CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

195. Rahasia yang mulai terbongkar



195. Rahasia yang mulai terbongkar

0Tuan Kim meraih tangan istrinya supaya Haesu Kim tidak nekat untuk mendobrak dan menggedor kamar Yohan dan Tiara.     
0

"Tenanglah, aku akan memberitahumu akar permasalahannya. Percayalah kepadaku. Ikut aku ke kamar sekarang." jawab tuan Kim meyakinkan istrinya. Laki-laki ini berharap nantinya istrinya bisa mengerti dan memiliki pemahaman yang sama dengannya soal keadaan Tiara dan Yohan saat itu.     

"Baiklah, Sebaiknya kita kembali ke kamar. ceritakan kepadaku, apa yang sebenarnya terjadi." Kata Nyonya Kim memberikan syarat kepada tuan Kim.     

"Tentu. Aku akan menceritakan semuanya kepadamu malam ini." Jawab tuan Kim sembari mengandeng tangan lembut istrinya     

Tuan Kim dan nyonya Kim berjalan menuju ke kamar tidurnya.      

Ceklakk....     

Pintu kamar terbuka dam mereka berdua masuk ke dalam kamar tidur untuk membicarakan sesuatu yang serius . Tuan Kim dan Nyonya Kim berganti pakaian tidur. setelah itu mereka berbaring di atas tempat tidur dan Tuan Kim mulai menceritakan semua yang ia tahu tentang masalah hubungan Yohan, Tiara dan Tara Jiang. Dari mulai Yohan yang menikahi Tiara secara cepat dan mendadak di kantor catatan sipil dengan pernikahan yang sederhana demi menyelamatkan gadis ini dari pernikahan paksa yang dilakukan Keluarganya, sampai akhirnya mereka berdua telah menikah dan di ketahui oleh keluarga besar Kim Kemudian sekarang diketahui oleh keluarga Jiang.     

Tuan Kim menatap istrinya dengan serius dan memegang kedua bahu Nyonya Kim untuk lebih meyakinkan wanita cantik ini.     

" Sayang, percayalah! Putra kita sudah mengambil keputusan yang tepat dalam hidupnya. Jadi, kita tidak perlu menghawatirkan mereka."  Jelas tuan Kim.     

Nyonya Kim mendengarkan dengan serius. Ia hanya manggut-manggut, dan merasa simpati bercampur dengan rasa kasihan terhadap menantunya. ia tidak menyangka, jika wanita cantik dan lembut serta polos seperti Tiara hidupnya sangat menderita.     

" Oke, jika semua sudah mengetahui perihal pernikahan mereka, bukankah akan lebih mudah bagi mereka untuk langsung meresmikan hubungan mereka di depan umum dengan menyelenggarakan pesta pernikahan." Jawab Nyonya Kim menanggapi cerita dari suaminya.     

"kau benar. Tetapi kita harus melihat respon dari Tiara dan Yohan, terlebih lagi respon keluarga Jiang untuk pernikahan ini.     

Bukankah kau tadi sudah melihat bagaimana respon putri sulung Keluarga Jiang yang begitu shok mendengar adiknya sudah menikah dengan Yohan, sedangkan ia merasa menjadi calon tunangan dari suami adiknya? Apa menurutmu ini akan bisa diselesaikan dengan mudah?" Jelas tuan Kim.     

"Sayang, apa yang harus kita lakukan saat ini?" Tanya nyonya Kim yang mulai merasa pusing.     

"Entahlah sayang. Kita lihat dulu perkembangan nanti. Sebaiknya sekarang kita istirahat terlebih dahulu." Kata tuan Kim.     

"Baiklah" jawab Nyonya Kim sembari memposisikan tubuhnya rebahan di samping tuan Kim. Keduanya akhirnya tidur terlelap hingga sinar mentari pagi menerpa dan menyapa alam semesta ini dengan lembut dan penuh kehangatan.     

*****     

Hari sudah menjelang pagi. Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Seperti halnya kehidupan yang dialami mulai dari menjadi tunangan Jonatan sampai sekarang menyandang status nyonya muda keluarga Kim.     

