CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

361. Dia menghilang



361. Dia menghilang

0Ketika donter Glen bertanya tentang apa tujuan Tante Kim datang ke kamarnya malam-malam seperti ini. Wanita cantik ini baru teringat jika ia tadi ingin meminta dokter tampan ini memeriksa keadaan menantunya.     
0

"Oh, iya. Aku sampai lupa tentang itu. Sekarang kau cepat ikut aku ke kamar Yohan."  Kata wanita cantik ini sambil menarik tangan dokter Glen dengan sepenuh tenaga. Supaya laki-laki tampan ini segera berdiri dan beranjak dari tempat tidurnya dan tidak terus-menerus memeluk bantal guling.     

"Eh, iya. Tante tunggu. Pelan-pelan." Kata dokter tampan ini yang  masih ribet karena kakinya tersangkut di dalam selimut yang ia gunakan tadi.     

Brukkk...     

"Ough... Pantatku!"  keluhan sakit dokter Glen yang jatuh berguling-guling dari atas tempat tidur.     

"Puff... Ha... Ha... Glen, Glen... Kamu ini sudah besar. Dokter lagi! Masih sakit suka berguling-guling dari tempat tidur. Bisa gempa rumahku nanti."  Kata wanita cantik ini tertawa sembari menggoda dokter muda itu. Ia selalu melihat Yohan dan Glen seperti anak kecil dihadapannya, meskipun pada kenyataannya. Dua anak laki-laki yang biasa bermain di pelukannya itu, sekarang sudah tumbuh menjadi laki-laki dewasa.     

"Tante jahat! Aku jatuh malah di tertawakan. Sakit tahu Tante." Gerutu dokter muda ini dengan wajah cemberut memandang ke arah Nyonya Kim, bibirnya manyun seolah mencerminkan iya sekarang tengah merajuk.     

Wanita cantik ini segera mengulurkan tangan lembutnya ke arah dokter Glen, untuk membantu dokter muda ini berdiri. sekaligus mengobati rasa bersalahnya, Karena membuat Dokter Tampan itu terjatuh dari tempat tidur.     

"Iya... Iya, anak Tante yang paling tampan setelah Yohan. Kesini Tante bantu berdiri." Kata Nyonya Kim sambil tersenyum ramah.     

"Tante... Gendong...."  Kata dokter muda ini yang berganti menggoda nyonya Kim dengan tingkah manjanya seperti saat dia masih kecil dahulu.     

"Gendong  ya..."   Tanya nyonya Kim dengan senyum menyeringai seperti yang sering dilakukan oleh Yohan.     

"He'em..." Jawab dokter Glen sambil menganggukkan kepalanya dengan manja.     

"Sebentar, aku panggilkan paman mu."  kata Nyonya Kim sambil tertawa kecil tersembunyi.     

"Tidak, tidak perlu. Dasar Tante jahat! Kalau Paman Kim yang datang, Aku bukannya di gendong tapi dilemparkan dari lantai 2 ini ke lantai 1. Kalau perlu  di jatuhkan berguling-guling di anak tangga. Paman tukang cemburuan, pantas saja Yohan tidak jauh berbeda dengannya." Jawab dokter tampan ini sambil menggerutu.     

"Dasar cerewet. makanya, ayo  cepat bangun."  Kata Nyonya Kim menegaskan sekali lagi.     

" Iya... Iya..." Jawab dokter Glen singkat.     

Dokter Glen menyambut uluran tangan dari mama sahabatnya itu, meskipun wajahnya masih terlihat cemberut. Tetapi pada dasarnya itu hanya pura-pura saja karena ia sama sekali tidak marah dengan wanita cantik ini.     

Dokter Glen segera membebaskan kakinya dari selimut yang membeli kedua kakinya dan melemparkan benda itu ke atas tempat tidur. Setelah itu mereka berdua kemudian berjalan keluar dari kamar tamu itu dan menuju kamar Yohan dan Tiara.     

