CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

65. Membujuk Jerry Jiang untuk mundur



65. Membujuk Jerry Jiang untuk mundur

0Dokter Glen sudah berusaha berkendara dengan secepat mungkin yang ia bisa, tetapi tentu saja tidak mengabaikan kepentingan keselamatan dirinya dan juga orang lain di jalanan umum.     
0

Setelah 15 menit perjalanan dari rumah sakitnya, dokter Glen akhirnya sampai juga di parkiran mobil milik perusahaan Lianxi Grup. ia segera turun dari mobil dan melangkahkan kaki secepat mungkin ke ruangan Yohan bukan bisa di katakan setengah berlari sahabatnya itu akan amarah besar , jika ia sampai terlambat sedikit saja.     

Semua pegawai Yohan yang melihat dokter Glen lewat, merasa heran dan bertanya-tanya siapa gerangan yang tengah sakit? kenapa Dokter Glen terlihat sangat terburu buru, seperti ada sesuatu keadaan yang darurat.     

Mereka semua tahu jika selain teman sejak kecil sang presdir, dokter Glen juga adalah dokter pribadi keluarga besar Kim, yang telah di percaya merawat keluarga itu sejak turun temurun dari papa Dokter Glen dahulu yang juga dokter keluarga besar Kim. kemudian sekarang di gantikan oleh putranya itu.     

"Eh.. Siapa yang sakit? apa mungkin Presdir Kim? tetapi Aku tadi lihat Presdir baik-baik saja" ucap Youli.     

"Benar…Aku juga melihatnya sehat saja" Jawab Tania.     

Bruakk....pintu di buka dan di dorong dengan keras.     

Glen sampai di ruangan kerja Yohan dan langsung masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu.     

"Dimana istrimu?" ucap Glen yang baru saja sampai.     

Sang Presdir segera menghampiri dokter Glen.     

"Dia ada diruang istirahatku" Yohan dan Glen langsung menuju keruangan yang di tunjukkan oleh Yohan.     

Glen mulai mengeluarkan alat-alat medis yang di bawanya dan memeriksa keadaan Tiara.     

"Bagaimana keadaannya?" Tanya Yohan dengan serius. ia memandang dokter Glen dan menunggu jawabannya.     

Glen mulai mencurigai sesuatu, dan mulai berfikir.     

Aneh, semuanya normal, tetapi kenapa dia bisa pingsan ya? Sebaiknya aku memastikan itu di Rumah sakit (gumam Glen dalam hati).     

dokter Glen sudah selesai memeriksa kondisi Tiara, ia memasukkan lagi alat-alat medis ke dalam tas.     

"Dia baik-baik saja, tapi aku ingin memastikan sesuatu. Sebaiknya kita bawa istrimu ke Rumah sakitku dulu" jelas Glen kepada Yohan.     

"Maksudmu? Apa ada sesuatu yang serius dengan kondisi Tiara?" Tanya Yohan yang semakin khawatir.     

"Tidak, dia benar-benar baik-baik saja. aku hanya ingin melakukan beberapa tes kecil saja untuk memperkuat dugaanku." kata dokter Glen.     

"Hey, kau jangan berbelit-belit. katakan sekarang apa maksudmu?" Yohan semakin tidak sabar, ucapan dan sikap dokter Glen membuatnya semakin panik juga emosi.     

" Sudahlah, jangan cerewet. cepat bawa gendong istrimu dan kita ke rumah sakit sekarang." bentak dokter Glen yang juga menjadi sedikit emosi dengan banyaknya pertanyaan Yohan, yang seakan tidak percaya kepadanya.     

Yohan menggedong tubuh tiara untuk di bawa ke rumah sakit, ia tidak perduli dengan apa yang akan di lihat juga dikatakan oleh para pegawainya nanti.     

Glen mengeluarkan mobilnya dari tempat parkir dan membawanya mendekati Yohan dan Tiara.     

"Ayo cepat masuk" kata dokter Glen.     

Yohan segera membawa Tiara masuk ke mobil milik Glen, mereka dengan cepat meluncur ke arah Rumah Sakit.     

Di saat perjalanan menuju rumah sakit, Yohan sebenarnya juga penasaran mengapa Glen meminta Tiara untuk segera di bawa kerumah sakit miliknya. jika memang dia baik-baik saja.     

