CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

171. Menjemput Menantu Kesayangan (6)



171. Menjemput Menantu Kesayangan (6)

0Tania sedikit kecewa, Mengapa asisten Steve dan Yohan selalu melihat dirinya dari sifat buruknya yang suka marah marah dengan pegawai wanita lainnya di perusahaan ini dsn kerjaan cuma dandan saja. Mengapa mereka berdua tidak bisa melihat sisi lain dirinya yang dengan setulus hati mencintai yohan. Meskipun ia sudah berusaha sebaik mungkin untuk mengejar cinta Yohan, tetapi laki-laki ini tetap saja bersikap dingin dan tidak memberi respon atas perhatiannya. Sakit memang, namun ia tidak akan menyerah begitu saja.     
0

Asisten Steve langsung berjalan keluar dari ruangan Sekertaris Tang. Sepertinya kali ini ia juga sedikit keterlaluan, tetapi wanita seperti Tania memang harus diingatkan supaya tidak berbuat seenak hatinya lagi dan semena-mena kepada pegawai lainnya. Meskipun ia tahu perbuatannya ini mungkin sedikit beresiko karena ia tahu jelas siapa Sekertaris Tang. Wanita cantik Putri keluarga kaya raya di kota S, yang pengaruh keluarganya tak lebih rendah daripada keluarga Kim.      

Asisten Steve segera menuju ke ruangan sang Presdir untuk melaporkan, tentang keberadaan ibu Tiara. Sesampainya di depan pintu ruangan sang presdir. Asisten Steve langsung masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu karena tergesa-gesa.     

Ceklak.... Suara pintu terbuka.     

" Sayang...Kenapa kau lama sekali? Aku sudah lama menunggumu. Ingat! Kamu sudah berjanji tidak akan berkerja terlalu keras.     

Kamu harus menjaga kesehatan mu." Kata Yohan sembari memutar kursi kerjanya dengan cepat karena menganggap yang datang adalah Tiara. Wajahnya terlihat bingung ketika melihat yang berdiri di depannya saat ini bukan pujaan hatinya melainkan asisten pribadinya.     

Wajahnya yang berbunga-bunga seketika mengernyit kecut dan setengah heran.     

" Eh! kamu Steve? dimana Sekertaris Jiang? Bukankah aku memintamu untuk memanggilnya supaya datang menemuiku di ruangan ini. Mengapa kamu yang datang?" tanya Yohan sembari melihat kearah asisten Steve yang tengah berdiri didepannya.      

"Haiist... Ternyata aku mengoceh daritadi yang mendengarkan adalah Steve. Percuma juga aku merayu tadi???" Gumam Yohan dalam hati.     

Laki-laki muda ini menarik nafas dalam-dalam Sebelum melapor kepada atasannya yang super posesif dan over protective kepada istrinya itu.     

" Maaf Presdir, Ibu Tiara tidak ada di ruangannya dan saya sudah mencarinya, juga bertanya kepada pegawai yang lain. Mereka melihat ibu Tiara, baru saja pergi bersama dengan tuan dan nyonya besar Kim 30 menit yang lalu. " Jelas asisten Steve kepada sang presdir. Ia sang presdir pasti akan terkejut dan marah jika tahu istrinya hilang.     

Sang Presdir langsung berdiri karena terkejut mendengar laporan asisten Steve.     

" Apa!" Menghela napas panjang, dengan ekspresi wajah lelah. " Puh...ini pasti ulah mama lagi. Apalagi yang mereka inginkan dariku?"  Yohan mengambil jasnya yang tergantung di pojokan ruangan. " Steve, aku pergi dulu. Urusan perusahaan aku serahkan kepadamu" imbuhnya kemudian berjalan  keluar ruangannya untuk menyusul istrinya ke kediaman keluarga besar Kim.     

" Baik Presdir" jawab asisten Steve yang kemudian juga keluar dari ruangan kerja sang presdir, setelah Yohan meninggalkan ruangan itu.     

