CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

76. Pertemuan dengan Keluarga Kim (2)



76. Pertemuan dengan Keluarga Kim (2)

0Tara turun kembali ke Lantai bawah masih dengan pakaian yang sama" Pa... aku tidak menemukan pakaian yang seperti papa inginkan, aku juga sudah cari di almari pakaian mama juga sama saja tidak ada" jelas Tara sambil mengangkat kedua telapak tangannya.     
0

" Kau dan mamamu memang sama saja penggoda" gerutu Jerry Jiang, yang mulai emosi waktunya terbuang sia-sia karena menunggu Tara.     

" Pufff, ha...ha...papa jangan buat aku tertawa, bukankah wanita seperti ini yang sesuai dengan selera papa. jika tidak mana mungkin papa menikahi mama hah..." Tara tertawa geli mendengar ucapan Jerry.     

" Dasar kau anak sialan...beraninya kamu berkata seperti itu kepada Papamu. terserah kau saja mau pakai pakaian seperti apa" gerutu Jerry yang sudah kesal meladeni Tara.     

" Nah... begitu, baru papa Tara Jiang" Ucapnya menyindir.     

Tara dan Jerry berangkat ke rumah keluarga besar Kim.     

Setelah perjalanan selama kurang lebih 1 jam, Tara dan Jerry Jiang sudah sampai didepan sebuah rumah mewah yang sangat besar. bahkan 3 kali lebih besar dan mewah di bandingkan rumah milik keluarga Jiang juga lebih mirip atau bisa dikatakan seperti istana     

" Wow...amazing, ini sangat indah dan mewah. betapa bahagianya aku jika bisa tinggal dan menjadi nyonya besar di dalam rumah ini" gumam Tara mengagumi kediaman keluarga besar Kim.     

Jerry melirik kearah Tara" Tutup mulutmu, jangan mempermalukan aku dan dirimu sendiri di sini" ucap Jerry.     

" Ya..ya..aku mengerti" jawab Tara dengan nada kesal.     

Kim Yuchen dan Haesu keluar untuk menyambut kedatangan Jerry dan Tara Jiang.     

"Hai...kawanku Jerry, sudah lama kita tidak bertemu. bagaimana kabarmu" ucap Kim Yuchen sambil memeluk kawan lamanya itu.     

Haesu yang ada di belakang Yuchen melirik Tara dengan pandangan sinis" Oh...ini yang ternyata putri sulung keluarga Jiang, sepertinya tidak terlalu buruk. tetapi pakaiannya sangat berani" gumamnya dalam hati.     

" Selamat datang tuan Jiang, silakan masuk" ucap Haesu mempersilakan keduanya masuk kedalam rumah.     

" Hey... Jerry, siapa wanita cantik yang kau bawa ini?" tanya Yuchen.     

" Perkenalkan dia putri sulung ku Tara, Tara Jiang" Jerry menarik maju tangan Tara untuk memberi salam kepada Yuchen.     

" Oh...selamat siang paman Kim, saya Tara Jiang" Ucap Tara sedikit kaget karena Jerry menarik tangannya secara tiba-tiba.     

"Emm... ternyata nona cantik ini putri sulung keluarga Jiang ya. Aku dengar bahwa kelurga Jiang punya putri kembar, kenapa yang satu tidak ikut serta" ucap Haesu sedikit berbasa-basi untuk menghormati tamunya.     

Jerry dan Tara terdiam mendengar ucapan Haesu. wajahnya mulai pucat dan sedikit panik.     

Matilah kau Tara! Apakah mungkin wanita didepanmu ini sudah tahu bahwa Tiara sudah tidak tinggal lagi serumah dengan kami. sehingga dia sengaja menanyakan hal ini untuk menyindir, gumam Tara dalam hati.     

" Emm...itu Tante, saudari saya masih ada urusan penting jadi tidak bisa ikut serta kemari" jawab Tara secepatnya memberi alasan untuk membohongi Nyonya Kim. Toh, pada dasarnya ia juga tidak akan tahu, jika Tara sedang bohong.     

" Oh...begitu, ya sudah ayo kita masuk" ucap Kim Yuchen tanpa rasa curiga sedikitpun.     

" Emm...itu Nyonya Kim, saudari saya masih ada urusan penting jadi tidak bisa ikut serta kemari" jawab Tara secepatnya memberi alasan untuk membohongi Nyonya Kim. Toh, pada dasarnya ia juga tidak akan tahu, jika Tara sedang bohong.     

