CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

183. Undangan Makan Malam (6)



183. Undangan Makan Malam (6)

0Para pelayan yang ada di ruangan itu seakan tersihir akan pesona tuan muda dan nyonya mudanya yang begitu hangat dan mesra. Ingin rasanya tetap mengamati dan memandang keduanya, namun mereka takut mengganggu." Iya! Sejak tuan muda menikah dengan nyonya muda, ia sudah banyak berubah. Ia sudah tidak sedingin dulu lagi dan lebih banyak tersenyum. Meskipun terkadang emosinya meledak-ledak ketika tidak mengetahui keberadaan istrinya. Tetapi setelah bertemu dengan nyonya muda, emosi yang tadinya meledak-ledak itu seakan sirna dan hilang begitu saja. Ekspresi Yohan juga berubah drastis, setelah melihat istrinya  dalam keadaan baik-baik saja.     
0

Pasangan muda ini seolah sudah kebal dari rasa malu di depan para pelayan. Terserah apa yang akan di pikirkan oleh para pelayan itu. Mereka tak segan bermesra-mesraan di dalam rumah itu, seolah tidak ada yang melihat saja. Sebenarnya Tiara sedikit kurang enak jika terlalu di manjakan seperti ini. Ia lebih suka mandiri karena tidak terbiasa diperlakukan istimewa. Tetapi ia tetap berterimakasih, mungkin ini adalah bentuk kasih sayang yang diberikan oleh suami dan keluarganya untuk wanita cantik ini. Meskipun terkadang perilaku mereka membuat Tiara menepuk jidatnya sendiri karena heran.     

Yohan dan Tiara masuk ke dalam kamar, ia membaringkan tubuh istrinya diatas tempat tidur, membungkukkan badan untuk mencopot sepatu Tiara. " Sayang, Jangan! Aku bisa sendiri" Tiara mencegah Yohan melakukan itu, seorang CEO yang di takuti dan di hormati oleh banyak orang melakukan hal ini untuknya, sungguh tidak pernah terbayangkan dan sepertinya itu juga tidak pantas di lakukan oleh Yohan. Wanita ini memandang suaminya dengan tatapan sendu karena terharu" Oh, so sweet Yohan. Rasanya hatiku meleleh seperti coklat yang di panaskan dan mencair seperti aliran sungai es yang mencair karena sinar matahari." Gumam Taira dalam hati.     

"Cup" Yohan hanya tersenyum dan mengecup kening istrinya.     

" Sudah! Istirahatlah. Aku mau mandi dulu." Yohan mengendurkan ikatan dasinya dan mulai menanggalkan jas dan pakaiannya yang lain, kemudian masuk ke kamar mandi.     

Crezzz...Suara air yang berjatuhan dari shower menghantam tubuh kekarnya, menyejukkan dan menyegarkan tubuh juga pikiran. Yohan keluar dari kamar mandi setelah menyiapkan air hangat untuk Tiara mandi.     

Ceklakk...pintu terbuka, " Sayang, Bangunlah! Cepatlah mandi, aku sudah menyiapkan air hangat untukmu" dengan balutan handuk dan tubuh yang masih sedikit basah, ia berjalan mendekati istrinya. Mengecup lembut kening Tiara untuk sekian kalinya. Ia membelai mesra pipi halus itu supaya Tiara terbangun untuk meminta sang istri  segera mandi. Ia tahu Tiara ketiduran saat menunggunya.     

Mata Tiara langsung terbuka lebar saat melihat pemandangan indah di depannya.      

