CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

167. Menjemput Menantu Kesayangan (2)



167. Menjemput Menantu Kesayangan (2)

0Seketika kening Nyonya Kim mengerut, kedua alis matanya seakan hampir saja menyatu. Yohan dan Tiara benar-benar telah mengabaikan peringatan nya. jelas-jelas ia sudah melarang menantunya itu untuk bekerja selama iya hamil hingga melahirkan nanti, itu semua untuk kebaikannya dan juga bayinya.     
0

" Apa!" Nyonya Kim merasa marah dan langsung berdiri tanpa menyentuh secangkir teh yang disajikan oleh bibi Alaen. iya langsung berdiri dari duduknya.     

"Yohan... Yohan, kalian. berdua ini benar-benar menguji kesabaran kami." tuan Kim menghela napas.     

"Dasar anak nakal! Pa...kita ke perusahaan Lianxi Grup Sekarang!" Nyonya Kim berjalan keluar rumah begitu saja dengan terburu-buru, sambil menggandeng tangan suaminya.     

Tuan Kim hanya bisa menepuk keningnya.     

"Puh... Dasar Yohan, kamu akan habis jika mamamu marah" tuan Kim mengikuti istrinya berjalan dibelakangnya. Keduanya memasuki mobil untuk bersiap berangkat ke perusahaan milik anaknya itu secepatnya.     

"Pa...mama tidak mau tahu ya, pokoknya kita harus membawa pulang menantu kita dari kantor perusahaan. mama sudah melarang bekerja dan itu untuk kebaikannya." kata Nyonya Kim dengan tegas.     

"Baiklah! Kita akan menjemputnya dan membawanya pulang nanti." jawab laki-laki dengan tenang. ia tidak ingin ikutan emosi seperti istrinya, cukuplah istrinya saja yang marah-marah dan dia yang akan menenangkannya.     

Nyonya sudah tidak sabar untuk sampai ke perusahaan putranya itu dan yang paling penting bisa bertemu Tiara dan juga Yohan untuk memberikan pelajaran kepada keduanya.     

Yohan dan Tiara sepertinya akan mendapatkan masalah karena telah berani menantang dan mengambil anak induk singa yang sedang sayang-sayangnya dengan anak barunya.     

PERUSAHAAN LIANXI GRUP.     

Hari itu Tiara dan Yohan berangkat ke kantor bersama. hati Tiara sangat senang, akhirnya ia bisa bekerja kembali sekarang. Istirahat di rumah selama berhari-hari sungguh membuatnya bosan. Tangannya sudah merasa gatal ingin mengerjakan sesuatu di dalam kantornya, sesuatu yang telah lama terbengkalai karena ketidak hadirannya diperusahaan, pikiran Tiara. Wanita cantik ini benar-benar belum mengetahui jika selama ini suaminya sudah mengalihkan semua tanggungjawab dan pekerjaan Sekertaris Kesayangannya itu kepada asisten Steve.     

Seperti biasanya ketika di  perusahaan mereka bersikap seperti bos dan Sekertaris nya sehingga tidak ada yang curiga bahwa mereka berdua sebenarnya adalah pasangan suami istri. Meskipun pernah juga ada yang curiga tentang hubungan Tiara adalah kekasih  sang presdir, karena kedekatan mereka berdua yang kemana-mana selalu berdua dan lebih lagi presdir Kim selalu memberikan hak istimewa kepada sekretaris jiang yang tidak diberikan kepada wanita lainnya yang merupakan pegawai perusahaan itu.     

Hal diperkuat saat salah satu Sekertaris Yohan, Sekertaris Tang melihat sang presdir sedang duduk dengan mengecup kening Sekertaris Jiang saat tertidur di meja kerjanya. namun semua itu hanya akan menjadi rahasia untuk Sekertaris Tang, jika tidak, ia hanya akan menjadi bahan lelucon dan gurauan satu kantor karena cintanya kepada presdir Kim yang sekian lama tidak kesampaian.     

