CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

807. Kencan (1)



807. Kencan (1)

0"Hmm, ya sudahlah" pikir bibi Sue yang melangkahkan kaki meninggalkan depan pintu kamar yohan dan Tiara.     
0

Tiara yang sebenarnya dari tadi belum tidur, merasa tidak enak hati karena tidak ada satupun dari mereka berdua menjawab panggilan pelayan itu. Meskipun sebenarnya mereka berdua mendengarnya.     

Tiara mulai bergerak membuka selimut yang menutupi tubuhnya dan hendak bangaun untuk membuka pintu untuk memberitahu bibi Sue, jika mereka berdua akan segera turun untuk makan malam.     

"Tenanglah, jangan bangun. Biarkan aku memelukmu lebih lama lagi." Bisik Yohan dengan suara lirih dan hampir tidak terdengar.     

Meskipun suaranya tidak terlalu jelas di telinga Tiara. Tetapi pelukannya yang semakin erat sudah dapat menjelaskan, jika Yohan tidak ingin Istrinya itu pergi kemanapun untuk saat ini.     

Masa bahwa permintaan Yohan kali ini tidak berlebihan, sehingga Ia memutuskan untuk tetap diam dan membiarkan suaminya itu memeluknya lebih lama lagi.     

***     

Bibi Sue yang baru saja dari kamar Yohan dan Tiara sekarang telah sampai di ruang makan untuk menyampaikan kepada tuan dan nyonya besar. Bahwa kemungkinan tuan muda dan nyonya muda tidak ikut makan malam hari ini karena keduanya sudah tertidur.     

"Dimana Yohan dan Tiara? Mengapa mereka berdua sampai sekarang belum turun juga untuk makan malam? "Tanya Nyonya Kim pada bibi Sue.     

"Saya sudah menyampaikan pesan Nyonya kepada tuan dan nyonya muda. Tetapi ketika saya memanggil keduanya di luar kamar mereka. Kamar terasa sepi dan tidak ada jawaban sama sekali. Saya rasa tuan dan nyonya muda sudah tidur. Apakah saya perlu membangunkan mereka sekali lagi untuk makan malam?"      

Kepala pelayan wanita itu masih berdiri di depan nyonya besar untuk menunggu perintah selanjutnya.     

"Oh, mereka sudah tidur? Padahal belum terlalu malam." Nyonya Kim bergumam pelan. Tumben sekali putra dan menantunya itu sudah tidur, biasanya mereka baru tidur diatasi jam 9 malam. Sedangkan sekarang masih jam 7 malam.      

"Tidak perlu. Mungkin Yohan capek karena baru saja pulang dari luar kota. Biarkan saja mereka tidur. Panggilkan Emelly, katakan kepadanya untuk makan malam."      

Nyonya Kim memutuskan untuk makan malam bersama dengan suaminya dan Emelly saja dan membiarkan Yohan dan Tiara istirahat lebih awal.     

"Baik Nyonya besar."      

Bibi sue segera melaksanakan Nyonya Kim untuk mengajak Emelly yang masih ada di kamar turun makan malam. tetapi baru saja bibi sue berjalan beberapa langkah menuju kamar nona mudanya, gadis cantik itu sudah berdiri sambil tersenyum di atas tangga.      

"Bibi Sue tidak perlu memanggilku. Aku sudah ada disini." Kata Emelly yang sudah berdandan rapi dan terlihat sangat cantik.      

Emelly berjalan menuju meja makan untuk menemui papa dan mamanya yang sejak tadi sudah menunggunya untuk makan malam.     

"Sayang, terlihat sangat cantik dan rapi malam ini. Apakah kau akan mendatangi sebuah pesta?" Tanya Nyonya Kim yang sedikit heran. Jarang sekali Emelly keluar malam, jika sedang berada di kota ini. Putrinya itu lebih suka menghabiskan waktunya untuk membaca buku di kamarnya.     