Asisten Steve hanya menggeleng kepalanya. Begitu perdulinya sang presdir dengan istrinya. Laki-laki yang tidak pernah dekat apalagi jatuh cinta dengan wanita itu, bisa merubah sifatnya seratus delapan puluh derajat menjadi seorang laki-laki yang tergila-gila dengan istrinya dan seperti kebakaran jenggot ketika istrinya di bawa kedua orangtuanya. Padahal mereka juga jelas tidak mungkin tidak menyakiti menantunya itu. Mereka juga mennyanyangi ibu Tiara seperti sang presdir menyayanginya. Sungguh beruntung ibu Tiara ini, pikiran asisten Steve.     

Yohan keluar dari ruangan kerjanya dan berjalan menuju lift pribadi khusus Presdir, supaya lebih cepat sampai ke lantai 1 perusahaan Lianxi group. Ia harus segera menemukan kedua orang tuanya dan juga istrinya. Ia hanya tidak ingin kedua orang tuanya itu marah dan salah paham kepada istrinya yang keras kepala ingin tetap bekerja di perusahaan dengan berbagai alasan.     

bagaimanapun Tiara pergi ke perusahaan ini atas izinnya, setidaknya iya menjelaskan semua itu kepada kedua orangtuanya jika semua ini tidak sepenuhnya adalah kesalahan dari istrinya tetapi juga kesalahannya.     

"Ting" suara pintu lift terbuka, ia sudah sampai di lantai 1. Sang Presdir  dengan cepat berjalan dengan menuju ke parkiran mobil untuk segera pulang ke kediaman keluarga besar Kim. Ia yakin mamanya pasti membawa istrinya pulang kembali ke rumah mewah dan besar itu.     

sesampainya di parkiran mobil membuka pintu mobilnya dan bersiap untuk masuk ke dalamnya. Tiba-tiba Sekertaris yang berlari kearahnya dengan membawa beberapa berkas penting di tangannya.     

"Presdir Kim, tunggu! Tolong tanda tangani berkas ini Sebentar." Teriaknya untuk menghentikan Yohan yang tengah berdiri membuka pintu mobil. Tangan Tania menyentuh tangan Yohan yang berada di tepian pintu mobil. Secara reflek laki-laki ini menarik tangannya dari tumpukan tangan wanita cantik ini.     

Tania yangbbaru menyadarinya, segera meminta maaf. "Ah, maaf Yohan." Kata Sekertaris Tang, meskipun sebenarnya hatinya bahagia. Selama ini ia sudah sekali menyentuh laki-laki yang sudah lama ia kenal itu.     

Yohan cuma Menghela nafas, " Tidak apa-apa. cepat berikan padaku berkas itu! "Kata Yohan sembari mengambil berkas yang telah disodorkan oleh Tania Tang kemudian menandatanganinya dengan cepat dan menyerahkan lagi kepada sekretarisnya itu.     

Setelah selesai hendak masuk kedalam mobil tetapi dicegah lagi oleh Tania.      

Presdir Kim, tunggu!" Tangan Tania menari pintu mobil yang akan ditutup oleh Yohan dari dalam.     

Yohan melihatnya dengan malas dan jengkel apa sebenarnya yang diinginkan oleh wanita di depannya ini. Ia hanya memperlambat dan menghabiskan waktunya saja untuk segera pulang.     

"apalagi, katakan cepat! Aku sedang terburu-buru? jika kau butuh sesuatu dan itu berkaitan dengan pekerjaan maka carilah asisten Steve. Aku harus segera pergi sekarang "Yohan segera masuk kedalam mobil dan menarik pintu mobilnya untuk menutup pintu itu, kemudian menjalankan mobilnya menjauh dan meninggalkan sekretaris Tang dengan cepat mobilnya sudah tidak terlihat.     

"Sial! Lagi-lagi dia menolakku sebelum aku mengatakan sesuatu. Yohan mengapa kau tidak pernah memberikan sedikit kesempatan untukku bisa dekat dengan mu." Gerutu Tania tang dengan perasaan sedih dan kecewa.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.