CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

151. Jalan-jalan bersama papa dan mama suami



151. Jalan-jalan bersama papa dan mama suami

0Mendengar keluh kesah dari Tiara sebenarnya Yohan juga tidak tega membiarkan istrinya bosan tanpa melakukan sesuatu dan hanya menghabiskan waktunya seharian di dalam kamar atau Hanya berbaring saja di atas tempat tidur. Ia sangat mengerti perasaan Tiara saat ini dan mengapa wanita cantik ini sampai begitu keras kepalanya menginginkan pekerjaannya kembali.     
0

"Baiklah, aku akan mengizinkanmu kembali bekerja di perusahaan, tetapi dengan satu syarat?" Kata Yohan dengan menatap lembut kepada istrinya.      

Tiara perkataan suaminya itu dengan serius. Hal ini memperjelas sudah, jika keinginan wanita cantik ini untuk bekerja kembali bukanlah main-main. " Hmm...syarat apa? Katakan cepat! Aku akan berusaha memenuhi persyaratan itu sebaik mungkin." Tanya Tiara dengan wajah serius. Ia benar-benar ingin keluar dari penjara kamar mewah ini.     

Tempat diamana ia tidak bisa melakukan apa- kecuali makan dan tidur sepanjang hari. Sejak remaja Tiara adalah wanita karir, tentu berhenti secara mendadak dari pekerjaannya akan membuat wanita ini belum terbiasa.     

"Kamu harus menjaga dirimu dan calon anak kita baik-baik. Kerjakan sesuatu yang ringan saja dan tidak boleh lupa waktu sampai lupa makan dan istirahat. Karena aku tidak selalu dapat menjaga dan mengawasimu setiap saat ketika aku sangat sibuk." Jelas Yohan dengan membelai lembut rambut Tiara.     

"Baiklah, aku akan mengingatnya baik-baik. Aku janji akan mengendalikan perasaanku yang gila kerja ini dan menjaga diriku baik-baik." Jawab Tiara mencoba meraih kepercayaan suaminya kembali. Karena yang sudah-sudah ia selalu kembali dari kantor dalam keadaan tubuh yang lemah dan kelelahan bahkan tak jarang sampai pingsan.     

"Satu lagi, jika sayangku ini melanggar perintah dan tetap bandel maka aku sebagai Presdir bisa memecat Sekertaris cantiknya ini hari itu juga. Tanpa ada tawar-menawar lagi diantara kita. Kamu harus menurut dan mengikuti aturan-aturan yang aku buat. Bagaimana?" Kata Yohan sambil tersenyum.     

"Puh...jahat dan sadis. Banyak sekali syaratnya? Mengapa aku bisa memiliki bos sepertinya." Gerutu Tiara dengan wajah cemberut.     

Mendengar istri menggerutu Yohan hanya tersenyum. "Sudahlah, cepat mandi kemudian kita turun kebawah untuk sarapan. Papa dan mama pasti sudah menunggu kita" Kata Yohan sembari mengecup kening istrinya yang baru bangun tidur itu.     

Tiara bangun dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi. Sedangkan Yohan  masih menunggunya sambil memainkan handphone miliknya.     

Setelah selesai mandi dan berganti baju Yohan dan Tiara segera turun dari kamarnya menuju ke ruang makan. Tuan dan nyonya Kim sudah menunggunya sejak tadi untuk sarapan pagi.     

Tiara seperti biasanya duduk didepan suaminya dan nyonya Kim di dekat tuan Kim.     

"Yohan, nanti mama dan papa akan mengajak istrimu ke toko perhiasan langganan kita, seperti janji kami kemarin." Kata tuan Kim meminta izin kepada anaknya untuk membawa menantunya jalan-jalan bersama dengan istrinya.     

"Bagaimana sayang?" Tanya Yohan kepada Tiara. Wanita cantik ini hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju.     

"Baiklah, jika kamu setuju. Mama dan papa bisa pergi bersamamu." Kata Yohan memberikan izin.     

