CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

25. Jangan menggodaku (2)



25. Jangan menggodaku (2)

0

Semalam Tiara tidur sangat nyenyak, tanpa ada singa pengganggu disampingnya. Ya...tentu saja karena Yohan ada pekerjaan mendadak ke luar kota untuk selama 2 hari.

0

" Hoamm" Wanita cantik ini baru saja bangun, dan menggeliat sambil menguap."Aiyaa... akhirnya bisa tidur dengan nyaman juga aku" Gumamnya.

Tok... tok ...., bibi Alaen mengetuk pintu kamar Tiara.

"Nyona muda... Sarapan sudah siap" teriaknya dari balik pintu.

Tiara segera bangun dan menyahutnya dari dalam kamar, "Oh Iya bi! Sebentar lagi aku akan turun untuk sarapan". Tiara segera bergegas ke kamar mandi untuk menyegarkan badan dengan mandi air hangat, ia benar-benar menikmati suasana pagi ini.

" La..la..la..." Tiara bernyanyi riang dengan suasana hati yang bahagia. Setelah selesai ia mengambil handuknya, Ketika ia akan berganti pakaian.

"Oh My God! Lagi-lagi aku lupa bawa baju ganti" menepuk dahinya" Tiara... Tiara! Benar-benar ya, penyakit pelupamu itu melebihi nenek-nenek saja" Gerutunya kepada dirinya sendiri. Ia memang sedikit ceroboh lagi-lagi dia lupa bawa baju ganti ke kamar mandi.

" Emm, sebaiknya aku langsung ganti dikamar saja" Tiara keluar dari dalam kamar mandi hanya dengan memakai handuk yang tak seberapa lebar itu dengan santainya.

" Puh... Kenapa aku selalu lupa membawa baju ganti ku. Oh! Kurasa tak masalah, lagi pula tak ada dia di kamar." Melangkah dengan percaya diri ke arah almari pakaian

Ceklak...ngeiik, suara pintu almari terbuka. Tiara mulai memilih baju yang ada didalam lemari pakaian. Yohan berjalan sangat hati-hati dan pelan dibelakangnya. Ia langsung melingkarkan kedua tangannya di pinggang wanita imut ini kemudian menelusupkan dan menyandarkan kepalanya di bahu wanita cantik itu.

Tiara yang kaget langsung memutar badannya dengan kasar, sehingga dengan tak sengaja membuat kaitan handuknya terlepas dari dadanya.

Srutt...Handuk terlepas dan jatuh ke lantai, tubuh yang indah dan polos tanpa sehelai benang itu terlihat jelas di depan suaminya. Yohan yang melihat pemandangan indah itu, wajahnya seketika memerah.

Gluk..gluk..gluk, ia mulai menelan ludah, Suami mana yang bisa tahan melihat pemandangan seindah ini.

" Sayang...Haruskah kau menggodaku sepagi ini? Sungguh aku juga sangat tidak keberatan menjadikanmu sarapan pagiku" Ucapnya menggoda, sebenarnya ia juga telah lama menahannya. Tetapi sepertinya kali ini akan sangat sulit bagi Yohan, untuk menahan itu sekian kalinya.

Sial! Kenapa aku selalu sangat bergairah, jika sedang bersamanya. Padahal dibanding wanita-wanita yang pernah mendekati aku, dia termasuk yang paling biasa saja dari segi penampilan maupun bentuk tubuhnya, pikiran Yohan.

"Ka.. kamu! bagaimana kau bisa ada disini? Bukankah kau seharusnya ada diluar kota?" ucapnya kelabakan, ia segera mengambil handuknya yang terjatuh ke lantai dan berusaha membenahinya dengan cepat. Tetapi percuma, Yohan tidak memberi kesempatan untuk itu. Yohan menarik paksa dan melemparkan handuk istrinya menjauh.

"Hmm...hmm" Yohan mencium istrinya dengan hangat, semakin lama semakin ganas. Jari jemarinya mulai mengabsen kebagian tubuh Tiara yang lainnya dengan pelan tapi pasti.

" Lepaskan aku! Dasar brengsek!" ronta Tiara, namun Yohan tidak memperdulikannya. Bahkan setiap gerakan dari istrinya ini, semakin membuat bergairahnya membara.

Yohan menarik Tiara dan melemparkannya ke atas tempat tidur. " Ough" rintih Tiara yang baru saja tubuhnya terhempas ke atas tempat tidur. " Kau! Berhenti, Jangan mendekat!" Yohan malah semakin mendekat maju. " Kau! Apa yang akan kau lakukan?" wajahnya sudah mulai memucat dan gugup.

"Sayang...haruskah aku menjelaskannya?" Yohan melepas dasi dan kemejanya. Tiara memanfaatkan ini untuk menelusup dan bersembunyi di balik selimut, meringkuk didalamnya seperti telur gulung.

"Mati aku, apa yang akan dia lakukan kepadaku? Aku takut! Dia bisa saja meniduriku saat ini. Tidak...aku tidak mau!" gumamnya dalam hati.

--


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.