CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

808. Kencan (2)



808. Kencan (2)

0Nyonya Kim tersenyum manis mendengar pertanyaan dari suaminya yang seolah mengajaknya untuk bernostalgia dengan masa lalu. Masa muda mereka yang penuh dengan manis pahitnya kehidupan yang harus dilalui bersama.      
0

"Tentu saja. Bagaimana aku bisa melupakannya. Kau masih begitu polos waktu itu. Culun dan sama sekali tidak setampan putra kita." Nyonya Kim tersenyum manis ketika mengingat kembali masa remajanya bersama tuan Kim. Mereka berdua tidak sengaja bertemu dan bertabrakan saat ingin masuk ke dalam toko buku. Nyonya Kim yang sedikit ceroboh dan cerewet. Wanita cantik ini tidak melihat keadaan sekelilingnya saat masuk ke toko buku. Sehingga menabrak tuan muda Kim yang akan keluar dari dalam toko. Alhasil, buku-buku yang baru saja tuan muda Kim beli terjatuh berserta tasnya.     

Tuan Kim juga tersenyum. Ia sangat senang karena istri Cantiknya ini masih saja ingat dengan baik pertemuan pertama mereka. Berawal dari pertemuan yang tidak disengaja dan kecerobohan seorang gadis. Kini keduanya telah menikah dan memiliki putra dan putri yang cantik.     

"Kau benar sayang. Kau sangat ceroboh waktu itu. Sama putri kita Emelly ha.. ha... Gara-gara kau, semua buku yang aku beli jatuh dan berserakan di lantai."      

Tuan Kim tidak kalah bersemangat, ketika mereka berdua saling mengobrol dan bernostalgia.     

"Ha.. ha... Benar sekali. Aku merasa malu, jika mengingatnya. Benar-benar konyol. Sebagai permintaan maaf. Aku sampai mengajakmu untuk makan di restoran terdekat dari toko buku itu. Tetapi kau menolak ajakan ku dengan sombongnya. Dasar tuan muda menyebalkan! Sifat keras kepalamu itu telah diwarisi oleh putra kita." Nyonya Kim menepuk bahu suaminya sambil tertawa. Obrolan masa muda mereka, telah berhasil membuat nyonya Kim melupakan keinginannya untuk mengikuti Emelly dan asisten steve.      

***     

Asisten Steve dan Emelly menuju sebuah tempat yang sudah di tentukan oleh sayang Presdir sebelumnya. Makan malam kali ini bukan hanya hadiah yang telah dijanjikan oleh Yohan kepada asisten steve sebelumnya. Tetapi juga merupakan perintah wajib yang tidak bisa di tolak asisten Steve, hanya dengan alasan tidak ingin memaksa nona Emelly.      

Yohan sudah merencanakan semuanya telah lama dan juga sudah mendapatkan persetujuan Emelly.     

"Akhirnya sampai juga." Rasa senang dan puas dirasakan oleh Emelly. Kedua mata gadis cantik ini berbinar. Sebuah tempat yang benar-benar indah dan romantis. Kakak laki-lakinya itu sangat pandai memilih tempat yang romantis. Pantas saja Tiara sangat bahagia selama ini menjalani kehidupan rumah tangga dengan Yohan. Selain penyayang. Yohan juga laki-laki yang romantis. Hal ini tentu saja berbalik 180 derajat dengan Yohan yang dikenal para wanita di luar sana. Presdir dingin, cuek, dan ada juga yang pernah mengira jika Yohan adalah pecinta sesama jenis.     

Emelly dan asisten steve turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam sebuah restoran yang sudah di boking oleh sang presdir.      

"Puh... Dasar presdir! Kalau membuat kejutan memang tidak tanggung-tanggung. Satu restoran juga di kosongkan."      

Emelly hanya menghela nafas, kemudian tersenyum mendengar asisten Steve bergumam pelan.      

