CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

32. Boleh minta lagi tidak



32. Boleh minta lagi tidak

0

Sang Presdir baru saja menerima telepon dari asisten pribadinya Steve, yang memberitahunya Tetang perusahaan JT Grup yang ingin ikut serta dalam proyek pembangunan hotel di kota J.

0

" Bagus! lkan yang yang satunya juga sudah mulai terpancing dengan umpan yang sama, hari ini aku dan Tiara tidak akan ke kantor jadi berikan jawaban kepada mereka untuk kembali Minggu depan" ucap Yohan kepada Steve.

Hari ini adalah hari yang dijanjikan Yohan kepada Jonatan JT Grup untuk menawarkan kerjasamanya dengan perusahaan Lianxi Grup milik Yohan dalam keikutsertaan JT Grup mengikuti tender pembangunan hotel di kota J.

" Sayang cepat bangunlah! Hari ini aku sudah menyiapkan kejutan spesial untukmu, segera mandi dan dandan secantik mungkin. Kita segera pergi ke kantor, Aku ada tugas yang menarik untukmu" ucapnya, kemudian memiringkan badan menatap Tiara yang masih berbaring di depannya sekarang ini.

"Hoaamm" Mengeliat dan merenggangkan tubuhnya" Masih pagi juga, memang kamu ingin aku dandan secantik apa? tidak mandi juga tetap cantik aku" Gumamnya mengucek matanya dan berbicara sesuka hatinya tanpa di pikir dulu, karena masih ngantuk.

" Oh ya! Biar aku lihat! Iya beneran cantik sayang ku ini"Memandangi Tiara dengan senyum-senyum sendiri. "Boleh minta lagi tidak?" bisiknya pelan ditelinga sang istri, ia sengaja menggoda Tiara.

Tiara langsung membuka mata lebar-lebar, "Lihat jam disana! Kita sudah kesiangan, aku mandi dulu ya" wanita cantik Nisa ketika menujuk kearah jam diatas meja untuk mengalihkan perhatian suaminya. Tiara cepat-cepat bangun dari tempat tidur dengan secepat kilat lari ke kamar mandi. Bruaakk...Tiara membanting pintu, "Sial! Pagi-pagi minta? Minta apa coba!" Gumamnya dalam hati, ia sedikit lega bisa melarikan diri untuk sementara.

"Pufff...ha..ha...imut sekali" Yohan tertawa terkekeh melihat tingkah konyol Tiara pagi ini.

"Mesum sekali laki-laki satu ini, untung aku cepat melarikan diri. Kalau tidak sudah jelas bakal jadi sarapan pagi buatnya, bisa patah ini tulang-tulangku kalau olah raga terus-terusan lawan dia" gumam Tiara yang berada di kamar mandi, ia semakin jengkel mendengar suaminya itu sedang menertawakannya. Benar-benar syok terapi jantung yang hebat buat Tiara, Mata masih ngantuk saja bisa langsung terbuka lebar gara-gara suaminya yang super usil itu. " Puh... Sepertinya aku harus mandi air hangat, supaya tidak stres pagi-pagi begini" wanita cantik ini menyiapkan air hangat di bak mandinya dan berendam beberapa saat.

Setelah 20 menit berendam, ia keluar dari bak mandi kemudian mengambil handuk. Ia mulai tersadar dan menepuk keningnya" Sial! Jangan bilang aku tidak bawa baju ganti?" Saat masuk ke kamar mandi, Tiara sangat tergesa-gesa sehingga ia lupa tidak membawa baju gantinya. Di dalam cuma ada handuk seperti biasanya yang selalu tersedia di kamar mandi.

"Aduh mati aku! Sungguh tidak ada baju ganti lagi. Gara-gara Yohan si mesum ini, kalau aku sampai keluar hanya memakai handuk saja dan dia masih di sana? Singa satu ini pasti bakal memangsa aku lagi" Gumamnya dalam hati."Tiara ayo pikirkan jalan keluarnya"Gumamnya sambil mondar-mandir di dalam kamar mandi.

Thiing! Aku ada ide (pikiran Tiara).

" Sayang... Kamu masih ada disitu?" teriak Tiara memastikan Yohan masih didalam kamar atau tidak.

" Ya! Ada apa sayang?" jawab Yohan santai.

" Eh...Sial! Yohan masih ada dikamar lagi, gimana nih?" gumamnya sambil mengetuk-ngetuk dahinya untuk berfikir dan mencari ide lagi.

" Sayang...Bisa bantu ambilkan aku baju ganti tidak? Aku lupa bawa itu tadi" teriak Tiara dari dalam kamar mandi.

Senyum menyeringai menghiasi bibir sang presdir, ketika mendengar istri cantiknya itu minta diambilkan baju." Hemmm...Berani juga dia memerintahku dengan suara sesexy itu, wanita satu ini membuat aku benar-benar tidak tahan lagi" gumam Yohan, di dalam hatinya terbersit pikiran untuk mengerjai lagi istri kesayangannya itu. Ia mulai senyum-senyum sendiri memikirkan ide gilanya itu.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.