CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

177. Hukuman yang berubah kepanikan



177. Hukuman yang berubah kepanikan

0Yohan sudah memprediksi apa yang ada dipikiran istrinya saat ini. Menurut tembakkan laki-laki tampan ini, pasti istrinya akan mengira ia akan menyergap dan mengajak istrinya cantiknya untuk bercinta sebagai balasan kesalahan yang telah dilakukan karena tidak meminta izin dan memberikan kabar ketika pergi dari kantor bersama papa dan mamanya.     
0

"Sayang... Kamu harus dihukum kali ini. Aku tidak akan mengabulkan sesuatu yang ada di pikiran mu sekarang ini. Supaya kamu bisa belajar bagaimana pentingnya memberikan kabar kepadaku sebelum dan kemanapun kamu akan pergi. Andaikan kau tahu betapa panik dan takutnya aku ketika mengetahui kau pergi meskipun itu dengan papa dan mama. Aku hanya takut mereka akan memarahi dan menyalahkan kamu karena kamu berangkat bekerja kekantor dan melawan perintah mama. Aku hanya tidak ingin kau merasa sedih dan stres saja." Pikiran Yohan.      

Disaat Tiara sudah siap dengan semuanya. Yohan berjalan mendekat ketempat tidur dan kemudian  berpura-pura tidur begitu saja di samping istrinya.     

"Hah! Tidur???Begitu saja?? Tidak melakukan apa-apa??ini beneran yohan ?? Dia tidak salah minum obat bukan???" Tiara hanya bengong dan tidak habis pikir dengan apa yang dilakukan oleh Yohan. Wanita cantik ini mulai bingung, mengapa suaminya tidak menyentuhnya sama sekali kali ini.     

"Sayang...?? Apa kamu marah??" Tanya Tiara sambil menggoyangkan tubuh Yohan yang sedang tiduran di sampingnya dengan mata tertutup.     

"Hmm...apa?" Jawab Yohan santai tanpa membuka matanya. Ia sengaja mengacuhkan istrinya. Sekarang adalah tugas Tiara yang harus berusaha untuk membujuknya, supaya tidak marah.     

"Kamu marah??" Tanya Tiara sekali lagi.     

"Tidak!" jawabnya singkat.      

"Jika tidak, mengapa kau mengacuhkan aku?" Tanya wanita cantik ini dengan hati yang sedih, air matanya sudah mulai tertata rapi di pelupuk matanya dan siap untuk terjun menetes melalui pipi lembutnya.     

"Tidak, aku hanya sedang lelah saja dan ingin istirahat. Biarkan aku tidur sejenak." Jawab Yohan ynag sama sekali tidak memandang wajah Tiara yang sedang berada di atas wajahnya. Sedari tadi laki-laki ini cuma naik keatas tempat tidur dan berbaring serta memejamkan matanya.     

Air mata tiara sudah mulai menetes di dada bidang suaminya itu. Hati dan perasaannya mulai tertekan, ia merasa bersalah. Tetapi ini semuanya tidak sepenuhnya kesalahannya. Ia melakukan itu bukan karena ada unsur kesengajaan, semua di luar kendalinya. Kepalanya mulai pusing, apalagi sejak pagi ia hanya sarapan dengan segelas susu dan salad buah saja dan itupun cuma sedikit.     

"Ah, kepalaku pusing sekali." Gumamnya yang merasa pandangannya mulai berkunang-kunang buram dan mulai tidak jelas. Tubuhnya terasa melayang. Sedikit demi sedikit ia mulai menutup matanya dan tubuhnya mulai lemas.     

Brukk...     

Kepala wanita cantik ini jatuh tepat di dada bidang Yohan. Seketika laki-laki tampan ini terkejut bukan kepalang. Matanya terbuka lebar dan segera bangun dan memindahkan tubuh istrinya untuk di baringkan di sampingnya.      

"Sayang...kamu kenapa?? Sayang bangun! Please, Jangan membuatku takut!!!" Kata Yohan yang terlihat panik. Ia menepuk pipi Tiara beberapa kali untuk menyadarkan istrinya.     

