CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

227. Teman yang menyebalkan (2)



227. Teman yang menyebalkan (2)

0Tuan Kim di dapur hanya bertemu dengan koki Keluarga Kim saja dan juga bibi Sue dengan terpaksa ia hanya bisa menitipkan pesan itu kepada kepala pelayan supaya di sampaikan kepada an an, jika gadis ini sudah bersua dengan bibi Sue.     
0

"Bibi Sue, jika engkau nanti bertemu dengan an an minta dia untuk mengantarkan sup hangat ke kamar Nyonya muda." Pesan tuan Kim kepada kepala pelayan itu.     

"Baik Tuan, saya akan menyampaikan pesan tuan ketika bertemu dengan an an. Jika tidak saya akan mengantarkan sup itu sendiri kepada nyonya muda." jawab bibi Sue dengan hormat dan sopan.     

Tuan Kim  meninggalkan dapur dan berjalan ke ruang ruang tamu untuk membaca koran dan menikmati secangkir kopi di pagi hari seperti biasanya. Tuan Kim duduk dengan tenang, membaca berita bisnis menjadi trending topik Minggu ini.     

"Perusahaan Xitian Grup. Hmm... Bukankah ini perusahaan milik keluarga Yu, hebat juga pemuda ini. Heyden Yu, pemuda ini masih seusia Yohan. Para anak muda sekarang memang hebat dalam bekerja keras, tentunya mereka akan sukses.     

RUMAH SAKIT DOKTER GLEN     

yohan sudah sampai di lokasi rumah sakit sahabatnya itu ia keluar dari mobil dan segera berjalan menuju pintu masuk kemudian mengarah ke arah ruangan dokter Glen.     

Tok...tok... Yohan mengetik pintu ruangan sahabatnya itu dengan pelan, kemudian membukanya dan masuk kedalam. Ia melihat sahabatnya itu sedang duduk termangu sambil menggerutu pelan. Terlihat sekali ia sedang kesal.     

"Hey, monyet. Sampai kapan kamu akan mengomel seperti itu." Teriak Yohan yang sedang berdiri di dekat pintu. Memandang sahabatnya dari kejauhan.     

Dokter Glen melirik kearah sahabatnya yang super menjengkelkan itu baru saja datang.     

"Dasar babi gendut! Akhirnya kau datang juga." Kata dokter Glen yang sedang fokus melihat Yohan sembari mencari bayangan wanita yang seharusnya ada di belakang presdir perusahaan Lianxi Grup itu.     

Yohan berjalan mendekat dan duduk di kursi depan meja kerja dokter Glen. "Apa kita sudah bis aberangkat?" Tanya Yohan dengan santainya.     

" Ayo, dimana istrimu? aku akan mengantarkan kalian berdua ke ruangan dokter Angel sekarang dan setelah itu aku akan berangkat langsung ke bandara. Yohan, kamu sungguh berengsek. kamu membuatku kesiangan, apakah tidak tahu aku sudah sampai ke rumah sakit ini dengan dokternya yo sejak jam 06.00 pagi tadi, tetapi kalian malah masih enak enakan di rumah dan kau bilang tiara masih tidur??? oh sungguh kau dan aku selamanya sangat keterlaluan sekali benar-benar tak menghargai aku sebagai sahabat mu. awas saja kalau aku sampai ketinggalan pesawat hari ini akan aku lempar kau dari lantai 3 ini!!!" Gerutu dokter Glen mengungkapkan semua kekesalannya.     

"Apa aku bilang kalau aku datang bersama istriku?? Aku datang kesini sendiri." Jawab sang Presdir tanpa rasa bersalah.     

Wajah dokter dan terlihat bengong. "Sial! Apa kau sudah mulai gila?? Yang namanya pemeriksaan kandungan tentu saja yang harus datang adalah istrimu. Jika yang datang kau, apanya yang harus diperiksa dasar babi gendut!!!" Sindir dokter tampan ini yang sudah mulai konyol itu.     

"Ha...ha... Konyol, apa kau gila!! Mana mungkin aku kesini untuk periksa kandungan. Kamu pikir aku ini laki-laki jadi-jadian heh!! Bukankah aku tadi seudah bilang jika istriku masih tidur dan aku akan datang menemui mu dalam waktu 30 menit. Aku kesini untuk menjemput monyet kecil yang sedang manyun itu. Yang katanya sudah kesiangan dan takut ketinggalan pesawat. Sampai koper saja di bawa pula ke rumah sakit." Kata Yohan sembari melirik kearah koper besar bewarna merah di samping meja kerja Dokter Glen.     

"Puh... Dasar babi gendut!! Sekali lagi kau memanggilku monyet disini, akan aku lempar kau dari lantai tiga ini. Ya, sudah. Ayo sekarang kita berangkat ke bandara. Untuk janji pemeriksaan istrimu nanti akan aku atur lagi setelah aku pulang dari luar negeri." Jawab dokter Glen yang berjanji akan mengatur ulang jadwal Tiara meskipun masih dengan setengah menggerutu.     

Dokter Glen berdiri dan bernajak meraih mantel bewarna coklat muda untuk ia kenakan, kemudian melempar pegangan koper ke paha sang Presdir. "Babi gendut, bawa koperku. Ini hukuman untuk mu yang ingkar janji." Katanya memberi perintah kepada sang Presdir yang tengah duduk santai di dekatnya.     

"Gak, bawa sendiri. Dasar monyet kecil! Kamu pikir aku asisten mu." Kata Yohan yang melemparnya kembali pegangan koper ke  kaki dokter Glen, hingga koper itu ambruk dan menimpa kaki dokter tampan ini.     

Brukkk....suara koper roboh dan membentur sesuatu.     

"Aw..AW...sial! Sakit. Dasar babi gendut!!! Bawakan koperku atau kau akan bertemu dengan Dokter Angel sendiri. Aku tidak akan mau membantu mu lagi,, dasar menyebalkan" kata dokternya Glen sedikit bercanda dengan ancaman kecilnya. Meskipun ia tidak yakin jika ancaman kecilnya itu akan berhasil untuk menaklukan laki-laki hebat di depannya dan membuatnya mengikuti semua keinginan dokter tampan ini.     

" Masa bodoh! Terserah... " Kata Yohan sembari berdiri dan meninggalkan Dokter Glen di belakang begitu saja. Seperti biasa Yohan hanya acuh tak acuh dengan kelakuan sahabat baiknya itu.     

"Yohannnnnn... Dasar kau menyebalkan!!! Ingin rasanya aku tendang bokongmu sekarang." Dokter Glen meraih kopernya dan berjalan dengan cepat menyusul sahabatnya yang telah jauh meninggalkannya.     

"He...he... Dasar Glen, monyet kecil. Kau tetap saja tidak berubah. Bagaimana bisa kau akan bisa mengerjaiku" gumam Yohan dengan sedikit tawanya yang lirih setelah melihat kekonyolan sahabatnya yang selalu bertingkah seperti anak kecil jika sedang bertengkar atau merasa jengkel dengan kelakuannya.     

Walau mereka saling memaki dan memanggil dengan sebutan sayang mereka saat masih kecil, pertengkaran kecil hanya terjadi di dalam ruangan dokter Glen karena bagaimanapun dokter tertampan ini harus tetap menjaga citra nya yang tenang dan juga  sopan di depan semua dokter dan perawat bawahannya. iya harus terlihat tenang dan tidak menampilkan ekspresi wajah yang emosi apalagi sampai berteriak-teriak memakai Yohan yang memang pada saat ini sangat menjengkelkan untuknya.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.