CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

191. Ekspresi Keluarga Jiang (4)



191. Ekspresi Keluarga Jiang (4)

0Tara merasa tersudutkan. Hatinnya sudah kecewa tetapi sepertinya orang tuanya tidak mengerti apa yang dirasakannya saat ini. Rasa sedih, kecewa, dihianati dan juga malu. "Sudah! Hentikan  omong kosong kalian. Aku tidak ingin mendengarkan semua itu lagi." Triak Tara sambil menutup kedua telinganya dengan telapak tangannya.     
0

Jerry Jiang dan Sonya Jiang cuma menghela napas. Percuma saja mereka menasehati Tara untuk saat ini karena pikiran dan hatinya masih panas oleh api cemburu dan kekecewaan yang cukup dalam. Harapannya menjadi menantu Keluarga Kim telah luluh lantah dalam waktu semalam saja.     

"Sudahlah pa...biarkan ia menenangkan diri dulu. Rencana selanjutnya kita bahas nanti jika sudah sampai di rumah." Kata Sonya menengahi, supaya suaminya dan putrinya ini tidak bertengkar lebih hebat lagi. Keduanya sama-sama keras kepala dan tidak ada yang mau mengalah satu sama lain.     

" Baiklah" jawab Jerry mengiyakan permintaannya istrinya. Meskipun di hatinya juga tidak merasa puas.     

Yohan dan Tiara masih di ruang makan dan belum beranjak ke manapun. sedangkan nyonya Kim dan tuan Kim mengantar keluarga Jiang keluar rumah mereka untuk pulang sebagai tanda penghormatan, Meskipun hati nyonya Kim sangat marah dan jengkel dengan kelakuan Tara Jiang yang dengan sengaja ingin melukai saudaranya sekaligus menantu Keluarga Kim itu. Tetapi iya tetap harus bersikap sopan kepada keluarga Jiang.     

Tiara menyentuh punggung suaminya yang terkena cipratan air yang dilemparkan oleh saudarinya Tara kepadanya tadi saat makan malam.     

" Sayang, Pakaianmu basah. Ayo kita ke kamar untuk ganti pakaian. Kamu bisa terkena flu nanti" kata Tiara sembari berdiri dan menggandeng tangan Yohan untuk mengajak suaminya menuju kamar mereka.     

Yohan cuma tersenyum dan membelai rambut Tiara. ia bahagia melihat istrinya perduli kepadanya. "Tidak apa sayang,  cuma flu saja. Demi melindungimu dan bayi kita, apapun bisa aku lakukan."     

Tiara tersenyum dan berhenti sejenak. "Cup" kecupan manis ia daratkan di pipi suaminya. dengan sedikit menjinjitkan kedua kakinya karena postur tubuh yang lebih tinggi daripada wanita cantik ini. "Terimakasih sayang" bisiknya.     

Tiara benar-benar beruntung dan bahagia mendapatkan suami seperti Yohan. Meskipun pada awalnya ia tidak mencintai Yohan, namun sedikit demi sedikit rasa itu mulai tumbuh dan bersemi di hatinya.     

Seperti buah cinta mereka yang sedang tumbuh berkembang di dalam rahimnya.     

"Eh'em" Yohan berdeham, karena semua pelayan sedang bengong melihat mereka berdua yang begitu romantis dan membuat iri orang lain.     

"Kalian lihat apa?" sindirnya kepada para pelayan,sambil mengernyitkan kedua alisnya dan memandang tajam kepada mereka. Ia tidak suka jika waktu mesranya dengan Tiara di ganggu oleh orang lain.     

"Ah! Maafkan. Maafkan kami tuan muda, Nyonya muda" Para pelayan langsung berhamburan meninggalkan keduanya dan mengerjakan pekerjaan masing-masing.     

"Puff... Ha...ha... Sayang kamu jahat! Kasihan kita mereka tidak apa kamu tidak melihat mereka sampai lari ketakutan seperti itu." Tiara cuma tertawa kecil. Yohan ikut bahagia ketika melihat istrinya tersenyum dan tertawa.     

