CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

85. Pesta Ulang Tahun Perusahaan (3)



85. Pesta Ulang Tahun Perusahaan (3)

Tara berbicara kepada papa dan mamanya supaya keduanya segera mengambil sikap. " Pa..ma…lihatlah ke sana, bukankah itu tuan dan nyonya kim? dengan siapa mereka berbicara? sepertinya mereka begitu akrab. Bukankah ini akan membahayakan rencana kita" ucap tara menunjuk kearah salah satu sudut di sebuah ruangan dimana tuan dan nyonya Kim berada.      

Jerry Jiang dan Sonya Jiang segera memalingkan wajahnya menuju arah yang ditunjuk oleh Tara.     

" Kau benar, mari kita segera menyapa mereka disana" ucap jerry jiang.     

"iya sayang Kau benar kita harus segera kesana untuk menyapa tuan rumah dari pesta ini "imbuh Sonya.     

Mereka segera melangkahkan kakinya menuju tempat dimana tuan kim dan nyonya kim sedang berdiri. Sesampainya disana mereka saling menyapa dan berpelukan seperti biasanya.     

" Hey…tuan Kim, anda sangat tampan dan kelihatan lebih muda hari ini" ucap Jerry jianh kepada tuan kim dengan memeluk dan menepuk-nepuk punggung tuan kim dengan pelan.     

" Sial…apa kau sedang menyindirku yang sudah tua ini, tetapi memang benar aku memang masih muda dalam hal lainnya ha..ha.." jawab tuan Kim sambil bergurau seperti biasa jika  ia bertemu dengan Jerry Jiang sahabatnya itu.     

" Ah…Kau ini memang selalu saja konyol. Ngomong-ngomong dimana bintang utama malam ini, kenapa sepertinya belum terlihat?" Tanya jerry kepada tuan kim tentang keberadaan kim yohan yang sampai sekarang belum kelihatan batang hidungnya. Padahal ini adalah jelas-jelas acara besar perusahaanya, dia malah belum terlihat sama sekali.     

" Dia masih ada sedikit urusan, makanya dia meminta kami untuk datang kesini terlebih dahulu. Tetapi jangan khawatir, putri kami Emelly sudah menjemputnya ke villa pribadinya secara khusus untuk memberikan kejutan untuk kakak kesayangannya itu" jelas tuan kim.     

" Oh..begitu ternyata, baiklah sambil menunggunya bagaimana jika kita ngobrol soal yang lainnya saja" ucap jerry Jiang.     

Tuan muda Heyden Yu seakan pernah mengenal wanita yang baru saja datang dan memandang Tuan dan Nyonya Kim dari kejauhan, wanita yang memakai  yang gaun bewarna merah dan sedang memegang segelas minuman.     

wajahnya wanita ini sangat familiar baginya. seperti seseorang yang pernah ia kenal berapa tahun yang lalu. mungkinkah wanita itu sudah mengalami perubahan sangat banyak sampai sekarang ini? semua itu bisa saja terjadi, mengingat hal itu sudah 7 tahun lamanya mereka sudah tidak bertemu.     

"Ah, sudahlah. Mungkin itu hanya perasaanku saja. rasanya tidak mungkin, dia akan berubah menjadi seperti wanita disana? yang aku kenal dia wanita yang polos" gumam tuan muda Hayden Yu lirih.     

"Kakak! Kakak sedang melamun? apa yang sedang kau pikirkan? Disini begitu banyak wanita cantik, apa kau masih saja mengingatnya?" teriakan Xiao Yu membuat Heyden tersentak dari lamunannya.     

"Tidak, aku tidak memikirkan dia. lagi pula, itu sudah sangat lama. bisa saja, dia sekarang sudah memiliki kekasih." jawab Heyden.     

"Sudahlah! Jika kalian berjodoh, suatu saat pasti akan bertemu lagi" kata Xiao Yu menghibur kakaknya.     

Wanita itu sesekali melirik kearah Tuan muda Heyden dan juga adik perempuannya itu. Namun, tuan muda Heyden tidak terlalu menghiraukannya. Mungkin mereka tidak saling kenal sebelumnya, meskipun keduanya merasa familer dengan wajah masing-masing.     

Tuan muda Heyden dan adiknya kembali mendekati Tuan dan Nyonya Kim, untuk melanjutkan obrolan mereka yang sempat terpotong dengan kedatangan Jerry Jiang.     

