CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

221. Rencana Mr. Lee (1)



221. Rencana Mr. Lee (1)

0Tak terasa waktu berjalan dengan cepatnya. jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. ini saatnya Jonatan menjemput Tara untuk makan malam bersama, sesuai janjinya siang tadi dalam telepon.     
0

Jonatan sudah berpakaian rapi bahkan memakai stelan pakaian formal seperti akan pergi ke pesta saja demi memikat dan mendapatkan hati Tara Jiang dan  supaya terlihat tampan dan menawan. Bukanya karena ia mencintai seorang Tara Jiang, melainkan untuk memperlancar misinya malam ini, walaupun pada dasarnya laki-laki ini memang memiliki wajah yang tampan, jika tidak? Bagaimana mungkin seorang Tara Jiang bisa tertarik kepadanya dan juga wanita-wanita cantik lainnya yang rela menjadi kekasih cadangan baginya, meskipun mereka semua tahu Jonatan sangat playboy dan suka bergonta-ganti pasangan.     

Jonatan berjalan keluar dari apartemen miliknya dan menghampiri mobilnya yang berada di tempat parkir.     

Sesampainya diparkiran mobil, seperti biasanya Jonatan segera masuk ke dalam mobil dan melajukannya menuju ke rumah keluarga besar Jiang, untuk menjemput Tara dan mengajaknya makan malam di restoran favorit mereka. Ia sangat bersemangat kali ini, demi kelangsungan perusahaan miliknya ia bisa melakukan apa saja, termasuk memohon kepada wanita bernama Tara yang cantik, licik, tetapi lumayan bisa diandalkan untuk Jonatan. Wanita cantik ini selalu bisa melakukan apa yang Jonatan inginkan meskipun dengan imbalan tertentu.     

Di tengah perjalanan ke rumah keluarga Jiang. tiba-tiba handphone Jonatan berbunyi.     

Jonatan melirik kearah layar handphone.     

"Siapa yang menelepon aku?" gumamnya.     

Jonathan segera mengangkat panggilan itu. "hallo sayang, ada apa kamu menelponku sekarang. aku masih ada di jalan." jawabnya kepada seorang wanita yang pernah berbicara dengannya di dalam telepon.     

"oh begitu. Aku kira kau lupa bahwa kau sudah punya janji makan malam denganku baiklah aku akan menunggumu beberapa saat lagi." jawaban Tara sembari mematikan panggilan teleponnya.     

"Kamu ngomong apa?? Mana mungkin aku akan melepaskan kesempatan untuk bertemu wanita secantik kamu sayang" ucap Jonatan sedikit memuji.     

"puh... Sebenarnya apa yang ada dipikiran Tara. Tidak seperti biasanya hari ini ia seperti sedang terburu-buru ingin bertemu denganku. Apa ia sedang ada masalah? Hmm... Tidak mungkin orang seperti dia bisa bermasalah yang ada dia yang suka membuat masalah." gumam Jonathan dalam hati.     

Laki-laki itu masih berkonsentrasi untuk mengemudikan mobilnya, sampai akhirnya tiba di kediaman keluarga besar Jiang.      

Ting... tong ...ting... Tong.. ia berdiri di depan pintu rumah setelah memencet bel.     

"Sial     

Jonathan memasuki rumah keluarga Jiang setelah seorang pelayan membukakan pintu untuknya.     

"Oh, tuan Jonatan. silakan masuk, ingin minum apa? "tanya pelayan itu kepada ada tamu dari nona mudanya, setelah ia mempersilahkan Jonathan untuk duduk di sofa ruang tamu.     

"terserah bibi saja. Oh, iya bi. dimana Nona Tara?" tanya Jonatan yang sedari tadi belum melihat wajah wanita cantik itu.     

"Oh, nona muda masih berada dalam kamarnya. sebentar saya akan memanggilnya untuk memberitahukan jika tuan Jonatan sudah datang." jawab pelayan itu sembari berjalan ke dapur untuk meminta pelayan lainnya' menyiapkan minum dan beberapa cemilan untuk Jonatan, sedangkan ia sendiri akan Segera naik ke lantai dua rumah itu untuk menemui nona muda Tara.     

pelayan itu telah sampai di depan pintu kamar Tara Jiang dan mulai mengetuk pintu kamar sang Nona besar secara perlahan. ia tidak ingin singa muda itu merasa terganggu dengan suara yang ia timbulkan, jika tidak pelayan muda ini akan berakhir sangat mengenaskan dengan berbagai hukuman yang tidak masuk akal hanya karena kesalahan kecil saja.     

Tok..tok... suara pintu diketuk dari luar.     

"Siapa?" terdengar suara nona mudanya sedang bertanya kepada pelayan ini dari dalam kamar.     

"Saya nona, Xin er." Jawab pelayan muda ini dengan gugup karena takut melakukan kesalahan.     

"Masuk saja" sahutnya dari dalam kamar.     

Xin er membuka pintu kamar itu secara perlahan dan berjalan mendekati Tara yang sedang duduk di depan meja rias untuk mempercantik riasan wajahnya.     

"Ada apa?" tanya Tara sembari masih berkonsentrasi memasang bulu mata palsu di  di kelopak matanya.     

"Itu nona muda, ada tuan Jonatan yang sudah menunggu anda di bawah." jawab Xin er sembari menundukkan wajahnya tanpa berani berkontak mata langsung dengan Tara Jiang.     

"Oh, katakan kepadanya sebentar lagi aku akan turun ke bawah. sekarang kau boleh pergi" jawabnya santai.     

mendengar jawaban dari nona mudanya Xin er segera keluar dari dalam kamar Tara dengan perasaan lega. kali ini ia benar-benar selamat dari kemarahan nona mudanya yang tidak bisa diprediksi itu. "Untunglah nona emosinya sedang bagus dan tidak marah-marah tidak jelas lagi. sejak pulang dari kediaman keluarga besar Kim untuk makan malam terakhir kali, Keluarga ini menjadi sedikit aneh. nona muda sering marah dan menangis sendiri di kamarnya, Sedang tuan seperti biasanya g jauh berbeda tetap sibuk dan jarang pulang karena sering keluar kota  bahkan keluar negeri untuk melakukan perjalanan bisnis dan nyonya Sonya sendiri sudah sibuk dengan kehidupan sosial kelas atasnya sehingga aku sendiri sudah jarang bisa melihat mereka duduk bersama hanya sekedar untuk makan malam bersama saja" pikiran Xin er.     

Xin er berjalan menuruni anak tangga untuk menuju ruang tamu dan menyampaikan pesan dari nona mudanya kepada Tuhan Jonathan. sesampainya di ruang tamu sinar berdiri di depan pemuda tampan itu.     

"Tuan Nona Tara akan segera turun sebentar lagi" ucapnya melapor kepada Jonatan.     

"Oh, tentu bi... terimakasih, saya akan menunggunya." jawab Jonatan.     

Xin er berjalan menjauh meninggalkan ruang tamu setelah menyampaikan pesan Tara kepada Jonatan. kemudian ia melanjutkan kembali pekerjaannya bersama pelayan yang lain.     

Tidak lama kemudian Tara keluar dari kamarnya dan turun ke ruang tamu untuk menemui Jonatan yang telah lama menunggunya berdandan dengan sempurna.     

Gaun malam cantik dan elegan berwarna merah, warna favorit wanita cantik ini membuatnya terlihat semakin menawan. membuat mata Jonatan seakan tidak berkedip melihatnya karena terpana akan kecantikan dan keseksian tubuh wanita cantik ini yang bisa dibilang sempurna.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.