CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

43. Kau seperti vitamin bagiku



43. Kau seperti vitamin bagiku

0

Tiara sedang berada diruang kerjanya, ia terlihat bekerja begitu serius dan berhati-hati dalam memilih, dan memilah berkas-berkas proposal perusahaan yang ikut serta dalam tender proyek pembangunan hotel di kota J. Benar saja memang perusahaan paling memenuhi syarat hanya ada 3 perusahaan yaitu Jiang Grup, JT Grup dan Xitian Grup.

0

"Eh... Perusahaan Xitian Grup, aku belum pernah mendengarnya. Apa mungkin ini perusahaan yang sangat terkenal baru-baru ini? Coba aku cek, siapa CEO dari perusahaan Xitian Grup ini".

Tiara mulai membuka lembar demi lembar proposal dari perusahaan Xitian Grup. Ya akhirnya Tiara menemukan apa yang dia cari, yaitu nama CEO dari perusahaan Xitian Grup.

" Hayden Yu... Siapa? Siapa sebenarnya tuan Yu ini. Aku benar-benar belum pernah mendengar namanya! Mungkin benar Perusahaan Xitian Grup ini adalah Primadona baru dalam bisnis yang sedang naik daun akhir-akhir ini. Sudahlah! Siapa CEO perusahaan itu tidaklah penting, yang penting bagiku sekarang adalah isi proposal dari perusahaan Xitian Grup ini".

Tiara melanjutkan mempelajari isi proposal dari perusahaan Xitian Grup, sepertinya Tiara kali ini sedikit kagum dengan kesempurnaan kerjasama yang ditawarkan oleh perusahaan Xitian Grup ini.

"Ya tuhan...Ini benar-benar sempurna, sangat berbeda dengan milik perusahaan Jiang Grup. Jelas sekali itu adalah proposal yang dia buat sendiri waktu itu, ketika masih bekerja di perusahaan Jiang Grup. Dan untuk perusahaan JT Grup cukup lumayan juga isinya, sudah jelas Jonatan pun orang yang cukup berpengalaman dalam hal ini sejak dia bekerja di perusahaan Jiang Grup" gumam Tiara.

Sepertinya kali ini Tiara benar-benar dibuat pusing untuk menentukan satu diantara 3 perusahaan ini, sebagai pemenang tender proyek yang diadakan perusahaan Lianxi Grup.

" Sepertinya aku harus mendiskusikan ini dengan Yohan"

Tiara beranjak dari meja kerjanya, dengan membawa 3 berkas proposal proyek itu keruangan presdir Yohan. Tiara mengetuk pintu tetapi tidak ada jawaban, akhirnya Tiara langsung masuk saja. Tiara melihat Yohan sedang melamun sendiri, dengan memandang keluar yang terlihat jelas pemandangan kota S yang indah dari ruangan kerja Yohan. Tiara mendekati Yohan, terlihat wajah tampan itu sedang memikirkan sesuatu. Tiara tidak tahu apa yang sebenarnya dipikiran Yohan, hingga Tiara mengetuk pintu berkali-kali Yohan tidak mendengarnya.

"Pres...Presdir "

Tiara mencoba mengapa dari dekat, tetapi Yohan malah memilih menutup matanya tanpa menjawab panggilannya. Tiara meletakkan berkas-berkas itu diatas meja kerja Yohan, kemudian mendekatinya. Ia berdiri tepat didepan suami, sekaligus bosnya itu. Tiara melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Yohan, tetapi Yohan tidak juga merespon. Tiara mendekati wajahnya ke arah Yohan, tiba-tiba Yohan membuka mata dan menarik tubuhnya secara mendadak, kemudian mencium lembut bibir mungilnya.

Tiara yang tidak siap dengan serangan Yohan begitu kaget dan kedua matanya terbuka lebar.

" Hemm..." Tiara seakan kehabisan nafas, huh..huh...Tiara berusaha melepaskan ciuman Yohan untuk mengambil nafas. Tetapi Yohan tak mau kalah dengan Tiara seperti biasanya. beberapa menit kemudian Yohan baru melepaskan Tiara.

" Sayang... Bagaimana bisa kamu sengaja menggodaku sore-sore begini, aku sudah capek banget loh! Jadi butuh vitamin segar sepertimu untuk membangkitkan lagi tenagaku" tersenyum genit seperti biasanya. "Tidak disangka kamu datang sendiri memberikannya" Yohan menarik sang istri untuk duduk di pangkuannya.

Tiara masih mengatur nafasnya, barulah ia menanggapi ucapan Yohan dengan wajah cemberut.

" Memang kamu pikir aku ini obat suplemen apa? Aku kesini untuk menunjukkan 3 proposal yang sudah aku anggap lolos uji untuk kerjasama dengan perusahaan kita"

Tiara berkas diatas meja yang dia bawa tadi, dan menyerahkan itu kepada Yohan.

" Sayang ini sudah sore... Aku capek sekali, sebaiknya kita pulang saja dan membicarakan itu besok"

" Bilangnya capek! Tetapi, masih mempunyai begitu banyak tenaga untuk menggodaku. Ya sudah! Ia benar sebaiknya kita pulang" Gumamnya dalam hati.

Tiara mengiyakan perkataan Yohan, karena sepertinya Yohan hari ini kelihatan banyak pikiran dan lebih pendiam dari biasanya. Tiara dan Yohan meninggalkan kantor kemudian masuk mobil untuk pulang ke villa Yohan.

-----------------------


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.