CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

86. Pesta Ulang Tahun Perusahaan (4)



86. Pesta Ulang Tahun Perusahaan (4)

0Nyonya Kim mengamati gerak-gerik tara jiang, Tetapi sepertinya nyonya kim salah paham dengan maksud dari wanita cantik ini. ia mengira jika tara sedang mencari-cari kim yohan di tengah-tengah keramaian pesta.     
0

"Kau sedang mencari siapa? apakah kau sedang mencari yohan? dia belum datang. Mungkin sebentar lagi" jelas nyonya kim.     

Mendengar suara nyonya kim perhatian tara jiang kepada para tamu seketika menjadi menghilang. ia segera menoleh kearah nyonya kim yang sudah berdiri di belakangnya.     

" Oh…iya. maaf, terlihat jelas ya?" jawab tara seolah malu-malu telah ketahuan.     

Nyonya kim cuma tersenyum. bukan Tara Jiang saja yang pertama kali melakukan hal itu di acara malam ini, tetapi gadis-gadis dari keluarga besar lain juga melakukannya. Tak hayal tuan dan nyonya Kim juga kuawalahan menghadapi dan menjawab pertanyaan dari para wanita cantik penggemar putranya.     

" Ah…tidak, itu sudah biasa dari tadi setiap nona besar yang kami temui juga mencari dan menanyakan dia kepada kami hal yang sama" kata Nyonya Kim.     

Tara Jiang bernafas lega. menepuk keningnya sendiri saat Nyonya Kim telah membalikkan badannya dan kembali berbincang-bincang dengan mamanya.     

"Puh...Untung saja wanita tua itu tidak curiga kepadaku. memang benar aku ingin bertemu dengan Yohan, tetapi yang aku ingin temui saat ini adalah Jonatan. sial, dimana dia? Batang hidungnya tidak juga aku lihat sampai sekarang." gumam Tara dalam hati.     

Tara mendekati mamanya dan nyonya Kim. ia ingin meminta izin untuk berjalan-jalan sebentar untuk mencari teman yang juga salah satu tamu di pesta itu.     

"Ma, Nyonya Kim. Saya izin mau berjalan-jalan dan menemui teman saya disini." Kata Tara kepada keduanya.     

"Oh, tentu saja nona Jiang. silahkan." kata Nyonya Kim.     

"Iya sayang, jangan lama-lama." jawab Sonya memberikan izin kepada putrinya itu.     

Tara meninggalkan mamanya dan Nyonya Kim untuk mencari Jonatan, untuk bertanya kepada Jonatan secara langsung dan menghilangkan rasa penasarannya tentang tender proyek hotel milik perusahaan Lianxi Grup ini.     

Semua keluarga telah berada di pesta terlebih dahulu seperti apa yang di pesankan oleh sang Presdir, bahwa papa dan mamanya yang akan mewakilinya untuk menyambut para tamu undangan selama ia belum tiba di pesta itu.     

* flashback     

Beberapa waktu di kediaman keluarga besar Kim. Sebelum papa dan mama Kim Yohan berangkat ke pesta. Emelly berjalan mendekati ke duanya.     

" Papa, mama, bisakah kalian berdua berangkat terlebih dahulu? Aku ingin menjemput kakak dan berangkat bersamanya." kata Emelly.     

gadis cantik usia 19 tahun putri kedua keluarga Kim. rambut hitam panjang sepinggang, memakai gaun berwarna biru yang membuatnya terlihat elegan dan cantik.     

"Oh, bukankah kakakmu bilang, kita harus menunggunya di tempat pesta saja." kata Tuan Kim.     

"Aku ingin berangkat dan menjadi pasangan kakak di pesta nanti. kasihan kakak tampanku itu, kemana-mana hanya bersama asisten Steve saja." kata Emelly menjelaskan kepada orang tuanya, tujuan ia menjemput Yohan.     

"Makanya, minta kakak kesayangannya mu itu untuk segera menikah. supaya ada wanita yang bisa menemaninya pergi ke pesta." tambah Nyonya Kim yang menyahut obrolan tuan Kim dan Emelly.     

Emelly dan tuan Kim hanya tersenyum.     

"Mama jangan khawatir, aku akan menyampaikan pesan mama dan papa kepada kakak."     

"Baiklah, kau boleh menjemput kakakmu. Papa akan menghubungi dahulu, supaya ia tahu kedatanganmu."     

"Jangan!" kata Emelly mencegah.     

