CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

193. Ekspresi Keluarga Jiang (6)



193. Ekspresi Keluarga Jiang (6)

0Tok...tok....Sonya mengetuk pintu dengan perasaan resah dan gelisah. Ia berteriak memanggil putrinya dari luar kamar sambil mondar mandir di depan pintu sampai Tara membukakan pintunya.     
0

"Sayang...cepat buka pintunya. Apa yang kamu lakukan? Jangan bertindak bodoh." Teriak Sonya Sonya Jiang dari luar pintu kamar. Namun TaraJiang tak kunjung membukakan pintu, wanita cantik itu masih terlalu dalam kekecewaan dan kesedihan dalam hatinya.untuk saat ini ia tidak peduli dengan siapapun yang ada di dekatnya maupun di lingkungan sekitarnya.     

Sonya semakin gelisah dan akhirnya Ia memutuskan untuk memanggil suaminyadan beberapa pelayan laki-laki untuk mendobrak pintu kamar dari putrinya itu.     

Akhirnya Jerry dan beberapa pelayan itu mendobrak paksa pintu kamar terhingga terbuka lebar. Mereka semua melihat wanita cantik itu sedang duduk lemas sambil menangis di lantai sambil bersandar di tepian tempat tidur.     

Sonya masuk ke dalam kamar dan menghampiri putrinya yang terduduk lesu diatas lantai dingin itu. Dengan wajah sendu dan ikut merasa sedih melihat keadaan putrinya saat ini. Terlihat sekali bahwa Tara sedang kecewa berat dan tidak siap menerima kenyataan jika laki-laki idamannya ternyata sudah menikahi adiknya secara diam-diam.     

Melihat mamanya datang, tara segera menoleh dan memandang kearah Sonya yang saat itu tengah duduk berjongkok di depannya. Sonia membelai lembut rambut putrinya kemudian memeluk Tara dengan erat.     

"Mama...Kenapa Yohan lebih memilih Tiara? Apa kurangnya aku di bandingkan dia! Aku lebih cantik, lebih pandai, lebih modern dan berkelas. Jelas aku lebih pantas bersanding dengan Yohan daripada Tiara. Kenapa?" rengeknya dengan air mata berlinang membasahi pipinya. matanya sembab karena terus menangis dari tadi.     

"Sudahlah sayang! masih banyak laki-laki yang lain yang bisa kamu dapatkan, selain Yohan. Laki-laki yang lebih kaya, tampan, dan bisa mencintaimu" gumam Sonya yang berusaha menasehati, sekaligus menenangkan hati Tara.     

Sonya membantu Tara berdiri dan membawanya duduk di tepi tempat tidur. "Sayang, Bersihkan wajahmu dan istirahatlah. Besok kamu akan lebih baik"kata sonya kepada Tara.     

Tara menganggukan kepala dan berdiri menyambut uluran tangan dari mamanya. Kemudian ia berjalan ke kamar mandi terlebih dahulu untuk cuci muka supaya mata dan wajahnya tidak bengkak kesokan harinya.     

Setelah Tara masuk ke kamar mandi, Sonya juga beranjak pergi dari kamar putrinya itu.     

Di dalam kamar mandi dan di depan cermin. Tara masih mengumpat karena tidak rela dengan apa yang terjadi hari ini. Apapun itu, Yohan harus tetap menjadi miliknya. "Tiara, aku tidak akan membiarkan kamu hidup bahagia begitu saja. Aku akan mengambil sesuatu yang seharusnya menjadi milikku, sekalipun aku harus menyingkirkanmu" Gumamnya dengan tatapan mata penuh amarah dan dendam yang membara di dalam hatinya.     

Setelah selesai mencuci muka Tara keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju tempat tidurnya untuk beristirahat lebih awal malam ini. Dia berbaring dan memejamkan matanya, meskipun sulit ia harus tetap bisa tidur malam ini, sehingga ia harus meminum beberapa butir obat tidur untuk bisa memejamkan mata walaupun cuma sesaat pernah melupakan semua kejadian hari ini.     

