CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

809. Kencan (3)



809. Kencan (3)

0"nona muda sebaiknya kita segera masuk ke dalam restaurant sekarang." asisten sedih sekali lagi menari dan mengajak Emang libur juga tempat itu tapi Gadis itu untuk kedua kalinya menolak. emelly masih saja menunggu kitab dan kawan-kawannya untuk meminta maaf kepadanya. sekali lagi muda itu baru saja berbuat kurang ajar kepada emelly dengan merangkul bahu gadis cantik ini tanpa izin. perbuatan piter itu sangat tidak sopan dan membuat emelly merasa terhina.     
0

" mereka harus meminta maaf kepada ku sekarang juga."     

 emelly sangat marah bahkan mendorong pemuda di depannya hingga terbentur mobil. piter yang tidak terima dengan perlakuan berikut yang tidak digunakan yaitu dan mengangkat tangannya untuk memukul jadi yang ada di hadapannya, namun hal hal itu terjadi karena asisten steve menghadangnya. sehingga pukulan piter yang hendak mengenai wajah emelly berbalik mengenai lengan teman piter yang sedang berdiri di sebelah tuan muda kedua keluarga pei itu.     

" Kalian sebaiknya cepat pergi dari tempat ini, atau aku panggil polisi" kata asisten steve mengancam piter dan teman-temannya. asisten steve berdiri di depan emelly untuk melindungi gadis itu dari peter dan teman-temannya. meskipun sekarang ia hanya sendiri dan kalah jumlah dengan mereka, bukan berarti asisten steve akan menjadi seorang pengecut yang membiarkan emelly ditindas begitu saja. bagaimanapun, sang presdir sudah memberikan kepercayaan kepada asisten steve untuk menjaga adik perempuannya malam ini. jadi, ia akan melakukan segala terbaik yang ia mampu.     

"ha… ha… lihatlah kawan. ada pahlawan yang ingin menyelamatkan sang tuan putri dari para penjahat jalanan. cih! kau pikir aku takut? apakah kau tidak tahu siapa aku? panggil saja, jika kau mau. aku sama sekali tidak takut."     

kesombongan pieter sudah di atas awang-awang. apalagi di tempat itu juga ada putra dari presdir william yang merupakan salah satu orang berpengaruh di kota S. peter yakin presdir william dan ayahnya tidak akan membiarkan mereka ditahan di kantor polisi dengan waktu yang lama. hal ini sudah sering terjadi, ketika mereka membuat onar. bagi piter dan kawan-kawannya. kantor polisi sudah seperti hotel bintang lima yang sering mereka kunjungi hanya kapan mereka ingin saja mereka inginkan.     

" asal kau tahu. Kami adalah para tuan muda dari keluarga kaya. Kalian pikir, kalian ini siapa? Berani-beraninya menantang kami. Apa kalian sudah bosan hidup?"     

Edward yang merupakan putra presdir willian dengan angkuh menarik dasi yang dipakai oleh asisten steve. Sehingga keduanya saling menatap tajam dengan kedua mata mereka.     

"jangan sombong anak muda. Lepaskan tanganmu sebelum terlambat." Kata asisten steve yang berbalik mengancam Edward dengan gagah berani. kedua tangan asisten steve sudah mengepal erat dan siap melayangkan pukulan-pukulan mautnya, jika mereka berani mencari masalah lebih lanjut.     

"Oh, aku takut."      

Sebuah kata terlontar dari mulut Edward. Tetapi pemuda itu bukanlah meresakan takut karena ancaman asissten steve, melainkan mengejek. Edward sama sekali tidak takut. Ia bahkan melayangkan sebuah tiju ke wajah asisten steve, namun berhasil dihindari oleh asisten tampan itu.     

 " hanya itu saja kemampuannmu? Dasar anak kecil! Sebaiknya kalian semua cepat lari kepangkuan ibu kalian untuk minta di gantikan popok." Kata asisten steve yang membalas ejekan dari Edward dan kawan-kawannya. Mereka sedari tadi memandang rendah dan menyepelekan asisten steve yang hanya sendiri dan dianggap tidak akan mampu melawan mereka bertiga.      