"Tante Kim.... Mengapa tante membangunkanku malam-malam begini,  dan bukankah ini jalan menuju kamar Yohan dan Tiara? Ada apa, apakah Tiara sakit lagi?Bukankah tadi aku sudah memeriksanya dan dia baik-baik saja." Kata dokter Glen yang melontarkan begitu banyak bertanya, kepada Nyonya Kim saat perjalanan menuju kamar Yohan dan Tiara.     

" Iya, aku ingin kau memeriksa Tiara lagi. Ada yang aneh dengan dia."  Jawab Nyonya Kim secara singkat.     

" Aneh! Apa maksud Tante dengan aneh? Tiara dan Johan itu tidak hanya aneh, tetapi mereka itu sangat konyol dan menyebalkan. Tahukah tante, mereka sangat sering menindasku."  Jawab dokter tampan ini menanggapi perkataan dari Nyonya Kim.     

"Haits... Dasar bocah nakal! Aku ini tidak sedang bercanda. Tiara aneh, masak di suhu udara dingin seperti ini. Ia bilang tubuhnya gerah dan berkeringat. Aku takut dia demam, makanya aku meminta kamu untuk memeriksa keadaannya." jelaskan Ita cantik ini sambil mencubit pinggang dokter Glen karena gemas dengan jawabannya tadi.     

"Ough... Tante, sakit itu! Kalian semua memang jahat. Semuanya suka membully aku yang tampan ini."  Keluh Dokter tampan ini sekali lagi.     

Sesampainya di kamar Tiara mereka berdua segera masuk. Ketika mereka berada di dalam kamar Tiara. Kedua orang itu berjalan mendekat tempat tidur Tiara. Ia bersiap untuk memeriksa keadaannya Tiara.     

"Tante tolong buka selimut hangatnya. Jika tertutup semua seperti itu, bagaimana saya bisa memeriksanya."  Kata dokter tampan ini yang meminta tolong kepada nyonya Kim untuk membuka selimut Tiara. Dokter Glen bisa saja melakukannya sendiri, tetapi rasanya akan tidak sopan jika ia melakukan hal itu.     

Nyonya Kim kemudian berjalan maju dan duduk di tepian tempat tidur sambil membuka selimut hangat yang menutupi tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki itu.     

Betapa terkejutnya kedua orang itu ketika selimut itu terbuka dan melihat hanya sebelah bantal guling saja yang sedang terbaring di atas tempat tidur.     

"Apa-apain ini. Dimana Tiara? Apakah dia sedang kabur? Tidak mungkin, jelas-jelas dia masih sakit. Glen... Cepat bantu aku mencarinya." kata Nyonya Kim khawatir sekaligus emosi. Semua terlihat jelas dari ekspresi wajah yang yang di perlihatkan olehnya.     

"Baik tante, mari kita cari di sekitar rumah ini dulu." Kata dokter Glen untuk menenangkan pikiran Nyonya Kim.     

"Baiklah, aku akan mencari di dalam kamar ini dan kau di luar. Jika tetap tidak menemukan Tiara, bangunkan semua pelayan untuk mencari di luar rumah sampai taman."  Kata Nyonya Kim kepada dokter Glen. Wanita cantik ini segera melangkahkan kakinya menuju ke kamar mandi untuk memeriksa apa Tiara ada di dalam ruangan itu atau tidak. Sedangkan Dokter Glen keluar dari kamar untuk mencari Tiara di sekitar lantai dua itu.     

Nyonya Kim sudah mencari menantu cantiknya itu hingga ke penjuru kamar mandi, tetapi tidak menemukannya.      

"Sial! Dimana Tiara? Yohan bisa marah berkali-kali kepadaku, jika tahu kalau Tiara tidak ada di dalam kamarnya. Aku harus menemukan Tiara sebelum Yohan pulang."  Gumam Nyonya Kim yang mulai gelisah hatinya.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.