CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

810. Kalian atau kami yang akan menang dalam taruhan ini?



810. Kalian atau kami yang akan menang dalam taruhan ini?

Kantor kepolisian kota S.     

Asisten Steve dan emelly masih duduk dan membuat laporan bersama Piter dan kawan-kawannya. Mereka masih saja bersitegang dan tidak ada satupun yang mau mengakui kesalahannya. Meskipun sudah mendapatkan beberapa pertanyaan dengan bukti dan saksi mata kejadian itu, Piter dan teman-temannya masih mengelak dan mengatakan bahwa asisten Steve dan Emelly yang membuat onar duluan dengan mengganggu, serta memukuli mereka bertiga hingga babak belur.     

"Pak polisi, kenapa kami yang ditahan? Mereka yang bersalah." Kata Piter yang masih berusaha mengelak dan terus menerus memfitnah asisten Steve dan Emelly.      

"Kau! Berani-beraninya kau berkata seperti itu? Jelas kalian bertiga yang tidak sopan dan berusaha melecehkanku. Kakak Steve hanya berusaha melindungiku."      

Emelly tidak terima dengan pernyataan bohong yang di berikan oleh Piter dan teman-temannya. Hal itu hanya akan membuat Emelly dan asisten Steve semakin sulit nantinya, jika sampai polisi lebih percaya dengan ucapan mereka.     

"Jangan dengarkan mereka, pak. Mereka hanya orang-orang pembohong. Semua keterangan yang mereka berikan tidak ada benar." Kata Emelly menegaskan.     

"Hai gadis, cerewet sekali kau ini. Kau tidak tahu siapa aku. Kita tunggu saja. Sebentar lagi ayahku pasti akan datang untuk membebaskan kami dan kalian berdua akan membusuk di penjara itu sepanjang malam."      

Edward yang sedari tadi diam akhirnya bangkat bicara karena tidak tahan mendengar perang mulut antara Emelly dan Piter. Kali ini ia membawa nama besar ayahnya yaitu presdir William untuk menakut-nakuti Emelly dan membuat petugas kepolisian yang sejak tadi mengintrogasi mereka bertiga tahu status keluarga Edward yang termasuk salah satu orang kaya dan terpandang di kota itu.      

"Kau benar teman. Biarkan mereka kedinginan dan tidur bersama tikus malam ini" kata Piter yang ikut menambah kesombongan Edward.     

"Kau tidak tahu siapa aku? Aku adalah..."      

"Nona muda, biarkan aku yang menyelesaikan Masalah ini. Jangan buang-buang waktu dan tenaga anda untuk orang-orang tidak berguna seperti mereka."      

Asisten Steve segera menghentikan Emelly membuka jati dirinya kepada Piter dan teman-temannya. Jika hal itu terjadi, bisa saja Emelly akan dalam bahaya nantinya.     

"Sial! Sombong sekali laki-laki ini daritadi. Sebenarnya siapa mereka ini dan dari keluarga mana? Jika dilihat-lihat, dari pakaian mahal dan bermerek yang mereka pakai. Jelas mereka berdua bukan dari kalangan rakyat jelata." Piter membatin di dalam hati, sambil mengamati tingkah laku asisten Steve yang terlihat begitu tenang dan tidak ada rasa gelisah sama sekali.     

"Sombong sekali si brengsek ini. Kalian lihat saja, kami akan segera keluar dari tempat ini, saat ayah Edward datang." Kata Piter yang tidak terima harga dirinya direndahkan oleh asisten Steve.     

"Tentu saja, kami akan melihat. Siapa yang akan keluar lebih dahulu diantara kita?" Balas asisten Steve yang hanya melemparkan senyuman ringan kepada Piter, seolah ia sangat yakin kalau tak lama lagi ia dan emelly akan bebas.     

"Diam! Tidak bisakah kalian semua tenang? Atau aku masukkan kalian semua kedalam penjara?" Kata polisi yang sedang bertugas untuk mencatat laporan dan keterangan dari masing-masing pihak.     