"kau! Dasar orang miskin sombong. Ku hajar kau!!"     

Piter yang sudah hilang kesabaran mengajak teman temannya untuk mengeroyok asisten steve.      

Asisten steve hanya tersenyum menyeringai. Kedua tangannya sejak tadi sudah gatal ingin memukul mulut para berandalan kecil yang sombong dan hanya bias bersembunyi di ketiak orang tuanya. Membanggakan harta orang tua untuk berbuat sesukanya dan menindas orang yang lemah.     

 " dengan senang hati, ayo maju kalian. "     

Sejak menjadi asisten pribadi sang presdir. Asisten steve sudah lama sekali tidak berkelahi. Malam ini seperti suatu kesampatan langka bagi asisten tampan itu untuk menyalurkan Hasrat dan amarahnya. Sudah lama ia tidak memukul orang dengan tangannya sendiri.      

Krek..krek..     

Asisten steve mengepalkan kedua tangannya hingga berbunyi, sebagai tanda bahwa ia sudah siap untuk adu tinju dengan tiga pemuda itu. Ya, tiga lawan satu. Hal ini bukan suatu yang sulit bagi asisten steve. Ia bahkan pernah melawan lebih banyak dari pada ini.     

Sikapnya yang begitu tenang dan dingin. Tidak terlihat sama sekali bahwa laki-laki itu pandai sekali berkelahi.     

"sombong sekali kau. Jangan sampai kau menangis dan memohon ampun kepada kami nanti."     

Buk…buk… buk..     

Perkelahianpun dimulai. Emelly yang melihat perkelahian dengan jumlah tidak seimbang itu menjadai sangat khawatir. Ia takut kalua asisten steve sampai terluka. Jika itu terjadi, apa yang akan ia katakana kepada kakaknya nanti. Seharusnya tadi emelly tidak bersikeras untuk menuntut permohonan maaf dari para tuan muda kaya yang sombong itu. Mungkin perkelahian ini juga tidak akan pernah terjadi.     

"kakak steve, hati-hati" teriak emelly di tengah perkelahian mereka.     

Asisten steve hanya menoleh sambal tersenyum. Hanya dalam hitungan menit saja, piter dan kawan-kawannya sudah terkapar tidak berdaya diatas tanah.     

Emelly berlari mendekat dengan perasaan gembira, akhirnya para pemuda berandalan yang sombong itu sudah mendapatkan pelajaran yang tepat untuk kesombongan mereka.     

" apakah kau baik-baik saja?"      

Gadis cantik ini mulai memeriksa beberapa bagian tubuh asisten steve untuk memastikan bahwa ia baik-baik saja atau ada bebeberapa luka yang perlu di obati.     

"aku baik-baik saja." asisten steve mereapikan kembali pakaiannya yang sedukit berantakan. Mungkin bukan asisten steve harus di kawatirkan oleh emelly. Tetapi nasib mereka setelah kejadian ini.      

Tidak berselang lama datanglah petugas keamanan tempat itu yang menghampiri mereka dan membawa mereka ke pos keamanan untuk kemudian dia serahkan kepada kantor polisi karena telah mengganggu ketertiban dan kenyamanan pengunjung lain.     

"kalian semua ikut kami ke kantor." kata tiga petugas keamanan yang mendatangi mereka.      

Piter dan kawan kawannya yang babak belur berjalan dengan di bantu para petugas keamanan, sedangkan emelly dan asisten steve merjalan mengikuti di belakang para petugas itu. Meskipun keduanya bias saja memilih untuk kabur, namun emelly dan asisten steve bukanlah seorang pengecut yang akan kabur setelah berbuat kesalahan. Apapun alasannya membuat onar di tempat umum adalah perbuatan yang salah. Jadi mereke berdua akan bertanggungjawab atas kerusakan fasilitas umum yang ada.     

-----------------------------     

Hai, readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

2. Pernikahan kilat : istriku yang nakal, jangan lari!     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.