CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

218. Tidak Cukup Hanya dengan Sebuah Kecupan



218. Tidak Cukup Hanya dengan Sebuah Kecupan

0Tiara tersipu malu mendengar pujian dari suaminya. "Haiist...baru bangun sudah dapat bonus. senangnya hati ini he...he..." pikiran nakal wanita cantik ini.     
0

"Sayang....Sudah dulu. biarkan aku mandi dulu. bau asem, baru bangun tidur." kata wanita cantik ini setelah mereka selesai berciuman dengan lembut dan mesra. suaminya harus dikendalikan, jika tidak ia sendiri yang akan repot nantinya.     

"Mandi?" tanya Yohan dengan tatapan genit seolah sedang mempersiapkan sesuatu dalam pikirannya.     

"Iya...mandi. Memang kenapa? apa kamu ingin aku siapkan air hangat untuk mandi juga?" tanya wanita cantik ini dengan polosnya. ia tidak berfikir macam-macam, kecuali hanya ingin memberikan pelayanan kepada suaminya semampu dia sekarang.     

"Tentu saja aku mau ikut mandi. tetapi....." senyuman menyeringai telah menghiasai wajah tampan itu, pertanda akan ada rencana genit yang akan di lancarkan oleh suaminya.     

Tiara memalingkan wajahnya yang sudah mulai memerah. "kamu Jangan berpikir yang aneh-aneh ya! Aku tidak akan mengajakmu untuk mandi bersama." celetuk wanita cantik ini yang merasa malu karena sedang menebak isi pikiran suaminya.     

Yohan menunduk lesu. wajahnya yang mengeluarkan senyuman berbinar tadi sekarang seketika meredup. " Ah... sayang kamu jahat! baru saja aku mau melakukannya kau sudah menolak duluan." keluh kesah sang presdir yang merasa rencananya akan gagal.     

"He..he...aku itu istrimu. jadi aku sudah faham apa yang sedang kamu pikirkan" jawab Tiara sambil tersenyum simpul.     

"Oh ya! Kalau begitu...." Yohan mendekat dengan pandangan tajam dan memusatkan ke mata hitam bulat milik istrinya. senyum menyeringai genit tak pernah tertinggal dari bibirnya. "Kalau begitu...?kau pasti sudah tahu apa yang akan aku lakukan sekarang!" kata laki-laki tampan ini berbisik lirik di telinga istrinya.     

Mata Tiara terbelalak membulat, jantungnya berdetak lebih kencang dag Dig Dig rasanya mau copot saja. "Ah, sial! Apa aku tadi salah berbicara???Tidak! tidak...jangan bilang aku tadi bukan malah menurunkan nafsunya, malah berbalik memancing keinginannya?" pikiran Tiara yang semakin bingung mencari kesalahannya sendiri.     

"Sayang...kamu bercanda, bukan? He..he...aku mandi dulu ya." Kata Tiara sembari beranjak dari tempat tidur untuk melarikan diri dari Yohan.     

Yohan mulai tersenyum melihat gelagat malu dan tingkah istrinya yang sudah ingin melarikan diri darinya saat ini. Yohan menarik tangan Tiara hingga wanita cantik ini jatuh kembali kepelukannya. "Hemm, Sayang...Kamu mau lari kemana? Sini aku mandiin!" ucapnya sembari menatap genit istrinya yang hanya bisa bengong memandangnya.     

"Ti...ti...tidak perlu! A..aku bisa melakukannya sendiri." jawab Tiara sambil tergagap. detak jantungnya seolah semakin tidak terkontrol saja. Yohan adalah suaminya dan hal seperti ini sudah sering terjadi. tetapi entah mengapa Tiara seakan masih seperti gadis yang baru jatuh cinta saja, jantung Tiara berdetak lebih kencang jika berada di dekat Yohan.     

"He...he... tetapi aku perlu." Yohan mengangkat tubuh wanita cantik ini dari tempat tidur, tetapi sebelumnya ia telah mencium kening dan bibir Tiara.     