" Wow sangat sexy. Baru bagun sudah segar saja mataku rasanya." Entah sejak kapan wanita cantik ini mulai tertular virus mesum suaminya. sekali lagi wanita cantik ini selalu terkagum-kagum ketika melihat tubuh sexy suaminya, meskipun ia telah berkali-kali melihatnya dan menyentuhnya. Mungkin karena wanita cantik ini memang tidak memiliki banyak teman laki-laki, ia begitu pendiam sat remaja. Sekali berhubungan dan bertunangan dengan Jonatan ia juga tak pernah melihat mantan tunangannya itu sampai bertelanjang dada di depannya dan memamerkan tubuh sexynya. Ia beranjak dari tempat tidur, dan pergi ke kamar mandi. Sebelum pikirannya terbanga kemana-mana. Entah diakui atau tidak oleh Tiara, suaminya memang sangat mempesona dan bisa dibilang hampir sempurna. Tampan, kaya, digilai bayak wanita, penyanyang tetapi sangat posesif dan cemburuan.     

RUMAH KELUARGA JIANG     

Jerry dan Sonya Jiang sudah bersiap berangkat untuk menghadiri undangan makan malam keluarga Kim. Mereka memakai pakaian terbaiknya dan berusaha berdandan serapi  dan secantik mungkin, supaya terlihat sopan. Berapapun biaya yang harus dikeluarkan bukanlah masalah karena semua pasti akan terbayarkan setelah pertemuan mereka dengan keluarga Kim pada saat makan malam nanti. Ya... Tara akan menjadi calon menantu Keluarga Kim yang kaya raya itu, calon istri dari seorang pemilik perusahaan ternama Lianxi Grup.     

Tara Jiang di dalam kamarnya, masih saja bingung ingin mengenakan pakaian yang mana? ia tahu benar nyonya Kim, tidak menyukai wanita yang memakai pakaian terlalu sexy dan menggoda, apalagi pakaian-pakaian seperti yang biasa ia kenakan sehari-hari tidak ada yang tidak sexy. Mana mungkin seorang wanita cantik sekelas Tara Jiang punya baju dengan model klasik dan biasa saja atau sederhana, jikalau pun ada pasti sudah di lempar jauh ke tempat sampah olehnya. Sialnya saat berbelanja pakaian ia hanya memilih pakaian sesuai seleranya karena mamanya baru memberi tahunya ketika perjalan pulang dari butik jika mereka akan menghadiri undangan makan malam dari keluarga kaya itu. Jika saja mamanya memberitahu bahwa ia dan keluarganya akan berkunjung ke kediaman keluarga besar Kim hari ini lebih awal, mungkin ia bisa mempersiapkan diri dengan baik.     

" Sial! Aku harus pakai yang mana? Semua pakaianku tidak ada yang tidak sexy dan menampilkan keindahan tubuh." Tara pusing, ia berjalan keluar menghampiri kedua orang tuanya yang sudah menunggu di ruang tamu.     

Tak....tak....., suara kakinya menuruni anak tangga dengan terburu-buru. " Ma! Aku harus pakai baju yang mana? Kenapa kalian memberitahuku acara ini terlalu mendadak." keluhnya, dengan wajah lesu dan sedikit emosi. Jika ia tahu lebih awal mungkin kejadiannya tidak akan seperti ini. Ia pasti akan melakukan perawatan tubuh terlebih dahulu dan membeli pakaian paling bagus dan mahal. Supaya lebih terlihat cantik dan bugar.     

" Tara! Kenapa kamu belum ganti baju juga? Apa maksudmu dengan mendadak? Bukankah kalian berdua sudah berbelanja pakaian dan lainnya." Jerry melihat, Tara dengan penampilan yang masih acak-acakan di depannya merasa emosinya naik, tetapi ia harus menahannya.     

" Pa! Jangan bercanda! Aku harus pakai baju apa kesana? Mama baru memberitahuku saat perjalanan pulang. Jadi aku sama sekali tidak membeli pakaian tertutup. Papa jelas tahu, semua pakaianku terbuka dan sexy. Nyonya Kim tidak menyukai itu"  Tara Duduk bersandar di sofa dengan wajah lesu dan sudah malas untuk berfikir, biarkan kedua orangtuanya saja yang memikirkan solusinya.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.