CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

234. Aduh, Malu sekali



234. Aduh, Malu sekali

0Melihat kedua majikan pergi dengan menggunakan mobil sendiri perasaan Joni menjadi sedih sekaligus bingung dan takut. Iya bingung kan apaan belum bisa menerima perasaan dan rasa cintanya kepada gadis itu, selain kita merasa takut jika setelah ini bisa saja pemuda tampan ini akan kehilangan pekerjaannya sebagai sopir pribadi karena hari ini.     
0

Sungguh Joni akan sangat sedih jika sampai diberhentikan dari pekerjaannya ini karena Joni sudah sangat mencintai pekerjaan ini dan juga tuan dan nyonya Kim sangat baik kepadanya karena itulah ia merasa menemukan sebuah keluarga yang hangat di dalam keluarga besar Kim, meskipun ia hanya seorang sopir pribadi tetapi tuan dan nyonya Kim tidak pernah memperlakukannya dengan buruk apalagi sampai menghina dirinya yang hanya orang kecil.     

"Habis sudah aku setelah ini, tuan dan nyonya besar berarti saat marah tadi. akan tetapi Mengapa mereka tidak memberitahuku kalau mereka ini keluar apa yang aku lakukan hari ini aku bisa terjadi karena kesalahan ku. Aku sangat tidak berguna, apa fungsinya aku berada disini anaknya besar kemana-mana membawa mobil sendiri "gumam Joni yang merasa sedih tidak hatinya.     

Joni berapa kantongnya untuk mengecek apakah Tuan dan Nyonya tadi sebelum berangkat sudah menghubungi apa belum? karena setiap pagi ia sama sekali tidak merasa ada yang mencarinya.     

"Apa! Di mana handphoneku?" Kata Joni sembari meraba-raba semua suku yang ada di pakaiannya mencari handphone miliknya tetapi tidak ketemu juga.     

"Ya, tuhan. Dimana aku meletakkannya terakhir kali? Mungkinkah itu tertinggal di suatu tempat. Hmm... Mungkinkah di bangku taman tadi" gumamnya. Pemuda ini kemudian membalikkan badannya untuk kembali menuju taman dan mencari handphonenya yang tertinggal di bangku taman itu saat ia sedang berbincang-bincang dengan an an.     

Sesampainya di taman. Joni hanya melihat bangku kosong dan tidak ada sama sekali handphone di atasnya. " Ternyata tidak ada juga. Terus dimana?" Pikirannya. " Mungkinkah itu ditemukan oleh An an saat ku berlari mengejar teman tadi dan ia membawa supaya tidak hilang? Aku harus mencarinya untuk menanyakan hal itu." Gumam Joni dalam hati.     

Joni melangkah baginya meninggalkan taman dan mas kediaman keluarga Kim dari pintu belakang atau mencari an an meskipun sebenarnya pemuda tampan ini tidak ingin menemui gadis cantik itu untuk beberapa saat tasnya hari ini tetapi itu harus ia lakukan.     

"Koki Lim, apakah engkau melihat an an? "Tanya  joni kepada juru masak keluarga itu ketika saya sampai di dapur.     

"Oh, kamu  ternyata. Aku belum melihatnya, mungkin dia sedang membersihkan kamar Nyonya muda Kim seperti biasanya." Jawab koki Lim.     

"Emm, begitu ya." Jawab Joni dengan wajah sedih kecewa dan murah.     

Koki Lim melihat ekspresi wajah Joni yang muram dan sedih itu. Ia heran saja, mengapa pemuda ini lihat seperti sedang memiliki masalah. "Joni, apa kau sedang mempunyai masalah?" Tanya koki Lim ke supir pribadi keluarga Kim itu.     

"Oh, tidak! Tidak ada kak Lim. Aku hanya punya sedikit urusan saja dengan an an." Jawab Joni dengan secepatnya merupah ekspresi wajahnya menjadi ceria dengan tersenyum Dan menggerak-gerakkan telapak tangannya baik-baik saja dan tidak mempunyai masalah.     

"Hmm... Baiklah. Jika kau benar baik-baik saja, maka buktikan kepadaku." Kata koki Lim. Wanita paruhbaya ini meletakkan semangkuk sup dan beberapa camilan di atas meja dan menarik pemuda tampan ini untuk duduk dan menikmatinya.     

 "Duduklah dan makan makanan ini sampai habis. Dengan begitu aku akan percaya jika engkau baik-baik saja." Perintah kepada Joni.     

 Joni hanya bisa tersenyum dengan terpaksa. Saat ini ia sama sekali tidak ada selera untuk makan. Tetapi juga merasa tidak enak untuk menolak kebaikan dari koki Lim.     

"Emm.. itu, sebenarnya aku masih merasa sangat kenyang." Jawab Joni.     

Kruyuukk... Kruyuukk....     

Suara para pemuda tampan ini yang sedang lapar dan itu terdengar jelas olehnya sendiri dan juga koki Lim. Joni mengernyitkan dahinya dan menggigit bibirnya karena mereka malu. Baru saja ia menolak niat baik koki Lim untuk makan Dengan alasan kenyang. Tetapi justru suara perutnya tidak bisa diajak kompromi dan malah membongkar semua kebohongan yang ia lakukan.     

"Pufff... Sungguh! Apa kau yakin sudah kenyang???" Kata koki Lim sedikit menyindir sambil tersenyum dan menahan tawa. "Dasar, Joni. Kamu itu tidak bisa membohongi perutmu sendiri." Pikiran koki Lim.     

"Emm... Emm.. itu, itu...he.. he..." Pemuda ini tidak bisa berkata apa-apa. Ia hanya bisa menggaruk kepalanya karena sangat malu.     

"Sudahlah, sekarang makanlah dahulu. Perutmu sudah lapar dan minta untuk di isi. Singkirkan masalahmu sejenak. Apapun masalahmu dan seberapa besar dan beratnya, engkau harus tetap makan. " Kata koki Lim menasehati pemuda tampan ini.      

"Iya kak Lim, terimakasih atas nasehatmu. Aku akan memakan dan minum sampai habis." Jawab Joni dengan semangat. Yang dikatakan koki Lim sangatlah benar, ia tidak boleh menyiksa tubuhnya sendiri hanya karena sedang banyak masalah.     

Joni menikmati makanan dan minumannya dengan lahap. Setelah selesai ia mengobrol sedikit dengan koki Lim sambil menunggu an an kembali ke dapur karena ia tidak mungkin berani masuk ke ruangan utama kediaman keluarga besar Kim, apa lagi sampai mencari an an ke kamar pribadi tuan muda dan nyonya muda.     

Beberapa saat kemudian terlihat an an memasuki ruang dapur dengan membawa sprei kotor yang ia ambil dari kamar nyonya mudanya. Ia hanya lewat saja karena harus membawa sprei dan pakaian-pakaian kotor itu ke ruangan cuci.     

"Itu dia an an. An an kemarilah!!" Teriak koki Lim saat melihat pelayan muda itu lewat. Meskipun wajahnya sedikit tertutupi dengan banyaknya pakain yang di bawahnya dalam keranjang pakaian kotor.     

An an menoleh dan menjawab sebisanya ketika mendengar suara koki Lim. "Iya, kak Lim. Aku ke tempat cuci dulu untuk meletakkan sumua ini"      

Pelayan muda dan cantik ini melanjutkan langkah kakinya ke tempat pencucian pakaian. Setelah selesai, barulah ia akan kembali menemui koki Lim untuk ngobrol ringan. Seperti biasanya.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.