Emelly sekali hanya tersenyum menjawab pertanyaan mamanya yang terlihat penasaran. Tetapi berbeda dengan tuan Kim yang terlihat tenang dan tidak heran dengan penampilan putrinya malam ini. Tuan Kim sudah tahu, kemana Emelly akan pergi malam ini dan dengan siapa dia akan pergi?     

"Steve sudah menunggumu di ruang tamu. Jangan pulang terlalu malam." Kata tuan Kim kepada Emelly.     

" Oke, papa. I love you."      

Gadis cantik ini. Memeluk papa dan mamanya kemudian mengedipkan sebelah matanya dengan genit kepada keduanya sebelum meninggalkan ruang makan itu.      

"Sayang, ingat! Jangan pulang malam-malam." Teriak tuan Kim sekali lagi mengingatkan putrinya untuk tidak pulang terlambat.     

 Nyonya Kim masih duduk begong karena tidak mengerti maksud dari suaminya dan kemana anak perempuannya itu akan pergi dengan asisten steve malam ini.     

Emelly sudah terlihat berjalan menjauh meninggalkan tempat itu, hingga bayangannya saja sudah tidak nampak.     

"Aku mau melihatnya." Kata Nyonya Kim yang akan beranjak berdiri dari kursinya untuk mengikuti Emelly pergi ke ruang tamu. Nyonya Kim ingin tahu kemana Putrinya itu akan pergi malam ini dengan dandanan rapi seperti itu.     

Tuan Kim segera mencegah Istrinya dengan menarik lengan nyonya Kim yang hendak melangkahkan kakinya mengejar Emelly.     

"Duduklah. Jangan ganggu mereka berdua. Putrimu sudah dewasa. Berikan waktu dan kepercayaan kepada Emelly." Kata tuan Kim kepada istrinya. Kaki-kaki ini meminta Istrinya untuk duduk kembali dan mulai mengambilkan makanan di atas piring untuk Istrinya.     

"Ayo kita makan. Bukankah sudah lama kita tidak makan berdua." Tuan Kim tersenyum. Ia tahu, istrinya masih penasaran. Tetapi jika rasa penasaran itu di biarkan, tuan Kim khawatir kalau Istrinya nanti malah akan mengacaukan kencan manis yang sudah Yohan persiapan untuk asisten Steve dan Emelly.      

Ya, ini adalah pembayaran sang presdir untuk janjinya kepadanya asisten Steve yang telah lam tertunda. Hal ini sekaligus langkah awal yang baik untuk Emelly bisa mengenal asisten Steve lebih dekat dan yang lebih penting adalah supaya putri kecil mereka yang sekarang beranjak dewasa itu bisa mengerti keinginan dan isi hatinya sendiri.     

Hmm... Jika dipikir-pikir, apakah ini semacam perjodohan? Jawabnya jelas bukan. Ini hanya acara kencan biasa untuk Emelly dan asisten Steve. Jika mereka merasa saling suka dan ingin melanjutkan ke tahap selanjutnya, itu boleh saja. Jikalau pun tidak ingin lanjut, juga tidak ada paksaan bagi mereka berdua.     

Nyonya Kim duduk kembali dan menerima makanan yang telah disiapkan oleh suaminya. Kedua mata nyonya Kim tak beranjak sedikitpun untuk memandang suaminya. Seolah sedang menunggu penjelasan dari Tuan Kim. Mengapa suaminnya itu menghalangi dirinya untuk mengejar Emelly?     

Tuan Kim yang sadar akan hal itu. Segera mengalihkan perhatian Nyonya Kim dengan membahas hal lain tentang mereka berdua. Supaya Istrinya itu pikirannya teralihkan sejenak dari Emelly dan asisten steve.     

"Sayang, masih ingatkah kamu kapan dan dimana pertama kali kita bertemu?"      

******     

Hai, readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

2. PERFECT HUSBAND : THE CEO'S SWEET WIFE     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.