CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

96. Kunjungan Kedua Orang Tua Kim Yohan (1)



96. Kunjungan Kedua Orang Tua Kim Yohan (1)

0sepertinya alasan yang di pikirkan oleh Tiara semua kurang kuat. Tidak di pungkiri juga seorang laki-laki seperti Yohan pasti banyak wanita yang dengan rela tanda dibayar pun akan bersedia melepas pakaian mereka didepannya jika saja ia mau. Jadi aneh saja jika suaminya menikahinya hanya karena alasan cantik dan seksi.     
0

Tidak berselang beberapa lama setelah kepergian Yohan dari rumah. datanglah tuan dan nyonya kim ke villa pribadi sang presdir untuk bertemu dengan  Tiara.     

Mereka berdua sebenarnya sudah sampai di rumah sakit tetapi saat disana ternyata Tiara sudah diperbolehkan pulang dan sudah pulang dengan suaminya presdir  perusahaan Lianxi Grup Kim Yohan pagi tadi.     

Tok tok tok…suara pintu kamar diketuk     

" Nyonya muda…tuan dan nyonya besar datang berkunjung, bolehkah kami masuk?"  Suara bibi alaen sudah mengetu pintu berkali-kali, tetapi tidak ada jawaban dari dalam kamar nyonya mudanya.     

" Aneh…nyonya muda kok tidak menjawab ya?saya takut terjadi apa-apa?" gumam bibi Alaen yang khawatir dengan Tiara.     

Tuan kin mencoba menenangkan "sudahlah bik…mungkin Tiara hanya masih di kamar mandi. Mariah kita langsung masuk saja" kata tuan Kim.     

Ceklakk…bibi Alaen membuka pintu kamar nyonya mudanya. Terlihat nyonya muda yang ia khawatirkan sedang tertidur lelap sampai-sampai tidak mendengar ketukan pintu dan teriakannya dari luar kamar.     

"Puh..untunglah nyonya Tiara baik-baik saja. saya sangat khawatir tadi" ucap bibi Alaen dengan nada lega.     

Bibi Alaen mempersilakan tuan dan nyonya besarnya duduk di sofa di kamar Yohan dan Tiara.     

" Tuan dan Nyonya haruskah saya membangunkan nona muda sekarang?" Tanya Bibi Alaen.     

Tuan besar memberi isyarat kepada sang pelayan untuk diam dan jangan mengganngu tidur menantunya.     

" biarkan saja Tiara tidur. tubuhnya masih lemah, ia butuh banyak istirahat. Biarkan kami saja yang menunggunya bangun" gumamnya lirih karena tidak ingin menantunya terbangun dari tidurnya.     

Bibi Alaen mengerti maksud dari sang Tuan dan Nyonya besar. ia pamit undur diri untuk melanjutkan pekerjaan rumah yang lainnya dan tuan dan nyonya kim pun mengizinkannya.     

Sambil menunggu Tiara terbangun Kim Haesu mengeluarkan hasil cetakan foto calon bayi putranya yang ia minta dari dokter yang memeriksa Tiara kemarin kepada suaminya.     

Ia mulai membuka tas kecil yang di bawanya di lengan indahnya sejak tadi kemudian mengambil selembar foto dari dalamnya dan memberikannya kepada suaminya karena ia kemarin belum sempat memperlihatkan itu kepadanya.     

"Sayang, lihatlah. Ini calon cucu kita" kata Nyonya Kim.     

Tuan Kim melihatnya dengan seksama dan sebuah senyum bahagia tersungging di bibirnya.     

" Oh…jadi anak nakal kita ini benar-benar tidak berbohong kepada kita, kalau ia sudah menikah dan istrinya sedang hamil cucu kita" gumam Tuan Kim.     

"Puh…kau benar Yohan kita memang sangat nakal, sampai-sampai ia berani mengerjai kita sebagai orang tua tentang pernikahannya. Kita saja sampai tidak tahu apa-apa! Kalau ia sudah menikah dan sudah akan menjadi seorang papa"keluh sang mama yang sedikit kecewa.     

"Padahal kemarin aku masih meragukannya pernikahan mereka berdua dan juga sertifikat pernikahan mereka juga belum sempat aku cek keaslianya di kantor catatan sipil. Tetapi aku suddah meminta orang untuk melakukan itu" tuan kim masih memandangi lembaran foto kecil yang ada di tangannya. Dalam hatinya sangat bahagia akhirnya harapannya akan segera terkabul bisa memiliki cucu segera dari putra sulung keluarganya itu.     

