CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

115 Nyonya muda yang baik hati dan sederhana



115 Nyonya muda yang baik hati dan sederhana

0Tiara sudah sampai di ruang makan ia melihat beberapa pelayan yang sedang sibuk menyiapkan sarapan pagi di atas meja untuk seluruh anggota keluarga Kim. Ia berjalan mendekati mereka untuk bertanya.     
0

"Maaf, An an. Bolehkah saya meminta sedikit es batu dan handuk kecil? "Tanya Tiara kepada yang pada an an dengan beberapa pelayan lainnya yang pada saat itu meletakkan mangkok berisi sup dan makanan lainnya di atas meja makan.     

Mendengar suaranya Nyonya mudahnya para pelayan wanita itu seketika menoleh kearah Tiara. Betapa terkejutnya beberapa pelayan itu melihat keadaan Tiara yang hanya memakai baju tidur yang minim dan transparan tanpa alas kaki berdiri di depan mereka, sehingga membuat para pelayan itu dengan mulut menganga memandang wanita cantik yang ada di depannya.      

Para pelayan ini bingung harus berkata apa? Antara ingin tertawa atau hanya diam saja. Hal ini begitu konyol dan sangat lucu mereka tidak pernah melihat seorang Nona muda atau nyonya muda dari keluarga kaya dan terhormat yang berperilaku seperti Nyonya mudahnya ini.     

Terlihat jelas bahwa wanita di depan mereka ini sangat sederhana dan tidak sombong dalam bersikap. Berbicara kepada para pelayan juga dengan nada rendah dan tidak membentak dan semena-mena, meskipun ia adalah menantu dari sebuah keluarga besar terkaya di kota itu dan istrinya Seorang pengusaha sukses perusahaan besar dan ternama. Sikapnya benar-benar mengesankan untuk para pelayannya.     

Mengapa Nyonya mudanya bisa keluar dalam keadaan yang memalukan seperti itu. Apa sebenarnya yang ia butuhkan atau yang ingin lakukan saat ini? Bukankah Ia hanya perlu memanggil salah satu dari kami, dan kami akan datang untuk melayaninya' pikiran an an.     

An an berjalan mendekatinya, "Nyonya muda, Ada yang bisa saya bantu?" tanya an an kepada nyonya mudanya itu.     

"Oh, aku hanya memerlukan beberapa potong es batu dan handuk untuk mengompres luka. Apakah kau bisa mengambilnya untukku? " Tanya Tiara.     

"Hah...mengapa Nyonya muda malah bertanya kepadaku? Apa aku mau atau tidak untuk mengambilkan barang itu? Bukankah semua perintahnya harus kami laksanakan tanpa bisa menolak?" Pikiran an an yang bingung dengan perkataan Nyonya mudanya.     

"Baiklah nyonya muda, tunggu sebentar. saya akan mengambilakan semua itu untuk nyonya" jawab an an kepada nyonya mudanya yang terlihat sedikit panik itu.     

Tiara menunggu an an yang tengah berjalan ke arah dapur untuk mengambil es batu. wanita cantik ini berjalan mendekati kursi yang berada di dekat meja makan. ia kemudian duduk diatas kursi itu dengan diam saja tanpa berkata apa-apa. meskipun ditempat itu juga ada beberapa pelayan keluarga Kim yang lainnya.     

para pelayan itu cuma bisa melihat nyonya mudanya dengan perasaaan aneh tanpa berani untuk mengingatkannya.     

" nyonya muda, adakah yang bisa kami bantu kerjakan untuk nyonya?" tanya seorang pelayan yang sudah selesai menyiapkan makanan.      

"Oh, tidak ada." jawab Tiara singkat. wanita cantik ini masih duduk sambil menunduk karena kedinginan.     

Yohan yang tengah berjalan menuruni anak tangga, akhirnya menemukan istrinya yang ia cari sejak tadi. ia berjalan menuju meja makan untuk mendekati Tiara yang sedang duduk meringkuk di kursi ruang makan itu.     

" sayang, apakah kamu kedinginan?" tanya Yohan yang kemudian melepas piyama bagian atas untuk di pakaikan menutup tubuh istrinya, hingga tuan muda tampan ini cuma mengenakan celananya saja.     