" Oh...begitu, ya sudah ayo kita masuk" ucap Kim Yuchen, mengajak para tamunya ubtuk segera masuk ke dalam rumah.     

Mereka semua berjalan menuju ke ruang tamu, di dalam sana sudah tersedia banyak camilan dan minuman.     

Sepanjang perjalanan masuk ke rumah kediaman keluarga Kim, Tara tak henti-hentinya terperangah melihat keindahan arsitektur bangunan rumah itu.     

"Wow! Tempat ini, bukan lagi disebut sebuah rumah. Mungkin lebih tepatnya adalah sebuah istana. Keluarga Kim memang benar-benar kaya seperti apa yang aku bayangkan. Yohan... Sayang, kau benar-benar tambang emasku" Gumamnya dalam hati.     

Tuan kim mempersilahkan para tamu untuk duduk terlebih dahulu dan memulai menghidangkan beberapa makanan dan minuman sebagai tanda penghormatan kepada tamu.     

" Silahkan... Mari dinikmati hidangan yang ada" ucap tuan kim kepada Jerry dan Tara dengan menunjuk kearah hidangan yang sudah tersedia di atas meja.     

" Oh...terimakasih. Tuan kim memang sangat murah hati. Maaf, kami jadi merepotkan"     

Tara Jiang menjawab dengan sesekali melempar senyuman manis kepada kedua orang tua Yohan.     

"Iya...Kami merepotkanmu Yuchen" Tambah Jerry Jiang.     

" Ah...Kau ini Jerry, sejak dulu tidak pernah berubah, selalu saja bersikap rendah hati kepadaku. Padahal kita adalah teman baik sejak dahulu, aku sudah menganggapmu sebagai saudaraku sendiri"     

Tuan Kim menjawab, ia mendekat kepada Jerry Jiang kemudian menepuk pundaknya seperti kebiasaannya dulu saat masih kuliah.     

"Haiist... Kau ini yang tetap saja tidak pernah berubah juga, tetap naif dan baik hati. Padahal kau tahu di dunia ini banyak srigala berbulu domba berkeliaran yang siap menjadikan kamu mangsa yang empuk" ucap Jerry dengan nada menyindir.     

Seketika suasana ruangan menjadi hening, bagaimana bisa acara temu kangen sahabat berubah menjadi suasana mencekam dan saling beradu mulut, dengan saling melempar perkataan-perkataan pedas satu sama lain.     

" Dasar kau...memang mulutmu itu tetap saja pedas seperti dahulu ha...ha..." Tuan Kim tertawa lepas bersama Jerry Jiang karena mengingat masa-masa mereka berdua masih muda dahulu.     

" Mau bagaimana lagi. Kau memang seperti itu, Naif dan terlalu baik. Jadi, mudah sekali tertipu" ucap Jerry yang memandang serius kearah sahabatnya itu.     

"Iya...iya, dasar kepala batu kau ini, tetap saja tidak mau mengalah kepadaku" tuan Kim memeluk sahabat lamanya itu.     

"Ha..ha...kau juga sama brengseknya seperti dahulu, masih saja nyebelin dan suka membuat orang emosi" jerry membalas pelukan dari Kim Yuchen.     

Kim Haesu dan Tara hanya bengong melihat tingkah kedua laki-laki di hadapannya itu, hampir saja jantung mereka copot karena mengira Tuan Kim dan Jerry Jiang benar-benar bertengkar.     

Jerry Jiang dan Kim Yuchen teman baik sejak mereka kuliah. Yuchen sangat percaya dengan Jerry Jiang. Apalagi sejak peristiwa dimana Jerry Jiang menyelamatkan Kim Yuchen, saat mengalami kecelakaan mobil dan hampir mati.     

Jerry Jiang yang membawanya kerumah sakit dan menyumbangkan darahnya untuk Kim Yuchen tepat waktu, kalau tidak! Entah apa ia masih bisa hidup sampai sekarang.     

"Puh...Sial, ternyata cuma akting saja. Dasar dua tua bangka tidak tahu diri" celetuk Tara tanpa sadar keluar begitu saja dari mulut manisnya itu. kebiasaan buruk wanita cantik ini tidak bisa hilang begitu saja. ia tetap saja suka berbicara seenak hatinya tanpa melihat situasi dan kondisi sekitarnya.     

-----------------------     

Hai readers.....     

Baca juga novel saya yang lainnya.     

1.CALON ISTRIKU YANG MANIS (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.