CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

222. Rencana Mr. Lee (2)



222. Rencana Mr. Lee (2)

0Tara berjalan menuruni anak tangga dan mendekat menuju sofa dimana Jonatan duduk.     
0

"Wow... amazing. Kamu terlihat begitu cantik sayang dengan gaun itu." puji Jonatan kepada Tara.     

"Oh,Ya? Bukankah aku memang selalu terlihat cantik kapan saja dan dimana saja. apa kau lupa itu?" kata wanita cantik ini menyombongkan diri.     

"Tentu saja aku tidak pernah lupa. jika tidak bagaimana mungkin aku bisa begitu tergila-gila kepadamu sampai saat ini." jawab Jonatan sambil terus memandangi wajah Tara Jiang yang sekarang duduk di depannya.     

"Sayang bagai mana jika kita pergi bersenang-senang. aku sedang banyak masalah dan ingin melepaskan semuanya malam ini." kata Tara mengajak Jonatan untuk jalan keluar.     

"terserah kepadamu saja. kenapa kau akan pergi malam ini, aku akan mengantarmu dan mengikuti mu sayang." jawab Jonatan dengan lembut.     

"Baiklah, kita ke club malam langganan kita. kita bersenang-senang disana sampai pagi dan minum sepuasnya." kata Tara menyatakan rencananya.     

"Boleh saja. mari kita berangkat sekarang." Jonatan mengulurkan tangannya untuk menggandeng tangan halus dan lentik itu. mereka berdua keluar dari kediaman keluarga Jiang menuju club malam di pinggiran kota S.     

Sesampainya di club malam mereka berdua menyewa ruangan khusus dan minum sampai  menghabiskan beberapa gelas anggur dan bir  hingga akhirnya keduanya mabuk berat.     

"Sayang ...Kamu mabuk?" tanya Jonatan kepada Tara.     

"Ha...ha...mana mungkin hanya beberapa botol kecil itu bisa membuat aku mabuk. jangan gila! aku tidak selemah itu." jawab Tara  dengan setengah sadar.     

"Hmm...bagus kalau begitu. sebaiknya sekarang kita pulang ke apartemen milikku naik taksi saja." kata Jonatan sembari memapah tubuh wanita cantik ini keluar dari tempat itu. keduanya berjalan sempoyongan dan beberapa kali terjatuh. akhirnya mereka berdua harus pulang dengan menaiki taksi karena tidak mungkin mengendarai mobil sendiri dengan keadaan mabuk berat seperti itu.     

KEESOKAN PAGINYA APARTEMEN JONATAN     

Tara sudah terbangun di apartemen Jonatan. kepalanya pusing berat, tidur diatas tempat tidur yang sama dengan laki-laki tampan yang sering menemaninya kemanapun ia ingin pergi untuk bersenang-senang.     

sebenarnya tadi malam Jonatan ingin membahas tentang krisis perusahaan yang dialaminya dengan Tara, tetapi justru mereka berdua malah minum sampai mabuk dan berakhir tidur bersama di apartemen milik laki-laki tampan itu.     

"Emm..." Tara mulai membuka matanya dan mendapati Jonatan masih tertidur di sampingnya. ia terlihat malas karena harus berangkat bekerja lagi pagi ini. jika tidak, papanya pasti akan mengomel dan memotong jatah kartu kredit miliknya.     

"menyebalkan!!! aku sangat malas berangkat, tetapi apalah daya jika punya papa mata duitan dan super pelit itu" gerutunya yang mulai menyibak selimut yang menutupi tubuh polos keduanya. ia mulai berdiri dan melangkah menuju kamar mandi meninggalkan Jonatan yang masih tidur lelap seperti orang mati saja, hingga wanita cantiknya sudah bangun dari pelukannya pun dia tidak menyadari.      

Tara beranjak dari tempat tidurnya dan mengambil bajunya yang berserakan di dilantai kamar itu. entah apa saja yang terjadi semalam antara ia dan Jonatan. mungkin tidak jauh beda dengan kebiasaan mereka setiap kali bertemu. bermesra-mesraan, bercinta, menggombal satu sama lain dengan maksud dan niatan tertentu sesuai kebutuhan masing-masing. memanfaatkan satu sama lain dengan memberi imbalan yang mereka inginkan, entah berupa bisnis atau hanya sekedar kepuasan pribadi saja. wanita cantik ini mulai melangkahkan kakinya menuju ke kamar mandi untuk menyegarkan sekaligus membersihkan tubuhnya yang lengket karena keringat.     

"Ah..segar sekali tubuh ini. Sialan Jonatan! tubuhku rasanya remuk. masih saja ia sangat kuat dan bertenaga meskipun sudah mabuk begitu." umpat Tara yang mengingat sedikit kejadian kemarin malam. wanita ini masih berendam di dalam bak mandi, supaya tubuhnya rileks kembali dan menghilangkan rasa capek karena peristiwa kemarin malam.     

Setelah beberapa menit berendam air hangat, ia akhirnya beranjak dan mengambil handuk. bagaimanapun ia harus tetap berangkat ke kantor hari ini. kehidupan sehari-hari Tara sekarang lebih banyak di habiskan di dalam kantor, sungguh ini sangat berbeda jauh saat masih ada Tiara yang menjadi Sekertaris di perusahaan papanya itu. ia tidak perlu repot-repot bekerja keras seperti sekarang. cukup dengan bersenang-senang, jalan-jalan, shopping, berkumpul dengan teman-teman wanitanya yang kelas atas untuk menghabiskan uang papanya tanpa harus pikir panjang dan semua itu tidak pernah dipermasalahkan oleh papa Jerry Jiang.     

"Sial! tadi malam aku sungguh tidak ada persiapan, Jonatan brengs*k!!! Main serang saja seperti singa kelaparan. Ougt... aku harus mampir ke apotek atau toko obat terlebih dahulu untuk membeli obat pencegah kehamilan, baru setelah itu ke kantor" pikiran Tara Jiang.     

Setelah selesai mengeringkan tubuh dan rambutnya. Tara memakai kembali pakaiannya dan keluar dari kamar mandi. wanita cantik ini melihat Jonatan yang masih juga tertidur diatas tempat tidur miliknya.     

"Huh..dasar laki-laki;satu ini. jika aku sampai mengandung anaknya, aku harus menikah dengannya. Tampan, mapan, romantis tetapi sangat licik, jika saja ia tidak selicik itu mungkin aku akan mempertimbangkannya. aku harus berfikir ulang untuk itu, ditambah lagi jumlah wanita simpanan yang ia miliki seolah tidak terhitung saja. andai saja..." gumam Tara yang mulai bergumam tidak tentu arah.     

Wanita cantik ini berjalan mengambil tas tangannya yang terletak tidak jauh dari tempat tidur yang di tempati Jonatan. tas itu berada tepat di atas meja dekat lampu tidur dan sofa. Tara mengambil tas itu kemudian duduk di depan cermin untuk sedikit berdandan sebelum ia  keluar dari apartemen dan pulang kediaman keluarga Jiang.     

ia duduk dan mengoleskan cream pelembab supaya wajahnya tidak terlihat kering kemudian menyapukan bedak beberapa kali diatas wajah mulus dan putihnya itu, diikuti lipstik bewarna merah di bibirnya indahnya yang ia ambil dari dalam tas ajaibnya itu. tas yang  seolah tidak pernah lepas atau lupa ia bawa. di dalamnya selalu tersedia beberapa alat make up darurat sederhana yang siap di pakai kapan saja dan dimana saja, dompet, kartu nama dan beberapa barang penting kecil lainnya.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.