" Glen, katakan padaku sebenarnya apa terjadi kepada istriku. Jika dia baik-baik saja, Kenapa kamu minta aku membawanya ke rumah sakit dengan terburu-buru seperti ini. Kamu membuat aku panik, sekaligus bingung" gerutu Yohan yang tak faham dengan maksud dokter Glen.     

"Dasar kau suami payah. Aku tanya padamu, apa yang sangat kamu harapkan dari Tiara akhir-akhir ini? sehingga kamu juga mempersulit hidup sahabat mu ini dengan segala pertanyaan mu?" tanya dokter Glen serius.     

Yohan mulai mengingat-ingat apa yang pernah ia bicarakan dengan sahabatnya itu. semua itu jelas berkaitan dengan bagaimana ia bisa segera mempunyai bayi dengan istrinya.     

"Apa kau amnesia? kau tahu jelas aku sangat ingin Tiara segera mengandung anak kami. kau tahu betul bagaimana kerasnya keluargaku. aku sudah bosan di kejar-kejar untuk menikah dengan para wanita pewaris tahta. bagiku mereka itu semuanya gila, ya gila materi" kata Yohan.     

" Nah! itulah yang ingin aku pastikan dari istrimu." jelas dokter Glen secara halus.     

" Maksudmu? kemungkinan Tiara?" Yohan terkejut dengan ucapan dokter Glen. dalam pikirannya muncul banyak pertanyaan, sekaligus sebuah harapan.     

Dokter Glen cuma melirik ke arah Yohan.     

"Aku tidak tahu? makanya aku ingin memastikannya. istrimu itu pingsan karena sedang hamil atau karena penyakit maag-nya kambuh. seharusnya kamu sebagai suami yang lebih tahu soal itu" celetuk dokter Glen.     

" Maksudmu?" ucap Yohan polos. Masih saja sang Presdir ini tidak faham dengan maksud dokter Glen.     

" Kim Yohaaannn... Kenapa kamu mendadak bodoh begini sih. ingin sekali aku melemparmu dari dalam mobil. Kamu ini polos apa beneran bodoh sih?" gerutu dokter Glen yang mulai emosi dengan Yohan.     

"Maksudnya???" Yohan masih saja memasang wajah polos dan tidak berdosa itu di depan dokter Glen.     

Dokter Glen menepuk-nepuk dahinya karena pusing melihat tingkah konyol Yohan yang seperti orang bodoh. Entah mengapa Glen merasa otak master bisnis Lianxi Grup ini masih ketinggalan di tong sampah kali ini.     

" Sudahlah, biar aku jelaskan nanti saja di rumah sakit" kata dokter Glen yang sudah menyerah dengan 'kata maksudnya' yang terucap dari bibir Yohan berkali-kali.     

Akhirnya mereka sampai rumah sakit juga. Tiara di bopong oleh Yohan langsung ke ruangan dokter untuk melakukan tes USG, lebih tepatnya untuk memastikan istrinya benar-benar hamil atau tidak seperti dugaan Glen.     

Sang presdir tidak akan tenang sebelum mengetahui dua hal penting. satu melihat istrinya siuman dan keadaannya baik-baik saja. kedua mendengar kabar baik jika Tiara benar-benar hamil sesuai dengan dugaan dokter Glen.     

Sekarang mereka berdua sudah sampai di ruangan dokter kandungan yang telah di tunjuk oleh dokter Glen. Jika biasanya pasien harus antri, kali ini karena pasiennya adalah orang spesial. Maka dokter juga sudah menghubungi dokter khusus yang ia hubungi sebelumnya.     

Ceklakk....     

dokter Glen membantu Yohan untuk membukakan pintu ruangan dokter kandungan itu.     

Yohan membaringkan tubuhnya istrinya di atas tempat tidur pasien dengan hati-hati. sampai sekarang Tiara tak kunjung siuman.     

"Glen, Kenapa Tiara belum juga siuman?" tanya Yohan kepada dokter Glen. ia masih merasa khawatir jika istrinya belum sadar juga.     

"Tenanglah, sebentar lagi dokter khusus yang aku siapkan untuk memeriksa istrimu akan segeralah datang" kata dokter Glen yang mencoba menenangkan sahabatnya itu.     

Yohan merasa harap-harap cemas, ketika sang dokter mulai mengoleskan cairan dingin yang di perut Tiara dan meletakkan sebuah alat diatas perut Tiara dan menggesernya kesana-kemari seperti sedang mencari sesuatu.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.