CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

802. aku akan membantu mu



802. aku akan membantu mu

0Emelly segera berdiri dan berencana untuk melarikan diri dari situasi konyol itu, sebelum asisten steve tiba di hadapan mereka bertiga. Semua ini harus segera ia lakukan untuk menyelamatkan wajahnya dari rasa malu.     
0

Tenyata gerakan Emelly yang ceedws itu mampu dibaca oleh kakak laki-lakinya. Yohan dengan cepat meraih tangan adik perempuannya itu sambil tersenyum kecil.     

"Mau kemana kamu?" Suaranya di pelankan hingga hanya Emelly saja yang bisa mendengarnya. Di dalam hati Yohan sedang tertawa. ia tahu Emelly akan kabur Seperti biasanya, jika sedang dalam masalah. "Hmm... Jangan harap kau bisa kabur kali ini."     

Emelly berdiri dan siap untuk pergi dari tempat itu, mereka kakaknya ini sudah mengetahui rencananya dan kali ini ia tidak akan bisa lari.     

"A-aku mau ke kamar mandi. Sudah kebelet (tidak tahan ingin buang air kecil)." Kali ini Emelly berharap Yohan akan melepaskannya. Bagaimana bisa kakaknya itu akan mencegah orang yang mau buang air kecil? Ya ini alasan yang tepat untuk saat ini. "Emelly, kamu memang sangat cerdas ha... Ha..." Dalam batin ia puas.      

"Selamat sore Nyonya besar, Presdir dan Nona Emelly."      

Asisten steve menyapa mereka bertiga dengan senyuman manis seperti biasanya. Ia berdiri tepat di depan Yohan dan Emelly. Gadis cantik itu sudah gemetaran. Tangan kakaknya tak juga melepaskan genggamannya sampai saat ini. Sedangkan asisten steve sudah berada di depan mereka.     

"Mati kau Emelly! Astaga, apa yang harus aku lakukan saat ini? Kakak, please! Ampuni aku."      

Emelly memandang kearah Yohan dengan tatapan mata memohon untuk dilepaskan. Namun kakaknya itu justru terlihat cuek dan pura-pura tidak mengerti arti dari tatapan matanya itu.     

"Steve, duduklah. Sudah lama sekali kita tidak ngobrol santai bersama."      

Sang presdir tersenyum manis, dan tangannya yang sedang menggenggam pergelangan tangan Emelly, ditariknya dengan cepat untuk membuat adik perempuannya itu duduk dengan tenang kembali di tempatnya.     

"Eh!" Emelly yang terkejut hanya bisa menuruti keinginan kakaknya dengan pasrah. Sepertinya ia akan dieksekusi saja kali ini.      

Asisten steve hanya mengangguk dan segera duduk di kursi kosong yang berbeda di dekat sang presdir.     

Yohan yang melihat Emelly semakin gugup karena kedatangan asisten steve tersenyum menyeringai. Entah apa yang sedang dipikirkannya saat ini. Tetapi yang jelas Yohan sudah lama tidak mengerjai adik perempuannya itu. Emelly yang tinggal jauh di Amerika dan Yohan yang sibuk sendiri dengan pekerjaannya, membuat mereka jarang dapat berkumpul untuk menghabiskan waktu bersama Seperti saat masih kecil dulu.     

Yohan mendekatkan wajahnya ke telinga Emelly dan membisikkan sesuatu yang membuat gadis cantik ini semakin frustasi saja.     

"Aku akan membantumu untuk mengatakannya." Setelah berbisik pelan kepada Emelly. Yohan kembali ke posisi semula dan mulai berbicara dengan asisten steve.     

Emelly yang masih tercengang senyuman tak biasa yang diperlihatkan oleh kakaknya, hanya bisa merespon dengan lambat. "Tunggu! Apa yang dimaksud oleh kak Yohan? Membantuku mengatakan apa? Dan kepada siapa?" Kata Emelly dalam hati. Tanpa ia sadari kakaknya telah melepaskan genggaman tangannya sejak tadi.     

"Steve, ada yang ingin aku katakan kepadamu." Yohan mulai memancing Emelly Dengan kata-katanya. Ia ingin melihat ekspresi Emelly, jika ia sampai mengatakan hal yang ia bisikan tadi kepada asisten steve.     

Asisten Steve bersikap wajar, karena ia memang tidak tahu apa-apa soal masalah kakak beradik itu. Asisten steve hanya mengira sang presdir pasti akan membicarakan soal pekerjaan kantor seperti biasanya ketika mereka bertemu. Apalagi Sang presdir sudah lama tidak kembali ke perusahaan untuk beberapa waktu.     

"Iya Presdir. Ada yang bisa saya bantu?"     

Yohan melirik kearah Emelly yang mulai berkeringat. Terlihat sekali kalau gadis itu sedang tidak tenang saat ini. Wajahnya juga pucat dan tak hentinya memandang kearah kakaknya. Dari tadi ia ingin sekali kabur, tetapi tidak berhasil. Namun di dalam hatinya juga ada rasa penasaran. Jika ia benar-benar pergi dari tempat itu, dan kakaknya benar-benar bertanya kepada asisten steve soal hal tadi. Lalu bagaimana ia akan menjelaskannya? Tidak Emelly harus tetap berada di tempat itu, jadi, jika kakaknya mulai macam-macam. Ia bisa segera mengatasinya dengan cepat.      

"Tidak ada. Aku hanya penasaran. Saat ibumu datang ke kota S dan merayakan ulang tahunmu waktu itu. Aku sempat melihat ia sangat kesal, ketika keluar dari kamarnya. Apakah kalian bertengkar lagi? Ayolah, kalian berdua sangat jarang bertemu. Masalah apa yang bisa membuat ibumu itu sampai begitu kesal kepada putra Kesayangannya ini?"      

Sekali dayung dua, tiga pulau terlampaui. Mungkin hal inilah yang dilakukan oleh Yohan saat ini. Ia sengaja memancing asisten steve dengan pertanyaan yang Yohan sendiri sudah jelas tahu jawabannya, karena sebelum Jennifer kembali ke kota A keesokan paginya. Jennifer sudah menceritakan semua tentang hal yang membuatnya kecewa kepada putranya itu kemarin malam. Jennifer juga tak lupa berterimakasih atas pesta kejutan yang diberikan sang presdir untuk putranya.     

Asisten steve terlihat sedang berfikir dan hanya tersenyum kecil. Asisten tampan itu sedikit malu untuk mengatakan penyebab ia dan ibunya bertengkar malam itu, hanya karena Steve menolak untuk dijodohkan dan menikah dengan gadis yang di pilihkan oleh ibunya.     

"Itu... Itu hanya Masalah kesalahpahaman kecil saja antara saya dan ibu. Ibu ingin saya segera menikah dengan gadis pilihannya, tetapi saya belum menginginkan hal itu. Saya ingin menikah dengan wanita yang saya cintai, Seperti yang anda lakukan."      

Asisten steve mengatakannya dengan malu-malu. Wajahnya yang putih dan tampan itu selalu memerah, ketika membahas tentang wanita dan pernikahan. Ditambah lagi di tempat itu juga ada Emelly dan nyonya Kim yang membuatnya sedikit tidak nyaman untuk membahas hal yang sifatnya pribadi. Jika hanya dengan sang presdir saja tentu hal itu bukan masalah besar, justru ia akan sangat menyukainya. Sebab Yohan dan Tiara adalah pasangan yang membuat Steve terinspirasi dengan kisah cinta mereka yang kuat dan romantis.     

------------------------------     

Hai, readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

2. PERFECT HUSBAND : THE CEO'S SWEET WIFE     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.