CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

219. Dokter (1)



219. Dokter (1)

0RUMAH SAKIT DOKTER GLEN.     
0

Dokter Muda dan tampan ini sedang bekerja di ruangannya. dia tengah mempersiapkan sebuah berkas dimana ia harus terbang ke Amerika untuk menghadiri sebuah undangan pernikahan seorang teman lama yang dahulu sama-sama duduk di bangku kuliah, sekaligus menghadiri undangan sebuah universitas yang menjadi ia sebagai salah satu juru bicara dalam sebuah acara.     

seorang dokter wanita muda mengetuk pintu ruangan Dokter Glen dengan pelan.     

 tok..tok... Suara pintu diketuk dengan pelan. Seorang wanita cantik tengah berdiri di luar ruangan.     

"Masuk" jawab dokter Glen dari dalam ruangan.     

dokter muda berwajah cantik ini masuk dalam ruangan dokter Glen dengan membawa sebuah kue hasil buatan sendiri. " Dokter,  maaf. ini saya ingin memberikan kue ini kepada dokter." kata wanita muda itu sambil malu-malu menyodorkan kue buatannya yang masih berada di dalam paper bag dan memberikannya kepada dokter Glen.     

dokter Glen ketika mendengar dan memandang ke arah dokter muda yang cantik itu yang di wajahnya terlihat berwarna merah merona karena malu kepada laki-laki tampan ini. " Oh, Terimakasih. apakah kau akan berulang tahun?" tanya Dokter Glen ketika membuka isi paper bag yang di berikan kepadanya dan di dalamnya terdapat undangan ulang tahun.     

"iya dokter, Saya harap dokter bisa menghadiri pesta ulang tahun saya nanti." jawab wanita ini dengan antusias dan semangat. berharap sang dokter tampan ini bisa menjadi pasangan dansanya nanti.     

"Saya akan mengusahakan untuk datang Dokter Angel, tetapi aku juga tidak bisa berjanji karena besok aku harus pergi beberapa hari ke keluar negeri untuk menyelesaikan beberapa urusan. jika aku masih sempat maka aku akan datang." jawab dokter Glen. meskipun ia melihat raut kekecewaan di wajah dokter Angel.     

"Oh, begitukah. baiklah tidak apa-apa. tetapi saya masih berharap dokter bisa hadir dan saya akan menunggu." setelah mengatakan semuanya dokter Angel meninggalkan ruangan dokter Glen begitu saja.     

" Hmm... wanita memang ada-ada saja. mana bisa Pesta ulang tahun di mundurkan hanya untuk menunggu aku datang." gumam Dokter tampan ini.     

Dokter Glen kemudian membereskan semua barang-barang miliknya dan bersiap untuk pulang kerumah dan beristirahat sejenak, sebelum keesokan harinya terbang ke Amerika. untuk keperluan lainnya ia bisa memikirkannya sambil jalan, tetapi sebelum ia pulang yang ia harus memastikan bahwa tidak ada barang yang tertinggal lagi.     

Drett...drettt.... handphone laki-laki tampan ini bergetar diatas meja. ia belum menerima panggilan telepon dari sahabatnya itu, hanya sesekali melirik ke arah layar handphone miliknya yang memperlihatkan nama pemanggilnya adalah Yohan.     

"Yohan, ada apa dia meneleponku? apakah istrinya sakit lagi? sebaiknya aku segera mengangkat telepon darinya, mungkin saja ini memang hal penting." gumam dokter Glen yang kemudian mengambil handphone miliknya yang berada di atas meja.     

"Hallo, Yohan. ada apa kau menelponku, apakah istrimu sakit lagi? " tanya dokter Glen kepada sahabatnya itu.     

"Oh, tidak. Tiara baik-baik saja dan dalam keadaan sehat. apakah sekarang aku harus memiliki alasan untuk sekedar menelponmu? "kata Yohan.     

"Tidak! Tentu saja tidak. kau bisa menelepon kapan saja, sekalipun tidak ada keperluan apapun dan hanya ingin sekedar mengobrol saja." jawab dokter klien dengan santai.     

"baiklah kalau begitu apakah kau sedang sibuk hari ini? aku ingin menanyakan sesuatu kepadamu?"     

"lumayan, Aku sedang mempersiapkan berkas-berkas dan barang-barang yang aku perlukan untuk besok. oh, ya. apa yang ingin kau tanyakan kepadaku tadi? "tanya Dokter Glen kepada Yohan.      

"Emm...itu, Aku hanya ingin menanyakan jadwal pemeriksaan kandungan untuk Tiara. kapan istriku harus memeriksakan kandungannya kembali setelah waktu itu?" tanya Yohan kepada dokter Glen.     

"Hey... apakah sudah gila? Mengapa kau tanyakan hal itu kepadaku. aku bukanlah dokter kandungannya, seharusnya kamu menanyakan hal itu secara langsung kepada Tiara. aku rasa ia lebih tahu kapan jadwal diharuskan untuk memeriksakan kandungannya ke rumah sakit ini daripada aku." jelas Dokter Glen kepada Yohan.     

"Aku sedang bertanya kepadamu bukan kepada Tiara. sudahlah! cepat tanyakan kepada dokter yang biasa memeriksa Tiara. kapan istriku harus kembali memeriksakan kandungannya ke dokter kandungan yang ada di rumah sakit itu?" kata Yohan sedikit memaksa.     

"Ah, dasar kau. istri kamu yang hamil tetapi aku yang repot. baiklah tunggu sebentar aku akan menanyakannya terlebih dahulu. setelah ini kita sambung lagi teleponnya." jawab dokter Glen.     

"baiklah, aku akan menunggu hasilnya." jawab Yohan yang sabar menunggu kabar dari sahabatnya itu.     

Dokter Glen menelepon dokter Angel dan meminta hasil laporan dan jadwal pemeriksaan kandungan milik Tiara. beberapa saat kemudian datang seorang suster membawa map berisi tentang laporan dan jadwal pemeriksaan istri sahabatnya itu ke ruangan dokter Glen.     

"Dokter, ini data yang anda minta." suster itu berjalan mendekat dan memberikan map itu kepada Dokter Glen.     

"Oh, Terimakasih." katanya kepada suster itu. suster yang mengantarkan data itu kemudian keluar dari ruangannya.     

Dokter Glen membuka map itu sambil menelepon ke handphone Yohan.     

"Hallo, Yohan. Tiara bisa melakukan pemeriksaan kandungan besok pagi jam 8 di ruangan dokter Angel seperti biasanya." kata dokter Glen memberikan informasi sesuai permintaan Yohan.     

"Memang kau mau kemana? kenapa harus di ruangan dokter lain. aku akan membawanya ke ruanganmu baru ke ruangan dokter Angel." jawab Yohan yang sedang melakukan tawar menawar dengan Dokter Glen.     

"Heh, Aku ini bukan Dokter kandungan, mengapa kau membawanya keruangan ku? langsung keruangan dokter Angel saja. lagi pula aku besok pagi juga sudah harus terbang ke Amerika. jadi aku tidak bisa menemani kalian nanti." jelas Dokter Glen kepada Yohan.     

"Tidak bisa! kau harus menemani kami dahulu , baru kau bisa kabur." kata Yohan mencegah kepergian dokter Glen.     

"Ayolah! jangan gila. aku benar-benar harus berangkat ke bandara pagi-pagi sekali. merepotkan sekali, dia istri dan anakmu. kenapa aku harus ikut menunggu mereka juga." protes dokter Glen kepada sahabatnya yang cerewet itu.     

"Jika besok tidak bisa sekarang saja." kata Yohan tidak mau mengalah.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.