CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

190. Ekspresi Keluarga Jiang (3)



190. Ekspresi Keluarga Jiang (3)

0Jerry Jiang mengerutkan keningnya, seolah merasa ada yang tidak beres. "Apa maksudmu Yuchen? Apa hubungannya dengan Tiara?" Tanya Jerry.     
0

"Iya, Apa maksud kalian?" Sahut Sonya yang ikut merasa penasaran.     

Tuan Kim melirik ke arah putranya, "Yohan! Kamu atau papa yang menjelaskan tentang semua ini?" Tuan Kim mencoba bersikap bijaksana dan memberi kesempatan kepada putranya untuk menjelaskan secara langsung.     

Nyonya Kim menepuk pundak putra, memberikan semangat supaya putranya bertindak gentle sebagai seorang laki-laki. Ia tidak mungkin bersembunyi dan menyembunyikan kenyataan bahwa ia sudah menikahi anak perempuan orang lain tanpa sepengetahuan orang tuanya tanpa berani mengakuinya di depan Keluarga istrinya.     

Kim Yohan tersenyum, semua keluarganya sudah mendukung dan juga menerima istrinya. Apalagi yang perlu ia takutkan dan khawatirkan. Soal keluarga Jiang, bukanlah masalah besar buat presdir Lianxi Grup itu.     

"Tentu saja aku yang akan mengatakannya secara langsung kepada keluarga Jiang" Laki-laki Tampan ini mulai menarik nafas dalam-dalam dan menatap ke arah keluarga Jiang dengan serius. "Tuan Jerry...Oh, Maaf! Papa Jerry... Aku! Kim Yohan dan putrimu Tiara Jiang sudah menikah. Sejak Tiara gagal menikah dengan direktur Pei waktu itu. Maaf pernikahan kami begitu cepat dan mendadak." jelasnya.     

"Apa!" Bruaak...Tara Jiang berdiri dan menggebrak meja makan, ia tidak bisa menerima kenyataan ini begitu saja.     

"Tidak! Yohan...Kau adalah tunanganku! Kau hanya boleh menjadi suamiku. bagaimana bisa kau menikahi Tiara? Tidak! Pernikahan kalian tidak bisa terjadi" Tara berbicara penuh emosi dan amarahnya tidak terkendali.     

Tara mengambil segelas air yang ada di depannya, kemudian mengguyurkan ke arah wajah Tiara. Yohan dengan cepat menghalaunya dengan membalikkan tubuhnya untuk menutupi tubuh sang istri.      

Byurr... percikan air itu menyebar merata keseluruh punggung laki-laki tampan ini hingga membuatnya basah kuyup. Yohan memeluk istrinya, "Sayang...Tenanglah! selama ada aku, tidak ada yang bisa menyakitimu" Bisiknya lembut di telinga istrinya.     

Sikap Yohan ini membuat Tiara semakin terharu. Ia belum pernah merasakan cinta yang setulus ini dari laki-laki lain maupun keluarganya.     

Nyonya Kim merasa emosi melihat tingkah laku Tara yang kasar dan tidak sopan itu. "Nona Tara Jiang, tolong jaga sikapmu. Bagaimana bisa kau melakukan hal seperti itu kepada menantu kami."  Kata mama Yohan ini dengan ketus ketika melihat ke arah Tara dengan tatapan penuh amarah dan kekecewaan.     

Nyonya Kim menghembuskan nafas dengan kasar dan berkata "Awalnya aku mengundang kalian kemari untuk membicarakan pesta pernikahan Yohan dan Tiara. Tetapi melihat kelakuanmu, aku jadi berfikir? Seperti apa kalian memperlakukan Tiara  dahulu ketika masih tinggal di rumah keluarga Jiang." Nyonya Kim mulai curiga dengan keluarga Jiang. Ia merasa jika menantunya itu dahulunya juga sering mendapatkan perlakuan kasar dari saudari itu.     