" Wow" batin para pelayan itu yang tengah kagum melihat pemandangan langka yang mungkin tidak bisa mereka lihat 2 kali seumur hidupnya. mata mereka berbinar terang melihat otot-otot kuat dan dada bidang serta tubuh sexy sang tuan mudanya.     

Tiara terkejut mendengar suara suaminya dan juga ketika Yohan menyelimutkan piyamanya untuk menutupi tubuh mungilnya.     

"Ah, apakah kamu sudah lebih baik?" tanya Tiara memandang wajah suaminya dengan seksama, khususnya bagian hidung yang berdarah tadi.      

"Oh, itu. aku baik-baik saja" jawab Yohan.     

Tiara berdiri dan memeriksa wajah suaminya untuk memastikan keadaannya. ia melihat denga serius setiap jengkal wajah Yohan dengan pandangan serius dan alis mengernyit hampir menyatu. ia tidak akan percaya begitu saja dengan ucapan suaminya.     

tiba-tiba an an datang dengan membawa satu mangkuk sedang es batu dan juga handuk kecil basah untuk mengompres sesuai dengan permintaan nyonya mudanya.     

"nyonya muda, ini es nya" kata an an meletakkan mangkuk itu di atas meja makan di dekat tiara.     

" oh, terimakasih" kata Tiara kepada pelayan muda itu.     

an an tersenyum melihat dua pasangan muda yang bersikap mesra di depannya itu. ia sangat senang melihat mereka berdua yang selalu terlihat hangat dan romantis.     

Tiara menarik tangan Yohan untuk duduk di kursi, ia ingin mengopres dan mengobati luka suaminya itu.     

Yohan hanya tersenyum dan menuruti keinginan istri cantiknya ini. jarang juga ia mendapatkan kesempatan seperti ini, dirawat dengat lembut oleh Tiara. meskipun ia mengalami hal ini juga karena ulah nakalnya sendiri.     

Tiara membersihkan luka itu terlebih dahulu sebelum mengopresnya dengan es. sambil merawat Yohan sesekali mereka mengobrol santai.     

"sayang...mengapa hidungmu bisa terluka dan berdarah seperti ini?" tanya Tiara penasaran. Wanita cantik ini tidak mengerti, jika semua itu karena tendangan kaki kelincinya itu.     

"Oh, ini semua karena ada kaki kelinci kecil yang nakal yang tidak sengaja menendang hidungku saat tidur." jawab Yohan sambil mengalihkan pandangannya dari mata Tiara.     

"kelinci kecil? maksudmu... aku? Aku yang menendang hidungmu?" tanya Tiara sambil mengernyitkan dahinya, ekspresinya menjadi serius dan wajahnya cemberut.     

Tiara menyilangkan kedua tangannya di depan dada menunggu jawaban suaminya. Ia tidak terima jika di jadikan kambing hitam atas luka di hidung suaminya.     

"tentu saja! memang siapa lagi yang tidur denganku? tidak mungkin aku tidur dengan hewan kelinci yang sebenarnya" jawab Yohan santai, ia berharap istrinya merasa bersalah sedikit.     

"Apa? pasti kamu yang nakal. tidak mungkin aku tidur dengan posisi yang aneh dan ekstrim seperti itu?" jawab Tiara  sambil melotot dan mendekatkan wajahnya ke wajah Yohan.     

Yohan melihat kesempatan emas di depannya. Ia langsung menarik wajah istrinya.     

"Cup" pencurian ciuman berhasil dengan cepat bibir mungil istrinya yang sedang cemberut.     

"Kau...." Teriak Tiara sambil mengacungkan jari telunjuknya ke arah suaminya yang cuma tersenyum menyeringai. Lagi-lagi ia kalah start oleh Yohan.     

" ya...itulah kenyataannya. Kau kelinci kecil yang nakal dan pemarah" jawab yohan yang juga tidak mau mengalah. padahal sudah jelas ia tahu istrinya tidak sengaja karena semua itu juga karena kesalahannya sendiri.     

tiara tidak akan menerima begitu saja saat disalahkan oleh suaminya, selama ia tidak pernah merasa melakukan semua kesalahan itu dengan sengaja atau dalam keadaan sadar.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.