CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

205. Jika Rindu Cepatlah Pulang



205. Jika Rindu Cepatlah Pulang

0Setelah mengambil dokumen-dokumen penting itu, asisten steve membalikkan badannya dan berjalan menuju kearah sang presdir.     
0

" Presdir, ini Laporan proyek yang anda minta"     

Asisten steve menyodorkan dan meletakkan dokumen penting itu diatas meja kerja Yohan. Kakinya mudur satu langkah kebelakang.     

Asisten steve tetap berdiri di dekat meja kerja sang presdir, sampai sang presdir selesai memeriksa dokumen itu.      

Asisten steve bersiap-siap, jika mungkin ada yang ingin sang presdir tanyakan perihal laporan itu.      

Bagaimanapun sang presdir telah mempercayakan penanggungjawab sementara proyek ini kepadanya, selama ibu tiara mengambil cuti atau sampai sang presdir mengizinkan istri sekaligus sekertaris pribadinya itu kembali bekerja di perusahaan Lianxi Grup. Tetapi sepertinya hal itu juga tidak dapat dipastikan, kapan ibu tiara kembali bekerja itu hanya wewenang sang presdir yang memutuskan.     

Yohan memeriksa laporan itu dengan seksama. Ia membolak-balik lembar demi lembar laporan itu dengan teliti. Sepintas tidak ada yang mencurigakan ataupun tindak kecurangan dari pihak perusahaan JT Grup milik rival cintanya itu.      

Bagaimanapun menjadikan asisten steve menjadi wakil penanggung jawab pada proyek ini adalah pilihan terbaik yang telah sang presdir ambil. Sampai kapan pun yohan tidak akan memberi celah untuk Jonatan mendekati istrinya lagi.     

"Steve, apakah kamu menemukan sesuatu yang tidak beres dengan proyek ini? kalau aku melihat semua dari laporan ini, jelas semuanya normal dan sesuai dengan perjanjian yang ada mulai bahan dan pengerjaannya telah sesuai dengan standar yang telah di sepakati. Tetapi entah mengapa, aku merasa ada yang janggal dan tidak beres disini?" tanya sang presdir sambil sedikit menduga-duga.     

Yohan berpangku tangan dan meletakkan dagunya diatas kedua tangannya itu. Ia masih berfikir tentang sesuatu yang mengganngu pikirannya, tetapi ia belum menemukan sumber atau akar permasalahan itu.     

"Presdir benar, saya juga merasakan hal yang sama. Presdir tenang saja, saya sudah menempatkan beberapa orang kepercayaan kita di proyek itu. Jadi, jika pihak perusahaan JT Grup melakukan kecurangan terhadap proyek ini. kita akan dengan mudah mengetahuinya, dan tentu saja kita juga membutuhkan bukti yang kuat untuk itu" jawab asisten Steve.     

Asisten steve menjelaskan dengan detail soal rencananya mereka terhadap perusahaan milik mantan tunangan istrinya itu.      

"Oke, aku percaya denganmu. Terus awasi gerak-gerik mereka, jangan sampai tikus-tikus sampah itu mendapatkan keuntungan dari kelengahan kita. Cari kelemahan dan kesalahan mereka. Setelah itu kita mengambil jalan dan cara apa yang tepat untuk memberantas tikus got tak tahu malu seperti mereka" perintah sang presdir.     

Sang presdir mempunyai cara dan rencananya sendiri untuk membabat habis musuh bisnisnya yang berani berbuat curang kepada perusahaannya tanpa ampun, sekaligus membalas semua kejahatan yang mereka lakukan kepada sang istri sesuai dengan janjinya kepada tiara.     

"Baik presdir. Saya akan melaporkan setiap gerakan mereka yang mencurigakan kepada presdir"     

"Oke, kamu bisa kembali ke ruang kerjamu. Jika aku memerlukan mu, aku akan memanggilmu lagi."     

"Baik presdir"     

Asisten menjawab perkataan sang presdir, kemudian ia membalikkan badannya untuk melangkah keluar dari ruangan sang presdir.     