Tiara yang terkejut mulai memberontak seperti biasanya. kali ini ia tidak mau lagi dikerjai oleh suaminya bagaimanapun caranya. "Hei...turunkan aku. biarkan aku mandi sendiri. Please! ayolah..." ia mulai memohon.     

" Oh, maaf. tidak bisa! kali ini kamu harus mengikuti aturan ku." jawab Yohan dengan terus berjalan menuju kamar mandi.     

"Oh, Tidak! dia pasti akan memperlakukan aku seperti anak kecil lagi" gumam Tiara dengan menghela nafas panjang. "Puh...pasrah. Ya sudahlah, melawan juga percuma."     

Melihat ekspresi wajah istrinya Yohan cuma tersenyum, "Hmm..kali ini aku yang menang sayang." pikiran Yohan puas.     

Yohan menggendong istri cantiknya yang manja ini ke kamar mandi. "Hai , sayang. biarkan aku berjalan sendiri ya. aku bisa mandi sendiri tanpa bantuan mu. kamu itu pamrih, paling nanti minta imbalan dariku." celetuknya dengan senyum simpul di ujung bibirnya. Sedikit banyak Tiara sudah tahu benar kebiasaan dari suaminya itu. Romantis, usil, tapi pamrih kepada istrinya, jika mengenai imbalan tentunya hanya wanita cantik ini yang tahu apa yang diinginkan oleh Yohan suaminya.     

"Yah, mau bagaimana lagi? istriku yang cantik ini pelit sekali. untuk bercinta dengannya saja,  aku harus memutar otak dan mencari banyak cara licik, sampai memiliki predikat suami mesum pula." keluh yohan sambil bernafas sedikit berat. ia kemudian menurunkan istrinya dan mendudukkannya di tepian bak mandi.     

laki-laki tampan ini mulai mempersiapkan air panas bercampur dingin dan memastikan suhunya pas untuk digunakan Tiara mandi.     

"Puff...Maaf, I love you sayang" Kata wanita cantik ini yang kemudian mengecup kening suaminya yang tengah membungkuk di depannya. Yohan hanya tersenyum menerimanya. Dalam hatinya, "sayang... Bayaranku tidak cukup hanya dengan kecupan tipismu itu."     

Yohan mengangkat wajahnya memandang Tiara. "Sayang, airnya sudah siap. kau bisa mandi sekarang. Eh'em... haruskah aku membantumu untuk membukanya" sindiran kecil yang menggoda dari Yohan untuk istrinya yang sedari tadi cuma memperhatikan apa yang telah ia kerjakan.     

"Eh! Tidak...tidak perlu sayang. Aku bisa melakukannya sendiri." wanita cantik ini menjawab dengan wajah memerah malu. kalau suaminya sampai ikut-ikutan membantu yang ada ia bukannya mandi tetapi olahraga pagi.     

Yohan berdiri kemudian mengelus rambut istrinya sembari tersenyum. "baiklah, kau mandilah terlebih dahulu sayang. aku kan menunggumu di kamar, masih ada hal yang harus aku kerjakan." kata Yohan sembari melangkahkan kakinya keluar dari Kamar mandi itu dan meninggalkan Tiara sendiri.     

laki-laki ini keluar kemudian menutup pintunya dengan pelan kemudian berjalan menuju balkon kamar untuk menelepon seseorang.     

Tiara cuma melihat Yohan yang keluar dari kamar mandi begitu saja. Ini semua sangat jauh dari apa yang dibayangkan oleh wanita cantik ini. "Puh... aku kira dia akan mengerjaiku lagi. Yohan memang sangat pengertian, meskipun aku terkadang sangat menjengkelkan baginya. Dia memang suami idama he... He...." gumam wanita cantik ini yang kemudian mulai melucuti pakaiannya untuk mandi dengan berendam air hangat yang telah di siapkan boleh suaminya.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.