Setelah mereka selesai makan pagi Yohan langsung berangkat ke perusahaan Lianxi Grup, sedangkan Nyonya dan tuan Kim keluar sebentar karena ada urusan yang harus di selesaikan.     

........     

Waktu terus berjalan. Di sisi lainnya, Tiara sedang keluar dengan mama mertuanya ke toko perhiasan, seperti apa yang telah di janjikan oleh tuan dan nyonya Kim kemarin. " Sayang... pilihlah perhiasan mana saja yang kami tawarkan suka, mama akan memberikannya kepadamu"  dua orang wanita ini sedang berdiri di etalase perhiasan sedang memilih-memilih perhiasan. Tiara masih bingung, model seperti apa yang dia inginkan sedang mama mertuanya juga masih sibuk memilih juga.      

Sesampainya di toko perhiasan Nyonya Kim dan tuan Kim meminta Tiara untuk memilih perhiasan yang ia inginkan dan sesuai dengan seleranya.     

Tiara melihat dan memilih perhiasan yang sudah di pajang di etalase toko, tetapi belum ada satupun yang cocok dengan keinginannya.      

Tiba-tiba ada suara lembut dari belakangnya dan tengah berbisik di telinganya. "Sudah ada yang cocok?" Wanita muda ini langsung membalikkan badannya. ia sangat familiar dengan suara lembut dan hangat ini. Senyum manis merekah dari bibirnya, Ia menggelengkan kepalanya. Kim Yohan tersenyum melihat istrinya yang masih polos ini.     

" Dasar! Kelinci kecil, Kamu hanya tinggal pilih saja, Mau berapapun juga aku akan memberikannya kepadamu" kata Yohan sambil membelai lembut rambut istrinya dan mengecup kening wanita cantik ini.     

"Semuanya bagus, aku malah menjadi bingung." Jawab Tiara.     

Yohan memilihkan satu Kalung dengan     

liontin berbentuk hati" Apa kamu suka?" Memperlihatkan itu kepada Tiara, istrinya tersenyum"Suka" " Ini adalah hatiku, dimanapun aku berada, aku selalu bersamamu" memakainya ke leher istrinya.     

Tiara terlihat sangat bahagia" Terimakasih sayang" tersenyum dan mengecup pipi suaminya secara mendadak. Yohan begitu kaget, jarang-jarang istrinya seagresif ini "Wow" Gumamnya tersenyum bahagia.     

"Eh'em.." Nyonya Kim yang berada di samping mereka berdua dari tadi, tetapi keduanya tidak menyadari kehadirannya. " Kalian membuat mama iri saja" protesnya kepada dua orang di depannya yang selalu mesra itu.     

" Hey...Anak nakal, kenapa kamu mengikuti kami sampai ke sini? apa kau tidak percaya kepadaku?"  Mencubit menjewer telinga putranya.     

" Ough...sakit, mama lepaskan" Keluhnya yang merasa malu dilihat oleh banyak orang" Mama jahat, disini dilihat banyak orang" Protesnya.     

" Oh... kamu masih sadar! kalau disini banyak orang, lalu kenapa tadi tidak ya?" menyindir Yohan yang bermesraan dengan Tiara tadi dan tidak merasa malu jika ada orang lain.     

" Haiiiist...mama menyebalkan, sayang ayo kita pergi" Yohan menggandeng tangan istrinya untuk meninggalkan tempatnya itu.     

" Eh" Tiara masih bengong dan hanya bisa menurut saja.     

" Hey...anak nakal, kau belum menjawab pertanyaanku?" berteriak Nyonya Kim kepada putranya, tetapi Yohan tidak menghiraukan panggilan mamanya dan tetap membawa pergi Tiara.     

" Sayang...apa tidak apa-apa kita meninggalkan mama sendiri?" Tiara sedikit tidak enak hati jika pergi begitu saja.     

 " Sudahlah...jangan khawatir, mama juga akan mengerti. Lagi pula masih ada papa disana" Yohan tersenyum dan mengajak Tiara masuk ke dalam mobil bersama.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.