Tiara sedang bekerja di meja kerjanya dengan serius mengolah data di depan komputernya. Meskipun suaminya sudah melarangnya untuk bekerja terlalu keras, takutnya ia akan kelelahan dan itu akan berpengaruh terhadap kandungannya. Tetapi bukanlah seorang Tiara namanya jika bisa duduk diam saja berpangku tangan di rumah saja.     

Tiara tetap bersikukuh untuk menangani proyek pembangunan hotel di kota J seperti dulu. Tentu saja  dengan bantuan asisten Steve, ia juga berjanji tidak akan terlalu memaksakan diri. Tetapi jangan sebut Tiara jika tidak keras kepala, rasa rindunya terhadap pekerjaan membuatnya lupa jika sekarang ia sedang hamil muda. Tenaga yang terlalu di forsir akan membuatnya cepat lelah dan pusing.     

Tiara mencari data-data yang telah lama ia tinggalkan sampai terbengkalai untuk beberapa minggu yang lalu. mulai ia yang jatuh pingsan mendadak di pesta ulang tahun perusahaan dan dirawat dirumah sakit untuk beberapa hari sampai harus menginap paksa di kediaman keluarga besar Kim atas permintaan papa dan mama suaminya, namun data-data itu seakan hilang semua dari meja kerjanya. Meja yang biasanya penuh dengan tumpukan berkas, sekarang bersih mengkilap hanya tertinggal sebuah laptop dan papan namanya saja.     

"Dimana? dimana data-data proyek pembangunan hotel di kota J yang kerjakan kemarin? Mengapa semuanya tidak ada dan bahkan seakan menghilang begitu saja dari ruangan kerjaku? sepertinya aku harus bertanya kepada asisten Steve dan meminta penjelasan kepadanya." pikiran Tiara yang mulai penasaran tentang menghilangkannya semua data itu.     

Tiara segera berdiri dari kursinya dan berjalan kearah pintu keluar ruangan kerjanya. tetapi ketika ia sudah mencapai pintu, Tiara baru ingat jika saat ini asisten Steve juga sedang mengadakan rapat dengan para pegawai perusahaan bersama dengan suaminya di ruangan rapat. akhirnya mau tidak mau ia harus menunggu sampai rapat itu selesai dan bertemu dengan asisten Steve atau yohan sendiri untuk bertanya. Tetapi akan lebih aman jika ia bertanya kepada asisten Steve. Jika, ia bertanya kepada suaminya, pasti Yohan akan mengomel kepadanya dan bisa-bisa ia langsung di bebas tugaskan hari ini juga.     

Tiara hanya bisa menunggu dengan sabar sampai rapat itu selesai sambil mencari data di dalam laptop miliknya.     

Sementara  di ruangan terpisah Yohan sedang melakukan rapat bersama staffnya dan Tiara masih sibuk dengan pekerjaannya sebagai sekertaris. Ya... Sekertaris yang tidak ingin di pekerjaan oleh bosnya sendiri.     

Tik..tik...tik, ia mengetik dan memandangi monitor komputer dengan serius. Sebagai penanggungjawab proyek, ia harus tahu setiap perkembangan dan sejauh mana pembangunan sudah dilakukan. Apalagi ia sudah lama absen dari pekerjaan ini. Jika benar tebakannya, bahwa selama ini asisten Steve yang mewakilinya untuk penanganan proyek dan berurusan dengan mantan tunangannya Jonatan, ia harus tetap mengetahui perkembangan proyek itu sejauh mana sekarang.     

Yohan dan asisten Steve tengah berada di sisi ruangan yang lain sedang rapat dengan para staf administrasi perusahaan. Mereka sedang membicarakan tentang perkembangan perusahaan selama satu tahun ini. Laki-laki ini sangat sibuk, hingga saat di telepon juga tidak ia hiraukan sama sekali.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.