CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

188. Ekspresi Keluarga Jiang (1)



188. Ekspresi Keluarga Jiang (1)

0Ekspresi wajah Tara berubah seketika, ia terlihat bingung. "Apa! Emelly sudah kembali ke Amerika? Jika bukan adik Yohan yang memeluknya, terus siapa wanita yang ada di belakang Yohan itu?" tanda tanya besar muncul di kepala Tara yang membuatnya semakin penasaran dan menuntutnya untuk segera mencari sebuah jawaban.     
0

"Apakah sepupu perempuan Yohan juga tinggalkan disini?" Tara bertanya sekali lagi.     

"Eh! Sepupu? Apa kau bercanda! Sepupu Yohan semuanya laki-laki" Nyonya Kim tertawa pelan mendengar pertanyaan konyol dari nona Jiang.     

" Tara! Apa yang kamu lakukan? Kau banyak sekali bertanya." Bentak Jerry Jiang kepada putrinya yang mengeluarkan perkataan dan pertanyaan konyol.     

"Sudahlah! Jangan kau marahi putrimu, mungkin dia hanya ingin lebih mengenal keluarga Kim saja" sahut tuan Kim untuk menengahi.     

"Oh! Tuan Kim benar, maaf saya terlalu lancang" Tara berusaha memperbaiki keadaan dengan meminta maaf, meski di hatinya masih penasaran. Ia ingin sekali berdiri dan berjalan kearah Yohan kemudian menarik tangan wanita yang telah lancang menyentuh calon suaminya itu. Tetapi semua itu tidak mungkin ia lakukan saat ini, atau nilai dan harga dirinya akan turun di mata tuan dan nyonya Kim. Jadi untuk saat ini, ia hanya bisa pura-pura menjadi wanita polos dan baik hati.     

Nyonya Kim memutar badannya dan melihat ke arah Yohan sekali lagi. "Sayang... Cepatlah kemari! Kenapa kalian hanya diam dan bengong di atas sana?" teriaknya Meminta Yohan dan Tiara, segeralah turun dan bergabung dengan mereka semua di meja makan.     

"Eh, Kalian!" Tara dan keluarga Jiang sedikit heran. Siapa yang dimaksud oleh nyonya Kim dengan kata "Kalian berdua" ini, jelas-jelas Emelly tidak berada di rumah saat ini.     

"Sayang, ayo kita turun! Mereka semua sudah menunggu kita." ucap Yohan, memegang tangan Tiara untuk berjalan bersama dengannya.     

"Baiklah" Tiara mencondongkan kepalanya ke samping, untuk mengintip tamu istimewa malam ini. "Eh, Mereka?" mata Tiara terbelalak kaget, melihat semua anggota keluarganya telah duduk berhadapan di meja makan dengan keluarga Yohan.     

Tiara bengong ketika melihat kedua orang tuanya tiba-tiba berada di rumah mertuanya. Tanpa sadar wanita cantik ini berjalan mundur. "Ah" Pegangan tangannya terlepas dan hampir saja tergelincir jatuh dari tangga.     

"Sayang!" Dengan sigap Yohan menarik dan memeluknya untuk beberapa saat. Ia tahu, istrinya saat ini pasti sangat terkejut dan juga ketakutan.      

Tuan dan nyonya Kim yang menyaksikan kejadian itu, juga ikut was-was dan takut jika terjadi sesuatu dengan menantu mereka.     

Yohan menggendong tubuh Tiara menuruni anak tangga satu demi satu menuju meja makan.     

Tara dan keluarga Jiang yang lainnya masih terbengong seperti orang bodoh. Mereka tidak percaya, bahwa Tiara sekarang tinggal bersama dengan keluarga Kim. Tanpa sepengetahuan mereka, ia hanya tahu jika Saudarinya itu bekerja di perusahaan Lianxi group cuma sebagai sekertaris pribadi dan penanggungjawab proyek.     

