CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

93. Rumah Sakit Dr. Glen (2)



93. Rumah Sakit Dr. Glen (2)

Yohan memandang tajam kearah mamanya. ia sedikit kecewa. mengapa mamanya begitu tidak sabaran. bukankah tes itu bisa dilakukan nanti. Tiara baru saja sadar, sudah di kejutkan lagi oleh mamanya.     

"Mama!...dapatkah kau sabar sedikit, tunggu istriku sedikit stabil" Yohan memandang Tiara dengan senyuman di bibirnya.     

Yohan mendekatkan bibirnya ke telinga sang istri dan berbisik" Sayang...tenanglah aku selalu bersamamu" kata Yohan.     

Tiara tersenyum, hatinya sedikit terhibur mendengar ucapan suaminya. tetapi masih saja ada hal yang mengganjal di hatinya. iya takut jika hasilnya tidak sesuai dengan yang mereka harapkan.     

"Baiklah, terimakasih" Tiara berusaha untuk tenang, meskipun di dalam hatinya merasa sedikit ragu.     

Beberapa saat kemudian datanglah seorang suster masuk ke dalam ruangan. "Nyonya Yohan, silakan ikut dengan kami" suster itu mendorong sebuah kursi roda mendekat ke tempat tidur pasien akan membantu Tiara berdiri.     

" Biarkan aku saja" Yohan dengan lengan kekarnya mengangkat tubuh sang istri untuk duduk di kursi roda kemudian mendorongnya menuju ke ruang dokter kandungan yang sebelumnya pernah memeriksa Tiara.     

Nyonya Kim mengikuti mereka dengan berjalan dibelakang Yohan dan Tiara.     

" Nyonya anda sangat beruntung memiliki suami yang sangat perhatian dan mencintai anda" ucap suster dengan tersenyum.     

Tiara hanya membalasnya dengan senyuman, baginya perkataan suster itu mungkin benar cuma selama ini ia belum menyadarinya saja.     

sekarang mereka sudah sampai di ruangan yang dituju, terlihat alat USG di depan mereka.     

Jantung Tiara dag dig dug berdetak tak beraturan. Yohan membantunya naik ke atas tempat tidur pasien untuk melakukan USG.     

" Yohan...apa kau kemarin sedang bercanda tentang kehamilanku?" bisik wanita cantik ini di telinga suaminya.     

"Aku... serius, tenanglah sebentar lagi kau juga melihatnya bayi kita" Yohan membelai rambut Tiara yang sudah berbaring dan melempar senyuman.     

Dokter mulai membuka baju pasien yang dikenakan Tiara yang sebelumnya sudah digantikan oleh suster. Dokter mulai mengoleskan cairan dingin ke perut Tiara kemudian mulai menggeser-geser sesuatu di atasnya.     

Jantung Tiara mulai berdetak lebih kencang dan semakin ragu dengan pemeriksaan ini. ia takut hasilnya akan membuatnya terkejut lagi.     

Terlihat sebuah gumpalan kecil di dalam rahim wanita cantik ini yang terdeteksi oleh alat USG itu.     

Nyonya Kim tercengang melihat layar monitor yang menampilkan gambar calon penerus keluarga besar Kim yang sudah lama dinantikan olehnya, Tampa ia sadari bibirnya tersenyum bahagia.     

"Selamat ya nyonya dan tuan. kandungannya sehat dan sejauh ini perkembangan janinnya juga baik dan normal" jelas sang dokter.     

Jantung Tiara mulai berdetak lebih kencang dan semakin ragu dengan pemeriksaan ini. ia takut hasilnya akan membuatnya terkejut lagi.     

Terlihat sebuah gumpalan kecil di dalam rahim wanita cantik ini yang terdeteksi oleh alat USG itu.     

Nyonya Kim tercengang melihat layar monitor yang menampilkan gambar calon penerus keluarga besar Kim yang sudah lama dinantikan olehnya, Tampa ia sadari bibirnya tersenyum bahagia.     

"Selamat ya nyonya dan tuan. kandungannya sehat dan sejauh ini perkembangan janinnya juga baik dan normal" jelas sang dokter.     

Sampai sekarang Tiara masih bingung? kenapa ia bisa hamil. jelas-jelas ia selalu minum pil kontrasepsi setiap setelah mereka selesai berhubungan.     