Yohan bangun tidur terlebih dahulu. Ia mulai membuka mata dan melihat istrinya kesayangannya masih tertidur pulas seperti bayi.     

Yohan memandangi wajah cantik istrinya dengan tatapan mata yang lembut. Senyuman manis terukir di bibirnya, seakan tidak ingin semuanya berakhir untuk selamanya.     

Yohan menarik kembali selimut yang yang tertarik ke bawah ketika mereka bergerak-gerak waktu tidur. Di selimutnya tubuh sang istri supaya tidak merasa dingin dan sesekali tangannya menelusup ke bawah, mengelus lembut perut Tiara yang sedikit membuncit.     

"Hmm...Sayang. Papa bahagia dengan hadirnya kamu. Papa akan berusaha menjaga mama dan kamu sebaik mungkin yang papa bisa. Papa tidak akan membiarkan orang lain menyakitimu dan mama. Sayang, apa kamu percaya dengan papa? Tumbuhlah dengan sehat di dalam sana" Gumamnya.     

Yohan memeluk erat Tiara. Rasa sayangnya semakin hari semakin bertambah dan semakin tidak sabar untuk bisa melihat bayi mereka lahir ke dunia.     

Dalam lamunannya teringat tentang peristiwa yang terjadi kemarin malam. Ini benar-benar sangat buruk dan bisa membahayakan bagi Tiara dan calon bayinya.     

Yohan tahu benar siapa Tara Jiang, ia tidak akan menyerah begitu saja dengan status Tiara sebagai nyonya muda Kim Yohan.     

Jika memang Tara mau menyerah begitu saja, mungkin ia sudah lama melakukannya.     

Apalagi ia sudah berkali-kali di tolak secara mentah-mentah oleh Presdir perusahaan Lianxi Grup itu. Tetapi hasilnya, justru sebaliknya. Wanita itu malah semakin menggila dan nekat.     

Yohan hanya khawatir, jika Tara akan menjadikan Tiara target permainan Tara lagi.     

"Aku harus, memberikan beberapa bodyguard untuk Tiara yang yang bisa menjaganya sewaktu aku tidak ada." pikiran Yohan.      

sang Presdir beranjak dari tempat tidur bewarna putih bersih itu dengan hati. ia tidak ingin mengganggu tidur peri cantiknya itu.     

Yohan mengambil handphonenya dan berjalan menjauh dari Tiara. Ia berjalan ke arah balkon kamar untuk menelepon asisten Steve.     

Berdiri di balkon menghadap ke arah taman dan kolam renang di kediaman keluarga Kim.suasana yang tenang dan angin yang sejuk dan segar pagi hari mulai menerpa tubuh dan wajah tampannya yang dilanda kegelisahan.     

"Hallo, Steve. sedang dimana kamu sekarang?"     

"Ya, Presdir. saya masih berasa di rumah. Ada yang perlu saya bantu?" jawab asisten Steve menikmati hati libur pagi ini.     

 Steve menjawab telepon sang presdir dengan cepat, meskipun laki-laki yang masih lajang dan tampan ini belum turun dari tempat tidur serta matanya masih mengantuk.     

"Perintahkan beberapa bodyguard untuk melindungi istriku diam-diam, jika aku tidak ada bersamanya. Tetapi jika aku sedang tidak bersamanya, mereka tidak boleh lengah sedikitpun. ingat diam-diam!" Yohan Berbicara dengan nada yang serius, seolah-olah memberikan tekanan kepada Steve bahwa ini sangat penting.     

" Baik Presdir" Steve menjawab.     

"Ya tuhan presdir ini. begitu Cinta dengan ibu Tiara. sampai hari masih begitu pagi seperti ini sudah memintaku untuk mengirim bodyguard untuk menjaga istrinya. Presdir Kim, para bodyguard mu saja masih tidur" gumam asisten Steve yang di telepon oleh big bosnya pada hari libur kerja.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.