Jerry Jiang segera berdiri dan menarik tangan Tara. Plak... Tamparan keras mendarat di pipi Tara, "Tara...Kenapa kau menjadi kasar seperti ini" Ucapnya, ia menampar Tara demi menyelamatkan harga dirinya. Ia tidak ingin sahabatnya Kim Yuchen juga merasa bahwa dia juga ikut berlaku keras dan tidak adil kepada Tiara, sehingga jalan terakhir hanya bisa melimpahkan kesalahan kepada Tara putrinya. Jika tidak begitu, hubungan keluarga Kim dan keluarga Jiang akan berakhir saat ini juga.     

Tara terkejut dengan apa yang dilakukan oleh papanya. Selama ini ia tak pernah sekalipun mendapat perlakuan kasar orang tuanya, kecuali saat ia ketahuan dengan sengaja membuat Papanya mengalami kerugian besar di perusahaan cabang di kota J yang di pimpin Tiara waktu itu.     

"Papa! Tiara merebut Yohan dariku" Teriaknya.     

Jerry Jiang menarik tangan Tara dan meminta izin pulang dari kediaman keluarga besar Kim segera, sebelum masalahnya semakin besar dan semakin membuatnya malu hingga kehilangan muka di hadapan keluarga besar Kim.     

"Yuchen, mungkin makan malam kita bisa dilakukan lain kali saja. Dan kamu Tara! ikut Papa pulang" bentak Jerry Jiang dengan menarik paksa tangan putri sulungnya itu.     

Sonya Jiang meminta maaf kepada nyonya Kim atas kejadian yang memalukan malam ini, meskipun ia juga kesalahan mereka kepada Tiara. entah apa yang akan di lakukan keluarga Jiang kedepannya nanti. Mereka keluar dari rumah keluarga besar Kim dengan rasa malu yang berat. sedangkan Tara sampai sekarang tidak rela jika Yohan menikah dengan Saudarinya Tiara.     

Tara menghempaskan tangan papanya dengan marah. "Papa! Kenapa kau menamparku? Jelas Tiara yang salah" Ucapnya protes tidak terima dengan perlakuan Jerry Jiang.     

"Kau bodoh Tara, Kau telah mempermalukan dirimu sendiri dan juga kami. Bagaimana bisa kau secara terang-terangan menyerang Tiara di hadapan keluarga Kim?Apa yang akan mereka pikirkan tentang kamu juga keluarga Jiang?" mereka bertiga berbicara di dalam mobil dalam perjalanan pulang ke rumah keluarga Jiang.     

" Tapi? Aku benar-benar tidak bisa mengendalikan diri lagi. Bagaimana bisa ia tiba-tiba muncul di hadapan kita dengan status Nyonya muda Kim Yohan. Tiara membuatku muak, aku bahkan ingin menampar dan memukulnya" katanya masih penuh dengan amarah.     

" Apa kau mulai bodoh dan juga tuli? Kau tak akan bisa melakukan hal itu. Tiara sekarang menantu keluarga Kim, mereka tidak akan membiarkan dia terluka sedikitpun" jelas Jerry Jiang.     

"Masa bodoh apa statusnya Sekarang, aku akan membalas dengan caraku sendiri" Gumamnya dalam hati.     

"Terserah saja. Aku sudah melangkah sejauh ini, aku tidak bisa mundur begitu saja. "Jawab Tara dengan masih keras kepala. Hatinya masih terasa panas dan sakit karena kejadian malam ini.     

" kau jangan keras kepala sayang. Jika kau ingin menikah dengan Jonatan, papa dan mama tidak akan menghalanginya lagi. Dia juga berasal dari keluarga terhormat dan tak kalah kaya dengan keluarga Kim." Kata sonya.     

"Aku tak menyukai Jonatan. Aku hanya ingin Yohan titik. Jangan paksa aku lagi!" Jawab Tara tegas tanpa bisa di tawar lagi.     

"Dasar kau keras kepala! Jangan membuatku malu lagi di hadapan keluarga Kim. Papa tidak ingin hubunganku dengan Yuchen rusak hanya karena kalian berdua" kata Jerry Jiang memberikan peringatan.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.