"Aku sudah sangat baik.lebih kasihan lagi kalau mereka melihat kita terlalu lama. Sayang, ayo! Katanya tadi mau gantiin aku pakaian" pinta Yohan dengan manja. Ia mencubit kecil pipi istrinya karena gemas.     

"Eh! Siapa yang yang mau gantiin pakaian? Aku cuma bilang kamu untuk ganti pakaian. Ganti saja sendiri!" Tiara mencoba menjelaskan maksudnya kepada sang suami. Iya hanya bercanda dan memalingkan wajahnya Sambil tertawa kecil di belakang Yohan.     

 "Gak mau! Maunya di gantiin sama kamu" sang presdir mulai merengek seperti anak kecil yang ingin di manjakan.     

"Gak mau! Sudah mau jadi papa juga, masih saja manja" protes Tiara yang terus-menerus menggoda suaminya.     

"Oh, begitu ya? Kalau begitu! Biar aku yang gantiin baju kamu saja.!" Yohan tersenyum menyeringai, dengan cepat ia menggendong tubuh istrinya secara mendadak dan berjalan masuk kedalam kamar, sehingga membuat Tiara kaget.     

"Eh! Kau....Selalu saja nakal" gumamnya sambil tersenyum. Ia mengalungkan kedua tangannya ke leher suaminya. Biasanya Tiara akan protes jika di gendong oleh Yohan, tetapi kali ini ia sangat menikmatinya.     

Yohan tersenyum, dalam hatinya bahagia mendapatkan sambutan manis dari istrinya. Tiara biasanya selalu menolak perlakuan genit Yohan. tetapi akhir-akhir ini malah sang istri yang sering berinisiatif untuk memberikan kehangatan dan kejutan-kejutan kecil kepadanya.     

"Sayang, Kamu mulai nakal ya?" bisik Yohan.     

"Tapi, Kamu suka bukan?" jawab Tiara dengan genit dan memandang lembut kepada Yohan.     

"Haist...Jadi mulai genit juga ya" Yohan membalas senyuman Tiara dengan  satu kedipan mata. Tanda sesuatu akan segera dimulai.     

Mata Tiara melotot memandang ke arah Yohan. "Ah, Tidak! Sayang, Jangan mulai deh. Tulang-tulangku bisa patah kalau kamu seperti ini terus" protes wanita cantik Ini.     

"Ha..ha..." Yohan cuma tertawa melihat ekspresi Tiara yang paham benar dengan kebiasaan mesumnya itu.     

KEDIAMAN KELUARGA JIANG     

Keluarga Jiang baru saja sampai di rumahnya. Mereka turun dari mobil mewahnya dengan perasaan kecewa dan jengkel, khususnya Tara Jiang. Ia ingin membanting apa saja yang ia pegang saat ini. iya sudah capek-capek berdandan dengan rapi dan cantik guna untuk menarik perhatian tuan dan nyonya Kim dan juga Putra mereka Kim Yohan. Tetapi apa yang terjadi justru rasa malu dan kekecewaan yang ia terima, laki-laki yang seharusnya menjadi suaminya justru sekarang telah menikah saudara kembarnya dengan diam-diam tanpa sepengetahuan dia dan juga keluarganya.     

Tak.... tak... tak, ia menghentakkan kakinya dengan keras dan langsung memasuki rumah. Tara langsung menuju kamar tidurnya, tanpa menyapa siapapun di dalam rumah itu. Bahkan ia juga mengabaikan panggilan papa dan mamanya.iya tidak perduli lagi dengan siapa pun kali ini, perasaannya sedang bercampur aduk antara kecewa marah dan juga kebencian yang menggunung di dalam hatinya. Kejadian malam Ini yang membuatnya semakin benci dengan Tiara.     

Bruaakk...pintu kamar yang dibanting dengan keras ketika menutupnya.Tara berjalan masuk kedalam kamarnya. Ia merasa sudah dipermainkan dan dipermalukan oleh Tiara dan juga Yohan. Iya tidak pernah mendapatkan penghinaan seperti ini dari siapapun.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.