CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

207. Oh, Buah Mangga (2)



207. Oh, Buah Mangga (2)

0Sang presdir mulai sedikit bingung. Ia tidak bisa untuk pulang tanpa membawa apa yang di inginkan oleh istrinya. Apalagi ini pertama kalinya Tiara meminta sesuatu kepadanya secara langsung. Setidaknya ia harus berusaha lebih keras untuk mendapatkannya, agar Tiara tidak kecewa.     
0

"Steve, berhenti!!" perintah sang presdir.     

Asisten Steve sedikit bingung. Mengapa sang presdir tiba-tiba meminta mobilnya untu berhenti. Bukankah ini sudah tidak jauh dari kediaman keluarga Kim, hanya tinggal 3 kilometer saja sudah sampai.     

Settt...mobil sudah berhenti dan menepi di tepian jalan. Asisten Steve mengamati sang Presdir yang sedang pusing dan serius berfikir. Sepertinya big bos sedang mencari jalan keluar untuk masalahnya kali ini.     

"Presdir. Kenapa kita berhenti?"Tanya asisten Steve. Ia hanya ingin tahu apa yang menjadi beban pikiran atasnya itu. Siapa tahu ia dapat membantu, itupun jika ia mampu.     

Sang Presdir menyangga kepalanya dengan salah satu telapak tangannya. Ia sedang berfikir. Ia memandang asisten Steve sambil mengajaknya berbicara.     

"Steve, apa kau pikir aku bisa pulang tanpa membawa sesuatu yang ia sangat inginkan?. Betapa tidak bergunanya aku, hal kecil yang ia minta saja tidak dapat aku berikan. Aku hanya tidak ingin ia marah dan merajuk lagi seperti saat kemarin ia meminta Ice Cream." Jawab sang Presdir.     

Mereka berdua berfikir keras, asisten steve meletakkan kepalanya di atas kemudi sedangkan sang presdir menyandarkan kepalanya di sandaran jok mobil sambil melamun.     

"Presdir… bagaimana jika anda bertanya kepada ibu tiara, Ia ingin apa selain manga muda?" kata asisten steve memberikan pendapat. Itulah nasib asisten tampan ini, ketika istri big bos yang hilang, ngidam, marah dan sebagainya, ia juga ikut pusing.      

Sekarang sang presdir mengganti posisinya dengan menyangga kepalanya dengan kedua tangannya.     

" steve, sepertinya hari ini aku sedang bunuh diri dengan ucapanku sendiri. kenapa tadi aku bertanya kepadanya ingin apa? Jadi repot bukan sekarang?" kata sang presdir sembari menepuk keningnya, tetapi juga terlihat senyum manis di sudut bibirnya.      

Asisten steve menghela nafas panjang, jika saja ia mampu dan berani mengatakannya isi hatinya, maka yang ingin ia katakan pertama kali aadalah kata 'Presdir, ibu tiara adalah istrimu. Mengapa kau juga ikut membuatku pusiiiiiing???.'     

Ya, begitulah nasib asisten steve. Mau tidak mau ia harus membantu menyelesaikan permasalahan sang presdir, atau ia juga tidak akan bisa pulang mala mini.     

" steve…hubungi para bodyguard. Suruh mereka cari manga muda sekarang! Jika tidak berhasil, berikan pesangon kepada mereka besok!" perintah sang presdir.     

Asisten steve langsung bengong mendengar perkataan sang presdir. 'Hah…bodyguard, di minta cari manga muda? Ya, tuhan…presdir satu ini memang benar-benar gila' pikir asisten steve dengan mulut masih menganga.     

" Heh…steve! Kamu dengar tidak?" teriak sang presdir.     

" Oh, ya. Siap presdir." Asisten steve mulai menghubungi para bodyguard sang presdir dan betanya kepada beberapa pegawai wanita tentang toko yang menjual manga muda.     

Asisten steve menelepon doni yang merupakan pimpinan para bodyguard.     