Suasana kamar masih seperti biasanya tidak ada yang istimewa, tidak ada yang berubah semenjak terakhir mereka mengunjungi villa pribadi yohan ini tahun lalu. Kamar tidur yang bersih dengan cat dinding bernuansa warna putih dengan beberapa hiasan lukisan  dan benda-benda pribadi yohan yang lainnya.     

Cuma sekarang ada terpampang satu buah foto pasangan sedang memegang sertifikat pernikahan terpasang rapi di dinding kamar ini dengan ukuran foto yang lumayan besar.      

Sang wanita sedang memakai gaun pengantin berwarna putih terlihat sangat cantik dan laki-laki memakai stelan jas hitam juga begitu tampan, itu adalah foto pernikahan Yohan dan Tiara yang mereka ambil di kantor catatan sipil.     

***     

Kim Haesu mempunyai sebuah rencana besar untuk yohan, ia membisikkan sesuatu di telinga suaminya" Sayang …bagaimana jika kita membawa pergi tiara dari sini?"wanita ini memberikan ekspresi wajah yang cukup serius saat mengatakan itu.     

Tuan Kim sedikit kaget dengan perkataan istrinya itu, tetapi ia juga penasaran dengan apa yang akan dilakukan oleh istrinya. "Apa maksudmu sayang?"     

Wanita ini berdiri dengan melipat tangan didepan dadanya dan ekspresi wajah yang sedikit kesal, ia berkata" tentu saja membawa pulang istri kesayangan putramu itu ke rumah keluarga besar kim, biar anak nakal itu tahu rasa dan kebingungan mencari istrinya!"     

" Haiist…apa kau ingin yohan marah nanti, meskipun aku tahu maksudmu hanya ingin yohan putra kita pulang ke rumah bukan?" tuan kim yang mulai berdiri dan memeluk istrinya yang sedang merajuk dari belakang.      

Haesu Kim bukan sedang kesal dengan suaminya melainkan dengan putranya Kim Yohan, tetapi karena Kim Yohan tidak ada ia berencana membawa istri putranya saja pulang ke rumah kelurga besar Kim, supaya putranya yang keras kepala itu juga mau pulang dan menginap beberapa hari disana selama mereka berada di kota S.     

Haesu Cuma tersenyum, " tentu saja tidak, kapan kamu pernah lihat aku takut dengan putraku sendiri?" bisikknya menjawab pertanyaan sang suami. Sekarang saat Nyonya Kim memberikan hukuman kepada putranya itu.     

"Ya sudah terserah kau sajalah…tetapi kita tunggu menantu kita bangun dulu" ucap tuan Kim menyetujui rencana istrinya.     

Sekarang kedua orang tua  Kim Yohan ini, tuan dan nyonya Kim sedang duduk di tepian tempat tidur Tiara di sisi kanan dan kirinya. Mereka menunggu dengan sabar.  Mereka ingin ketika tiara bangun, ia akan langsung melihat salah satu dari mereka terlebih dahulu.     

"Hoaamm" Tiara menguap dan menggeliat seperti biasanya ketika bangun tidur. Ia mengucek-kucek matanya yang masih ngantuk, kemudian membuka matanya perlahan-lahan. Ia melihat dua pasang mata tengah mengamatinya. milik dua orang yang pernah ditemuainya tetapi itu hanya sekali saja, jadi ia merasa itu mungkin hanya sebuah halusinasinya saja.     

"Kenapa aku seperti melihat papa dan mamanya yohan ya? Apa aku Cuma mimpi? Atau itu hanya halusinasiku saja karena masih ngantuk?" gumam Tiara yang masih menggeliat diatas tempat tidur.     

Sesekali Tiara memejamkan matanya kembali.     

Tuan Kim Cuma tersenyum, "Sayang…sepertinya menantu kita menganggap kedatangan kita ini Cuma mimpi saja" kata laki-laki tua ini dengan masih tetap tersenyum memandang Tiara yang kelihatan lucu sekaligus bodoh saja tingkahnya.     

Mendengar suara tuan Kim, Tiara langsung kaget dan matanya terbuka lebar. hilang sudah rasa kantuknya hanya dalam beberapa detik saja.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.