"Sial! Bagaimana bisa, dia berada disini?" gumam Tara dalam hati. Tangannya mengepal kuat di bawah meja makan dan menggertakkan gigi untuk menahan emosi. Ia tidak rela jika melepaskan vyohan untuk Tiara, apapun alasannya.     

"Tiara?" Gumam lirih Jerry dan Sonya Jiang yang tak kalah terkejutnya dengan kedua putrinya itu. Mereka berdua juga tidak percaya dengan apa yang mereka lihat saat ini. Tiara putri yang telah mereka usir dari rumah mentah-mentah dan kabur di hari pernikahannya dengan direktur perusahaan Pei  grup, sekarang malah tinggal di kediaman keluarga besar Kim sang miliader ini.     

"Sial! Kenapa dia bisa ada disini? Apa saja yang telah ia katakan kepada keluarga Kim? ini bisa merusak reputasiku di depan Yuchen" Gumam Jerry Jiang  dalam hati. Ia sedikit pusing dan khawatir, jika semua aib dan perlakuan buruk keluarganya sampai di ketahui oleh keluarga teman baiknya itu.     

Kini giliran Sonya Jiang, yang terlihat lebih bodoh di bandingkan dengan dua anggota keluarga Jiang yang lain. Ia benar-benar tidak mengerti dengan apa yang terjadi saat ini.     

"Bukankah! Jerry tadi bilang, jika makan malam ini untuk membicarakan hubungan Tara dan Yohan lebih lanjut. Lalu, kenapa Tiara  juga ada disini?" banyak sekali pertanyaan yang tersimpan di dalam kepala Sonya sekarang. 'Apa hubungannya Tiara dengan keluarga ini? Bahkan ia keluar dari lantai atas bersaman Yohan. Pasti ada sesuatu yang tidak beres disini?' pikirannya.     

Sepertinya makan malam yang di adakan Keluarga Besar Kim hari ini, benar-benar memberikan kejutan besar untuk semua orang yang ada di tempat itu khususnya anggota keluarga Jiang. tak terkecuali Tiara sendiri yang ikut terkejut dengan kedatangan keluarganya.     

Sebenarnya Yohan juga terkejut. Tetapi ia berusaha mengendalikan emosinya, supaya terlihat tenang di hadapan keluarganya dan juga keluarga Jiang. Dan yang lebih penting lagi di hadapan istrinya, supaya Tiara percaya bahwa suaminya ini bisa mengendalikan dan menyelesaikan masalah ini dengan baik serta bisa diandalkan.     

Tuan Kim dan nyonya Kim tetap tersenyum bahagia. Tentu saja karena mereka tidak bisa menebak isi masing-masing hati orang yang berada di hadapannya mereka saat ini.     

Mungkin hanya Kim Yohan dan Tiara saja yang bisa menebak isi hati keluarga Jiang saat ini. Namun mereka berdua akan tetap diam selama mereka juga tidak bertindak di luar batas kewajaran.     

Pelayan menarik kursi untuk duduk tuan muda Yohan dan nyonya muda Tiara di meja makan.     

Yohan menurunkan Tiara dan mempersilahkan sang istri duduk, barulah ia duduk disebelahnya. Terlihat Tiara sangat tegang dan kehilangan nafsu makan, ketika melihat keluarganya tengah berada di depannya saat ini. Ia takut jika mereka mengatakan sesuatu yang tidak-tidak tentang dirinya di depan orang tua suaminya.     

Sebenarnya ia juga merasa rindu kepada kedua orangtuanya. seperti apapun perlakuan mereka berdua kepadanya, mereka tetaplah orang tuanya. Tetapi saat ia teringat kejadian terakhir saat ia di paksa untuk menikah dengan direktur Pei, hatinya terasa sakit dan sedikit sesak nafas. Tanpa terasa bulir bening air matanya telah menetes melalui pipi halusnya hingga jatuh di pangkuannya.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.