" hallo…Doni, perintahkan seluruh anak buahmu untuk mencari mangga muda sekarang. Bagi yang menemukannya, segera hubungi aku. Aku akan memberikan hadiah buat kalian. Tetapi, jika diantara kalian tidak ada yang bisa menemukannya meski hanya satu buah mangga pun, maka kalian semua juga akan mendapatkan hukuman dariku." Kata asisten steve sedikit memberikan ancaman.     

"Apa? Mangga muda?" jawab doni terkejut dan berusaha meyakinkan pendengarannya dengan bertanya kembali kepada bosnya ini.     

" Ya, ingat mangga muda! Aku beri waktu kalian 3 jam untuk mendapatkan buah itu, entah darimana terserah kalian. Antarkan itu ke villa pribadi presdir." Jawab asisten steve.     

" Ba..baik bos" jawab doni tergagap.     

Asisten steve mematikan panggilan teleponnya. ia menyalakan kembali mesin mobilnya dan melajukan mobilnya menuju villa pribadi sang predir, supaya sang predir bisa beristirahat sambil menunggu kabar baik dari para pengawalnya.      

Ya, bisa dikatakan ini adalah tugas paling gila yang di berikan bos besarnya kepada para bawahannya. Asisten steve hanya bisa berdo'a, semoga tidak ada permintaan aneh lagi yang di inginkan oleh istri bos besarnya itu atau hidup para bawahan sang presdir juga tidak akan bisa tenang.     

'Hemm…yang hamil istri siapa? Yang repot dan kalang kabut siapa?' gumam asisten steve dalam hati.     

Beberapa saat kemudian asisten steve dan sang presdir sudah sampai di villa pribadi sang predir.      

Yohan dan asisten steve turun dari mobil. Mereka berdua masuk ke dalam rumah di sambut dengan bibi alaen.     

" tuan muda sudah pulang" kata bibi alaen sambil melihat-lihat kearah bekang sang presdir mencari nyonya mudanya.     

Yohan mengamati ekspresi bibi alaen yang bingung karena tidak menemukan tiara.     

" bibi cari siapa?" tanyanya.     

Seketika pelayannya itu tersentak. "emm…itu tuan muda, dimana nyonya tiara? Saya tidak melihatnya bersama dengan tuan sekarang." Jawab bibi alaen yang sudah rindu dengan nyonya mudanya yang baik hati dan polos itu.     

"Oh, tiara tidak bersamaku. Dia masih di kediaman besar kim. Aku pulang hanya untuk mandi dan mengambil barangku yang penting saja" jawab yohan memeberikan alasan. Padahal sebenarnya ia pulang ke villa hanya untuk menghindar sebentar dari istrinya karena belum berhasil membawa pulang sesuatu yang istrinya inginkan.     

"Hmm, sayang sekali. Padahal aku sudah sangat rindu kepada nyonya muda" gumam bibi alaen dengan wajah sedikit kecewa.     

Yohan hanya  tersenyum. " apa bibi merindukannya?" Tanya sang presdir.     

Bibi alaen hanya menganggukkan kepalanya.     

" baiklah. jika dia sudah sehat dan mampu melakukan perjalanan jauh, aku akan mengajaknya kesini. Sekarang tiara sedang kurang enak badan" jelas sang presdir.     

Bibi alaen langsung mendongakkan kepalanya. "apa? Nyonya sakit!" katanya sedikit terkejut.     

" nyonya muda sakit apa tuan muda?" tanyanya dengan sangat penasaran, raut wajahnya terlihat begitu khawatir. Bibi Alaen sangat sayang kepada Nyonya muda Tiara karena wanita ini sangat baik dan lembut.     

" tenanglah bibi. Ia hanya sedang hamil muda, jadi tubuhnya sedikit lemah dan perku banyak istirahat" jelas sang presdir menenangkan wanita tua yang sudah lama melayaninya itu.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.