CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

154. Senyuman pemanis



154. Senyuman pemanis

0Joni seakan mendengar suara gadis pujaannya, tetapi itu tidak mungkin. untuk apa an an menemuinya, jam seperti ini gadis itu seharusnya sedang bersama Nyonya muda dan menemani Nyonya muda makan siang jika tuan dan Nyonya besar sedang keluar kediaman Kim.     
0

"Joni...bangun. aku membawakan jus jeruk untuk mu" panggil an an sekali lagi. gadis cantik berkulit putih dengan rambut hitam panjang sebahu, mata sipit, bibir tipis dengan lipstik bewarna pink ini berjalan kedapan dan duduk di sebelah Joni Kemudian meletakkan nampan berisi minuman diatas pangkuannya.     

Joni mulai membuka matanya yang tadinya terpejam dan melihat gadis cantik idaman hatinya itu tengah tersenyum manis kepadanya. ia sedikit terkejut sehingga dengan cepat dengan cepat memperbaiki posisi duduknya meskipun matanya masih terpana hingga benggong.     

"Oh, An an. Mengapa kau datang kesini? Apa yang sedang kau lakukan? Apa kau sedang mencari seseorang atau sesuatu?" Kata Joni berkali-kali memberikan pertanyaan yang bertubi-tubi karena gugup. hatinya bergetar dan jantungnya berdetak lebih kencang seakan ingin melompat dari dadanya.     

" Oh, tuhan. senyuman itu benar-benar membuat aku meleleh seperti bongkahan es yang diterpa sinar matahari" gumam Joni dalam hati. baginya senyuman an an sengatan matahari pagi.     

"Oh, itu. aku hanya ingin memberikan minuman ini kepadamu. tuan dan nyonya besar yang memerintahkan aku untuk membawakan ini untukmu." jelas an an sambil menyodorkan segelas jus jeruk segar kepada pemuda tampan ini.     

Joni menerimanya dengan senang hati dan mulai meminumnya langsung dengan cepat di hadapannya an an.     

Wajah gadis ini terlihat merona, matanya memandang tak berkedip kearah pemuda yang duduk di depannya sambil meneguk segelas jus jeruk segar buatannya.     

"Hei... Pelan-pelan, nanti kau bisa tersedak!" teriak an an yang melihat Joni meminum jus itu dengan cepat. Pemuda ini begitu bersemangat, ini adalah minuman paling enak dan paling segar yang ia minum. Ditambah yang membuatnya adalah gadis pujaannya, meski tanpa gulapun semuanya akan terasa manis alami.     

"Ah.. terimakasih. ini benar-benar sangat manis dan menyegarkan. rasa dahagaku seketika hilang karenanya." kata Joni setelah minum jus dengan puas. gelas kosong itu ia letakkan kembali diatas nampan an an.     

"Oh, seenak itukah?"tanya an an. ia merasa jus itu biasa-biasa saja dan rasanya juga seperti biasanya yang ia buat setiap hari. tidak ada tambahan bahas lain di dalamnya, cuma perasan jeruk segar dengan sedikit tambahan beberapa bongkahan es batu suapaya minuman itu terasa dingin dan tambah segar ketika di minum. tetapi yang menjadi pertanyaan baginya adalah ekspresi puas dari wajah Joni setelah meminum jus itu. " Mungkin karena ia sangat kehausan saja" pikiran an an. Tetapi apapun alasannya itu membuat hati gadis ini terasa bahagia.     

Joni memandang An an sambil berkata, "Ya..sangat manis" katanya dengan tersenyum hangat, tetapi dalam pikiran nya berkata lain. jus itu sangat asam, kau dan senyuman mu lah membuatnya terasa manis dan segar.     

An an cuma tersenyum tipis. sepertinya kali ini lidahnya sedikit bermasalah. jelas-jelas ia tadi sebelum membawa jus itu dan memberikannya kepada Joni, ia telah mencobanya di gelas yang lain dan rasanya sedikit masam dan tidak semanis seperti yang dikatakan Joni.     

"Oh, begitu ya. Baiklah, aku akan kembali lagi ke dalam untuk menyiapkan keperluan Nyonya muda. aku rasa beliau akan segera pulang dengan tuan muda." jawab an an sembari berdiri dari bangku taman itu.     

"Silakan..." Pemuda ini memandang gadis cantik di depannya dengan ramah dan mempersilakannya pergi. Tetapi ketika gadis ini baru saja berjalan beberapa langkah, pemuda tampan ini memanggilnya kembali dengan teriakan yang sedikit keras sehingga membuat gadis ini sedikit kaget.     

"An an... Tunggu!" Teriak Joni memanggil dan menghentikan langkah gadis cantik itu. An an segera menoleh dan membalikkan badannya ketika mendengar suara lantang pemuda dibelakangnya.     

" Ya, ada apa Jon? Apa yang masih kau perlukan lagi? Aku akan mengambilnya untukmu?" Tanya gadis ini dengan lembut.     

"Oh, tidak ada. Aku hanya ingin mengatakan, an an Terimakasih" kata pemuda ini dengan malu-malu. Ia sebenarnya ingin mengobrol lebih lama dengan gadis ini tapi apalah daya ini masih jam kerja. Mereka tidak mungkin melakukan hal seenak hatinya pada jam kerja. Apalagi tuan dan nyonya sudah sangat baik kepadanya.     

"Oh, sama-sama." Jawab gadis ini sembari tersenyum manis.     

An an berjalan ke dalam rumah kembali dan meninggalkan sopir tampan itu sendiri duduk di bangku taman keluarga itu.     

Sesampainya di dalam rumah Nyonya Kim langsung memanggil gadis cantik  pelayan Tiara ini untuk menghadapnya.      

"An an, kemarilah sebentar." panggil sang nyonya besar kepada pelayan yang kebetulan lewat di depannya saat itu.     

Seketika gadis cantik ini menoleh kearah majikanya itu dan berjalan mendekatinya. " Ya, nyonya. ada yang bisa saya bantu?" tanya gadis ini dengan tangan masih membawa nampan minuman tempat jus tadi.     

Nyonya Kim ingin an an memanggilkan putra dan menantunya itu karena keduanya tadi saat di toko perhiasan, mengatakan akan pulang terlebih dahulu. Nyonya Kim ingin memperlihatkan hadiah yang ia beli untuk Tiara dan berharap Tiara dan Johan menyukai hadiah yang telah mereka siapkan untuk keduanya.     

"An an... Panggilkan aku tuan muda dan nyonya muda mu sekarang. Katakan kepada mereka Papa dan Mama mereka sudah menunggu di ruang tamu." perintah Nyonya Kim kepada pelayannya yang biasa melayani Tiara.     

An an terlihat bingung, dahinya mengernyit seolah sedang berfikir keras. 'bukankah jelas-jelas tadi pagi Nyonya muda telah dijemput oleh Joni supir pribadi tuan dan nyonya besar untuk menyusul mereka berdua di toko perhiasan? Dan sampai sekarang Nyonya muda belum kembali. Mengapa nyonya besar memintaku  untuk memanggil nyonya muda? Bukankah seharusnya Nyonya muda kembali bersama tuan dan nyonya besar?' Pikiran An an. Gadis ini masih terlihat bingung dan masih terdiam, sambil berfikir untuk menjawab apa untuk pertanyaan Nyonya besarnya.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.