Tiara membuka matanya, pada dasarnya ia tidak pingsan cuma kepalanya pusing dan pandangan sedikit kabur saja. Mungkin karena kelelahan bekerja dan telat makan siang.     

"Tenanglah... Aku tidak apa-apa. Cuma sedikit pusing." Jawab Tiara.     

"Biar aku telepon Glen, supaya dia memeriksamu." Kata Yohan panik.      

"Jangan! Tidak perlu. Aku tidak membutuhkannya. Aku hanya butuh kamu. Tolong peluk aku hingga aku tertidur. Aku hanya lelah." Kata Tiara memohon.     

Yohan memandang istrinya dengan perasaan tidak tega. Ia ingin membalas perbuatan istrinya, tetapi justru ia di buat panik sekali lagi oleh Tiara. Yohan berbaring di samping Tiara dan memeluk wanita cantik ini dengan hangat.      

"Terimakasih" kata Tiara.     

"Sudahlah, istirahat saja. Ini salahku, tak seharusnya aku mengacuhkan dan menyalahkanmu. Tidurlah, aku akan berada di sampingmu dan menjagamu hingga kau terlelap." Kata Yohan meminta maaf.     

Hati Tiara sedikit tenang, setidaknya sekarang Yohan sudah tidak marah kepadanya lagi dan ia bisa tidur di pelukan suaminya tanpa rasa bersalah dan perasaan tertekan lagi.     

KAMAR TIDUR TUAN DAN NYONYA KIM     

" Sayang! Apa kamu sudah menghubungi keluarga Jiang, untuk membahas pesta perkawinan Yohan dan Tiara?" Tanya Nyonya Kim yang sedang duduk di depan meja riasnya.     

" Oh, Aku hampir saja lupa soal itu! Baiklah, aku akan menelpon Jerry Jiang sekarang dan mengundangnya untuk makan malam bersama kita sekeluarga nanti malam. Bagaimana menurutmu?" laki-laki ini berdiri sambil melepas jas hitam dan melonggarkan dasi yang di pakainya. Kemudian meletakkan itu di tempat biasanya.     

Nyonya Kim tersenyum" Hmm....Ide yang bagus! Aku akan meminta bibi Sue untuk menyiapkan makan malam yang istimewa hari ini" Nyonya Kim berdiri dan berjalan keluar dari kamar untuk mencari kepala pelayanannya dsn mempersiapkan makan malam istimewa.     

Tak... tak.... suara langkah kakinya menuruni anak tangga. "An an" terdengar suaranya sedang memanggil pelayan wanita yang kebetulan lewat di hadapannya.     

" Iya nyonya" An an segera berlari menghadap dengan cepat  dan menundukkan sedikit kepalanya untuk menunjukkan rasa hormat kepadanya sang majikan.     

" Panggilkan aku bibi Sue, minta dia menemuiku sekarang" perintah Nyonya besar Kim kepada sang pelayan.      

" Baik" An an berjalan pergi meninggalkan nyonya Kim dan mencari kepala pelayan, seperti perintah sang nyonya besar.     

Nyonya Kim berjalan menuju sofa di ruang tamu dan duduk disana sambil menunggu bibi Sue dan kepadanya.     

Selang beberapa waktu, datang seorang wanita bertubuh sedikit tambun dan berpakaian rapi, berdiri tepat di hadapannya. "Iya nyonya, apa yang saya harus saya lakukan?"  Tanya bibi Sue.     

Nyonya Kim mulai menjelaskan detail perintahnya kepada kepala pellayan itu.     

" Begini bibi, Nanti malam akan ada tamu istimewa yang datang. Jadi, kau dan para bawahanmu harus membuat makan malam yang istimewa untuk kami nanti malam".     

" Baik nyonya! Serahkan semuanya kepada kami. Kami akan menyiapkan semuanya sesuai dengan perintah dan arahhan dari nyonya" jawab kepala pelayan itu.     

Bibi Sue meninggalkan Nyonya Kim dan melanjutkan pekerjaannya. Ia akan mengumpulkan para pelayan dan meminta bekerja sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh nyonya Kim tadi kepadanya.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.