Akhirnya mereka semua menjadi tenang dan terdiam dan menunggu pengacara masing-masing.     

"Kakak Steve, bagaimana ini? Haruskah aku menelepon kakak atau ayah untuk membebaskan kita?" Bisik Emelly di telinga asisten Steve.     

"Tidak perlu. Nona muda tenang saja. Saya sudah mengurus semuanya." Kata asisten Steve sambil tersenyum ringan. Masalah kecil seperti ini tidak perlu sampai harus merepotkan sang presdir dan tuan besar. Asisten steve bisa mengurusnya sendiri, bahkan untuk kasus yang lebih rumit dari ini saja ia masih bisa mengurusnya.     

Emelly tersenyum. Ia yakin kalau asisten Steve mengatasi semua Masalah ini. "Terimakasih, aku akan mengandalkan mu."     

Tidak lama kemudian datang seorang petugas polisi lainnya masuk keruangan itu.     

"Tuan Steve dan nona Emelly, kalian sudah bisa meninggalkan tempat ini."      

Asisten Steve dan emelly sudah bisa bebas karena pengacara mereka sudah membereskan semua masalah mereka.     

"Kami pulang dulu, tuan Piter. Semoga kau dan teman-teman mu bisa menikmati malam yang indah di tempat ini." Kata asisten Steve yang sedikit menyindir, sekaligus mengejek Piter dan teman-temannya yang sombong itu.     

Piter dan teman-temannya hanya bisa terdiam dan merasa malu. Mereka sama sekali tidak tahu, siapa sebenarnya orang yang sedang mereka lawan saat ini. Jika asisten Steve bisa membuat kakak Piter di penjara karena menyerang istri Presdir dan membuat perusahaan direktur Pei (ayah Piter) mengalami kerugian besar. Tentu saja hanya urusan kecil bagi asisten steve untuk membuat mereka merasakan dinginnya ubin di penjara untuk semalaman.     

"Bro, bagaimana ini? Mengapa orang-orang ayahmu belum sampai juga?" Tanya Piter kepada Edward sambil berbisik.     

Edward yang kebakaran jenggot segera menelepon ayahnya. Tetapi telepon presiden William tiba-tiba tidak aktif dan ketika ia menelpon pengacara keluarganya pun hasilnya sama. Mereka sama sekali tidak ada yang mengangkat telepon dari Edward.     

"Sial! Mengapa mereka tidak mengangkat teleponku?" Edward mengepalkan tangannya. Tidak biasanya telepon ayahnya tidak aktif, begitu juga sang pengacara yang biasanya mengurus kasus dan masalah yang sering ia timbulnya dengan temannya.     

Piter yang mendengar kata-kata Edward secara samar-samar mencoba bertanya kepada sahabatnya itu.     

"Hei, apa maksudmu? Jangan katakan kalau ayahmu tidak bisa datang dan memberikan jaminan kepada kita?" Piter sudah sangat emosional. Kata-kata dan sikap asisten Steve tadi sudsh sangat membuatnya malu. Jika sekarang keluarga Edward juga tidak datang, bukankah mereka harus menginap di kantor polisi itu malam ini?     

"Ayahku sedang sibuk dan tidak dapat datang malam ini. Sebaiknya kau menghubungi direktur Pei untuk memintanya membebaskan kita."      

Sebenarnya Edward merasa sangat malu. Kesombongannya telah runtuh malam ini. Tidak hanya di hadapannya petugas kepolisian, tetapi juga kepada teman-temannya.     

"Sial! Apa maksudnya? Jika aku bisa mengandalkan ayahku dalam urusan seperti ini. Mungkin kakakku tidak akan membusuk di penjara sampai saat ini." Kata Piter geram dalam hatinya.      

------------------------------     

Hai, readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

2. PERFECT HUSBAND : THE CEO'S SWEET WIFE     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.