KEDIAMAN KELUARGA BESAR KIM     

Yohan dan Tiara sudah masuk ke kamar mereka berdua. Tiara berjalan ke arah almari pakaian, untuk memilihkan baju ganti bagi suaminya. "Sayang, kamu lepas dulu bajunya di kamar mandi ya. Aku akan mencarikan pakaian ganti untukmu sebentar"wanita cantik ini berbicara sambil membelakangi suaminya karena ia sedang sibuk memilah dan memilih pakaian di dalam almari pakaian.     

Yohan berjalan mendekati istrinya, dengan diam diam kemudian memeluk Tiara dari belakang sambil menelan sebutkan kedua tangannya di pinggang istrinya. "Kenapa harus dilepas di kamar mandi?" Bisik Laki-laki tampan dan bertubuh kekar ini menggoda. Hidungnya  mulai mengendus aroma harum dari leher istrinya, wangi parfum kesukaannya, aroma melati yang menyejukkan dan memberi ketenangan bagi Yohan. Ia memejamkan mata sambil sesekali mencium rambut panjang nan indah itu. Aroma wangi khas rambut yang baru selesai keramas sore tadi.     

"Kamu sedang apa? Pakai piyama ini!" Kata wanita cantik ini sembari mengambil salah satu piyama berwarna biru milik suaminya, yang di gantung di tengah-tengah pakaian lainnya.     

"Tentu saja sedang....." Kata-kata Yohan tertahan ketika Tiara menutup mulutnya dengan telapak tangan cantik itu.     

"Sudah, diam! Cepat ambil ini dan ganti pakaian di kamar mandi." Perintah wanita ini dengan tegas sambil mengerutkan dahinya. Tanda ia sedang berbicara dengan serius.     

Tiara menyerahkan piyama itu kepada Yohan dan meletakkan piyama itu didepan dada suaminya.     

"Ganti disini saja ya?" Tanya Yohan.     

Tiara menggelengkan kepalanya, "Tidak, nanti basah. Di dalam kamar mandi saja" jawab Wanita cantik istri sang Presdir ini, ia dengan perlahan mendorong tubuh suaminya hingga masuk ke kamar mandi.     

"Cepat masuk dan ganti!" celetuknya sambil tersenyum.     

"Sayang, Kamu jahat." gumam sang Presdir dengan cemberut.     

Yohan masuk ke dalam kamar mandi yang semuanya bernuansakan warna putih itu, dengan senyuman tersungging di bibirnya. Ia tidak menyangka bahwa pernikahan dia dan Tiara akan terbongkar dengan cepat seperti ini dengan sendirinya tanpa ia rencanakan sebelumnya.     

"Hmm, baguslah! Semua sudah terbongkar. Jadi, aku tidak perlu lagi bersandiwara di depan Keluarga Jiang atau ooranglain di luaran sana" Gumamnya dengan menghela napas lega.     

Sejak awal pernikahan, sebenarnya sang presdir tidak pernah ada keinginan untuk menyembunyikan pernikahannya. ia menikahi Tiara dengan kesadaran hatinya,agar menjadikan wanita cantik ini sebagai istrinya bukan untuk main-main atau sekedar istri di atas perjanjian diatas kertas saja. Tiara yang meminta untuk menyembunyikan masalah pernikahan mereka berdua di depan publik. ia merasa pernikahannya dengan sang presdir terlalu mendadak dan yang paling penting, itu hanyalah sebuah kesempatan tanpa ada rasa cinta.     

Apapun alasannya, pernikahan mereka berdua adalah sah secara hukum. Cinta yang tidak pernah ada di hati Tiara, seiring berjalannya waktu sedikit demi sedikit tumbuh dengan subur di dalam hatinya. Benih-benih kecil cemburu terkadang menghiasi hati wanita cantik ini, ketika sang suami berdekatan dengan wanita lain. Meskipun, sang suami tidak pernah menanggapi para wanita cantik yang berusaha menggodanya.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.