Bagi asisten Steve ini sedikit berlebihan. Tetapi untuk sang presdir, hal ini bukanlah hal besar yang harus diperhitungkan. Asisten Steve sudah lama bekerja keras untuk perusahaan dengan baik. Hal sepele seperti ini hanya merupakan hadiah kecil saja. Tentu masih ada banyak kejutan yang bisa asisten Steve terima nanti.     

"Sudahlah, kau tahu bagaimana sifat kakak ku. Jadi, kita nikmati saja semua fasilitas yang sudah di siapkan kakak untuk kita malam ini." Kata Emelly yang dengan cepat menarik tangan Asisten Steve dan berlari masuk ke dalam restoran.     

"Nona muda, hati-hati! Jangan berlari seperti ini. Kita bisa jatuh nanti."      

Asisten Steve sedikit terkejut, ketika Emelly tiba-tiba menarik tangannya dan mengajaknya berlari. Seorang gadis anggun dari kalangan bangsawan, bisa melakukan hal konyol juga. Dalam batin Steve hanya bisa tertawa kecil melihat kelakuan Emelly yang jauh berbeda dengan para nona muda bangsawan lainnya, yang biasanya jaim dan sedikit sombong.     

Emelly sama sekali tidak menghiraukan peringatan asisten Steve. Lagi pula itu hanya lari-lari kecil biasa dan tidak akan membuat gadis ini terjatuh.     

Tepat di depan pintu restoran, ada tiga orang laki-laki muda yang baru saja keluar dari dalam restoran. Mereka berjalan sambil bercanda dan secara tidak sengaja menabrak bahu Emelly dengan keras, hingga gadis ini kehilangan keseimbangan karena hak sepatu yang ia pakai malam ini cukup tinggi.      

"Ah..." Emelly spontan menjerit karena gugup hampir jatuh. Untung saja gerakan gesit asisten Steve mampu menangkap dan menahan tubuh Emelly. Lengan asisten Steve melingkar di pinggang Emelly. Keduanya saling berhadapan dan saling menatap satu sama lain. Namun hal romantis itu tidak bertahan lama, mungkin hanya beberapa detik saja. Sebelum Emelly menyadari, jika pemuda yang menabraknya tadi meninggalkan mereka begitu saja, tanpa meminta maaf.     

"Nona muda baik-baik saja?" Kata Steve sembari membantu Emelly bangun.     

"Aku baik."      

"Hei, kamu berhenti!" Teriak Emelly yang langsung berjalan mendekati pemuda yang menabraknya tadi dengan perasaan jengkel.     

Pemuda itu sama sekali tidak merespon panggilan gadis ini dan berlalu begitu saja seperti tidak pernah terjadi sesuatu.     

Tiga pemuda itu berjalan sambil tertawa-tawa terbahak-bahak menuju mobil mereka.     

"Hei, kau! Tidakkah kau harus meminta maaf?" Teriak Emelly sekali lagi, ketika para pemuda itu akan memasuki mobil mereka.     

"Piter, lihatlah. Ada gadis cantik datang menghampiri kita." Kata Edward yang berdiri di samping pemuda tampan dan bertubuh kekar bernama Piter.     

Asisten Steve yang berlari menyusul Emelly mengenali salah satu diantara ketiga pemuda itu.     

"Gawat! Bukankah itu tuan muda ke dua keluarga Pei. Bahaya, jika mereka tahu kalau Emelly adalah adik perempuan Presdir. Aku harus segera mengajak nona muda pergi dari tempat ini." Kata asisten Steve dalam hatinya yang merasa khawatir.     

"Kau benar. Gadis ini lumayan cantik. Bagaimana kalau kita ajak dia bersenang-senang malam ini? He... He..." Piter tersenyum menyeringai licik.     

Emelly sudah berada di hadapan para pemuda itu. Gadis cantik ini sama sekali tidak merasa takut.      

"Ada apa nona cantik? Apakah kau ingin ikut bersama kami?" Kata Piter sambil tersenyum manis.     

******     

Hai, readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

2. PERFECT HUSBAND : THE CEO'S SWEET WIFE     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.