Baru juga beberapa langkah asisten steve melangkahkan kakinya dari hadapan sang presdir. Suara sang presdir sudah kembali bergema di telinganya yang sangat sensitive itu.      

"Steve tunggu"     

Asisten steve menoleh kembali kerah sumber suara dan memandang sang presdir.     

" Ya" jawabnya singkat.     

"Hmm, satu lagi. Awasi juga tara jiang. aku punya firasat buruk, tentang dia yang ingin menyakiti tiara. Tempatkan beberapa pengawal ku untuk mengawasi tiara dan juga tara jiang." tambah sang Presdir.     

Sang presdir sedang mengkhawatirkan keselamatan istrinya. Tara jiang tidak bisa dianggap remeh. Wanita seperti tara jiang, bisa melakukan apa saja untuk mencapai tujuan dari apa yang ia inginkan.     

" Baik presdir. Apa adalagi?"     

Asisten steve bertanya kepada sang predir, daripada ia harus bolak-balik keluar masuk ruangan sang presdir karena teriakannya yang memekakan telinga.     

" Tidak ada, kau boleh pergi sekarang"     

Asisten steve melangkahkan kakinya keluar dari ruangan sang presdir.     

Setelah asisten steve keluar dari ruangannya, Yohan kembali disibukkan dengan pekerjaannya melihat laporan perusahaan dan dokumen-dokumen penting lainnya.     

Setelah selesai memeriksa dokumen laporan perusahaan. Yohan memutuskan untuk pulang ke rumah lebih awal. Entah mengapa hari ini, ia sangat ingin bersama dengan istrinya, dekat dengannya dan memanjakan sang istri.     

Sang presdir berjalan mengambil jasnya yang ia gantungkan di pojokan ruangan, kemudian berjalan menuju pintu keluar kantornya.     

Yohan mengeluarkan handphone miliknya dan mulai menelepon ke handphone istrinya. Ia terus berjalan menuju lift khusus presdir sambil menunggu panggilan teleponnya tersambung.     

"Hallo…sayang. Ada apa?" jawab tiara dengan suara lemah.     

"Oh, tidak apa-apa. Aku hanya rindu dengan istriku yang cantik. Apakah tidak boleh?" sang presdir mulai menggoda.     

"Bohong! Kalau memang rindu ya pulang. Kenapa malah telepon?" jawab sang istri.     

Sang presdir mulai berfikir. "Benar juga ya, kenapa aku telepon? Aku tadi mau Tanya apa ya? Aku selalu jadi mendadak bodoh, jika berbicara dengan tiara."     

Sang presdir mulai mencari alasan, supaya tidak terlihat canggung.     

"Ah, tidak. Aku hanyaingin bertanya kepada sayangku. Aku akan pulang, apa ada yang kamu inginkan untuk  aku belikan?" Tanya sang presdir kepada istri kesayangannya.     

Yohan hanya berfikir , 'biasanya wanita yang sedang hamil, akan banyak menginginkan sesuatu. Ya sebagai suami yang baik iya ingin menawarkan sebagai bentuk perhatian dan kasih sayang.'     

"Emm…Apa ya? Apa ya….?" Kata tiara berulang-ulang.     

"Haiits…sayang. Apa? Lama sekali berfikirnya? Aku tutup dulu yang teleponnya. Kalau butuh sesuatu kirim pesan saja." kata sang presdir.     

Ting ….(suara pintu lift terbuka).     

Yohan masuk ke dalam lift dan turun ke lantai dasar.     

Ting ….(suara pintu lift terbuka).     

Sang presdir keluar dari lift dan berjalan menuju mobilnya yang berada di tempat parkir.     

Sekarang ia sudah berada di tempat parkir dan siap masuk ke dalam mobil. Seperti biasanya asisten steve sudah menunggunya di parkiran mobil, sejak 30 menit yang lalu di dalam mobil milik atasannya itu.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.