Mereka sebagai pengusaha muda yang terhitung masih baru di kota S itu, harus lebih banyak berkenalan dengan para pengusaha besar di kota S. Supaya bisnis mereka lebih mudah berkembang, jika mempunyai banyak relasi bisnis.     

Heyden dan keluarganya pernah tinggal di kota S sebelumnya. sebelum akhirnya mereka pindah keluar negeri untuk mengikuti kedua orang tua mereka.     

Hayden Yu dan An Xiou Yu yang masih ada di tempat itu akhirnya minta izin untuk pergi ke sisi lain diruangan itu karena merasa tidak enak, jika harus mendengarkan percakapan pribadi orang lain. Dengan sikap dewasa nona Xiao Yu ini, Nyonya Kim semakin tertarik kepadanya.     

"Tuan Kim dan nyonya Kim, kami kami pamit undur diri untuk menemui teman kami di sisi lain ruangan ini" ucap An Xiou Yu.     

"Oh..tentu saja, silakan" jawab nyonya Kim, karena tuan kim sedang sibuk mengobrol dengan Jerry Jiang.     

Setelah mendapatkan izin dari nyonya Kim, tuan muda Heyden dan nona An Xiao Yu pergi dari tempat itu. Mereka berjalan menjauh menuju kerumunan tamu-tamu undangan yang lainnya.     

Sonya dan Tara Jiang yang melihat pemuda dan wanita muda di dekat nyonya Kim sudah pergi. Mereka berdua berjalan mendekati nyonya Kim untuk memberikan salam dan menyapanya.     

Ini adalah kesempatan mereka berdua, sebelum ada Keluarga lain yang datang mendekati keluarga Kim lagi dengan tujuan yang tak jauh berbeda dengan mereka.     

bisa dikatan sambil menyelam minum air, tara berusaha mendapatkan perhatian dari keluarga kim sekaligus perhatian tamu-tamu lain dengan penampilannya dalam berbusana.     

"Selamat malam nyonya kim" ucap Sonya dan Tara Jiang.     

Sonya dan Tara menjabat dan memeluk Nyonya Kim, supaya terlihat lebih akrab.     

Nyonya Kim tersenyum kepada mereka berdua, "Selamat malam juga. Kamu sangat cantik nona Jiang, dengan gaun merah itu pesona dan aura kecantikanmu lebih terpancar" puji Nyonya Kim atas penampilan Tara Jiang.     

Dengan wajah tersipu malu, Tara tersenyum kepada Nyonya kim.     

"Terimakasih nyonya Kim atas pujiannya. semua ini berkat nyonya Kim yang mengajari saya tata cara berpakaian yang baik kemarin. Saya sungguh beruntung dapat bimbingan langsung dari Nyonya" ucap Tara memuji kepiawaian nyonya Kim dalam berbusana.     

Mulut dan hati Tara Jiang jelas berlawanan. dalam pikirannya jelas ia sedang bergumam, "Hmm, cantik? Cantik dari mana? Yang ada, aku sudah seperti nenek memakai pakaian seperti ini. Jika saja bukan untuk putramu yang tampan itu, aku juga tidak Sudi memakai pakaian kuno seperti ini."     

"Oh…kamu terlalu sungkan anak muda" jawab nyonya Kim.     

Nyonya Kim dan Sonya Jiang sedang berbincang-bincang santai, sambil memperhatikan para tamu undangan yang lain yang berada di tempat itu.     

Suasana pesta malam ini benar-benar meriah dan terkesan mewah. Tentu saja, perusahaan sekelas Lianxi Grup mana mungkin membuat pesta yang biasa-biasa saja.     

Tara terlihat mengamati seluruh sudut ruangan seperti sedang mencari seseorang. Sebenarnya dia sedang mencari Jonatan, untuk mengetahui perkembangan dari tender proyek pembangunan hotel di kota J. apakah sudah berhasil perusahaan JT Grup dapatkan atau belum?.     

Si bre***k Jonatan dimana? akan aku pukul dia, jika aku sampai menemukannya sekarang!" gumamnya lirih.     

Tara mencari Jonatan bukan karena ingin menyapa atau berbasa-basi lainnya. tetapi ia hanya ingin memastikan, berapa banyak bagian yang akan diterima olehnya dari proyek itu.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.