Yohan melihat wajah polos istrinya yang sedang bengong, bingung dan juga heran. ia tahu, di pikirkan Tiara pasti sedang muncul banyak pertanyaan.     

"Kamu pasti bingung? Kalau kamu sudah pulang aku akan menjelaskannya" ucap Yohan dan Tiara cuma menganggukan kepala.     

" Dokter...aku ingin hasil pemeriksaan tadi di cetak ya. Aku ingin memperlihatkan gambar calon cucu kami kepada suamiku" katanya.     

dokter hanya tersenyum dan memintanya untuk menunggu.     

" Tentu saja Nyonya, anda bisa menunggu beberapa menit. petugas kami akan mencetaknya terlebih dahulu" kata sang dokter, sambil bergerak berdiri dari kursinya.     

Haesu menunggu dengan sabar di kursi di ruangan itu.     

Beberapa saat kemudian hasil cetakannya sudah berada di tangan Haesu. "Terimakasih" Katanya kemudian meninggalkan ruangan itu.     

Haesu berjalan dengan perasaan bahagia, akhirnya putra kesayangannya itu mau mencari pasangan. bahkan tidak hanya itu dia bahkan sudah berhasil membuat syok keluarga besar Kim dengan bonus plusnya.     

"Hemm....Kim Yohan, kamu benar-benar memberikan kejutan besar untuk kami, yang membuat syok jantung buat mama dan papa kali ini. awas ya! mama akan menghukummu nanti. dasar anak nakal" gumamnya sambil melangkahkan kakinya menuju ke kamar inap Tiara.     

Ceklakk....     

Haesu membuka pintu kemudian masuk ke dalam kamar. ia melihat putranya sedang memanjangkan istrinya dengan menyuapi Tiara dengan buah yang sudah ia kupaskan kulitnya ke mulut sang istri.     

Haesu memandang keduanya dengan rasa kagum. ia ikut bahagia jika putranya juga bahagia" Sayang...mama pulang dulu ya, ini sudah larut kalian cepatlah istirahat" ia melirik kearah Tiara.     

Tiara juga membalas pandangan mama mertuanya itu, tetapi ia belum berani mengeluarkan kata-kata karena mulutnya penuh dengan buah.     

" Iya... baiklah, aku akan mengantarmu" kata Yohan.     

" Tidak usah, kau temani saja dia" jawab Haesu. ia tidak ingin mengganggu kemesraan Keluarga baru ini.     

Mama Yohan keluar dari kamar rawat itu dan berjalan menyusuri lorong rumah sakit untuk menuju pintu keluar. baru beberapa meter ia keluar dari kamar menantunya ia berpapasan dengan sahabat putranya dan juga pemilik rumah sakit terbesar di kota S ini Dokter Glen HSIO pewaris tunggal keluarga HSIO.     

Dokter Glen berjalan mendekati Haesu, tetapi wajah wanita ini terlihat masam dan acuh.     

" Tante...Maaf saya terlambat, bagaimana keadaan Tiara dan bayinya?" tanya dokter Glen.     

Plak...sebuah tamparan keras mendarat di pipi dokter Glen.     

" Kalian ini anak muda, bagaimana bisa kalian mempermainkan kami orang tua. kalian anggap apa sebuah pernikahan itu? mainan?" Haesu begitu marah, ternyata Glen juga tahu. tetapi ia yang selaku orang tua   Yohan malah tidak tahu apa-apa.     

" Tante maaf... pernikahan mereka mendadak, aku bahkan juga tidak hadir di dalamnya. aku sendiri baru tahu jika Yohan sudah menikah ketika dia meminta resep obat untuk membuat istrinya cepat hamil" Dokter Glen meminta maaf dengan memegang tangan Tante Haesu. baginya mama Yohan ini sudah seperti mamanya sendiri.     

Dokter Glen dan Kim Yohan tumbuh besar bersama, mereka bersahabat sejak kecil dan kedua keluarga itu Kim dan HSIO memang dekat. jika saja Glen adalah seorang wanita mungkin saja mereka sudah di jodohkan sejak dulu karena sama-sama laki-laki ya cukup jadi saudara saja.     

" Glen Tante kecewa denganmu, kenapa kamu tidak langsung memberitahukan kepada kami jika Yohan ku sudah menikah dan istrinya sedang hamil. apa kau tahu? aku hampir saja mencelakai calon cucuku tadi" Haesu terlihat begitu sedih. hal itu terlihat jelas dari wajahnya.      

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.