengan semangat. Wajahnya berseri-seri, ia sudah tidak sabar untuk melihat pertumbuhan calon bayinya di kandungan Tiara.     

"Hah, rumah sakit??? Siapa yang sakit? Apa kita akan menjenguk seseorang, katakan sayang?" Tanya Tiara dengan wajah sedikit bengong dan bingung. Wanita cantik ini benar-benar lupa jika hari ini adalah jadwal pemeriksaan  kandungan yang diberikan dokter Glen waktu itu. Namun sepertinya itu juga tidak penting karena ia sudah menghilangkan kertas yang yang diberikan sahabat suaminya itu, entah dimana ia meletakkannya Tiara juga sudah lupa.     

"Bukan, aku ingin mengantarkanmu memeriksakan kandungan hari ini. Bukankah kau ada jadwal pemeriksaan dengan dokter Angel sayang???" Tanya Yohan memastikan, walaupun sebenarnya ia sudah tahu karena sebelumnya sudah ia cek terlebih dahulu ke sahabat dan meminta jadwal rutin setiap bulannya sekalian.     

"Tidak... Tidak!!! Aku tidak akan mau berangkat ke rumah sakit jika kamu tidak menjelaskan soal yang tadi malam, mengapa kamu bisa pulang terlambat. Pakaianmu berganti bersih dan rapi. Rambut basah dengan aroma tubuh yang harum dan segar. Apakah benar kau hanya bertemu bibi Alaen saja???" Tanya Tiara yang tidak percaya karena teringat kembali dengan peristiwa semalam.     

Yohan masih termangu dan bingung mau menjawab pertanyaan istrinya. ia hanya bisa menghela nafas panjang dan meminta maaf pada Tiara. Seperti ia harus menjelaskan lagi dan lebih baik jujur saja dari pada Tiara semakin curiga.     

Yohan memegang wajah Tiara dengan kedua telapak tangannya. dia memandang wajah cantik istrinya yang baru saja bangun itu dengan dalam dan dengan penuh kelembutan.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.