"Kenapa?" tanya Tuan Kim penasaran.     

"Aku ingin memberikan kejutan kepada kakak" jawab Emelly.     

"Anak nakal. jangan salahkan papa ya, jika saat kamu tiba disana kakakmu ia sudah berangkat." kata tuan Kim, sembari membelai lembut rambut panjangnya putrinya.     

"Baik papa, aku yakin kakak belum berangkat."     

"pergilah dengan sopir, jangan mengemudi sendiri!." kata tuan Kim.     

Gadis cantik ini tersenyum, kemudian berjalan keluar untuk berangkat menjemput kakaknya dengan mengendarai mobil dengan sopir Keluarga Kim seperti pesan papanya.     

Emelly sengaja memberi kejutan kepada kakak tersayangnya Kim Yohan dengan secara khusus datang menjemput kakak langsung ke villa pribadinya.     

" Kak Yohan, aku datang. tunggu ya, aku kangen sama kakak" gumamnya di dalam mobil.     

Perasaan Emelly sangat senang, kali ini ia sengaja datang menjemput kakaknya sebagai pasangan untuk kakaknya, karena ia tahu kak Yohan pasti kesepian jika berangkat sendiri.     

" Pak...lebih cepat sedikit" ucapnya kepada sopir.     

*****     

Sementara masih dalam perjalanan ke villa pribadi kakaknya. Sang pemilik villa, Yohan dan Tiara yang masih heboh berdandan untuk berangkat ke pesta. mereka belum tahu jika akan kedatangan tamu istimewa malam ini.     

" Sayang, Apakah kamu sudah baikan?" tanya Yohan memastikan Tiara sehat dan baik-baik saja.     

"Eh, apakah aku terlihat seperti orang yang sakit?" jawab Tiara.     

"Bagus, jika kamu merasa sehat. kalau begitu segeralah bersiap-siap karena para tamu pasti sudah menunggu kita disana" jelas Yohan.     

" Baiklah..." kata Tiara.     

Tiara berjalan menuju almari pakaiannya. ia memilih beberapa baju yang telah di berikan Yohan kepadanya tadi.     

"Hmm, aku rasa ini bagus." gumam Tiara.     

beberapa saat kemudian Tiara keluar dari ruang ganti dengan memakai gaun warna putih yang anggun dan indah. tetap cantik meski sederhana. ya itu adalah gaun pilihan Yohan, sedikit tertutup tetapi tidak meninggalkan kesan anggun dan mewah. sungguh pas dan cocok sekali dengan Tiara.     

"Yohan, bagaimana dengan gaun ini?" kata Tiara yang tengah berdiri di depan Yohan.     

Yohan terpana melihat penampilan Tiara. Cantik, Tiara memang selalu terlihat cantik di mata sang Presdir.     

" Ini sempurna, kau sangat cantik sayang" ucap Yohan sambil tersenyum.     

Seketika wajah Tiara merona mendengar perkataan suaminya. entah mengapa kata-kata sederhana seperti itu bisa membuatnya merasa bahagia.     

Seperti biasa sang presdir memakai pakaian formal, stelan jas berwarna gelap dengan dasi bermotif polkadot, rambut yang tertata rapi, membuat penampilannya terkesan cool dan maskulin.     

Tiara dan Yohan sudah bersiap untuk berangkat. Tiba-tiba terdengar suara klakson mobil di depan pintu rumah.     

Tin...tin....     

"Eh, apa kamu meminta orang dari perusahaan untuk menjemput kita?" Tanya Tiara kepada suaminya.     

"Tidak! buat apa? Aku sengaja ingin berangkat berdua saja denganmu malam ini" jawab Yohan, yang masih merapikan dasinya di depan cermin.     

"Kalau begitu siapa? Mungkinkah asisten Steve atau dokter Glen?" tanya Tiara yang masih saja merasa penasaran.     

"Tidak mungkin mereka. Steve sudah disana dan Glen akan berangkat bersama keluarganya" Jelas Yohan.     

Yohan dan Tiara keluar dari kamarnya dan turun kelantai bawah. mulai menuruni anak tangga satu persatu dan disambut oleh bibi Alaen yang sudah berdiri di dekat tangga.     

"Tuan muda ada nona Emelly sedang menunggu di ruang tamu" ucapnya.     

" Bocah nakal ini. baiklah aku akan segera menemuinya" jawab Yohan sembari menggandeng tangan Tiara untuk mengikutinya bertemu dengan adik iparnya.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.