CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

233. Patah Hati



233. Patah Hati

0Melihat keberanian Joni tuan dan nyonya Kim mulai tercengang. Dalam pikiran keduanya " hemm... Sepertinya akan ada pertunjukan yang bagus kali ini. Bagus Joni, kami mendukungmu sekarang."       
0

"An an maukah kamu menjadi kekasihku? Aku sudah menyukaimu sejak lama." Kata Joni kepada an an. Dengan penuh keberanian yang ia miliki Joni menembakkan panah cintanya tepat ke jantung hati gadis cantik ini.     

An an tercengang mendengar perkataan pemuda itu. Ia seolah tak percaya dengan apa yang ia baru saja dengar dengan telinganya.      

"Kau... Kau, pa yang baru saja kau katakan??" Tanya an an sekali lagi.     

"An an, aku mencintaimu. Maukah engkau menjadi kekasihku?" Kata Joni mengulangi sekali lagi ungkapnya cintanya.     

Nyonya Kim dan tuan Kim cuma tersenyum. Akhirnya kata-kata yang mereka tunggu keluar juga. "Dasar memang joni pemuda pemalu sekali dia. An an ayo... Terima saja, Joni pemuda yang baik. Kau juga gadis yang baik. Kami rasa, kami juga tidak akan keberatan jika kalian menjadi pasangan nanti." Pikiran nyonya Kim.     

"Ha..ha.. Joni, hebat kamu. Harus seperti itu menjadi laki-laki, jangan sembunyi saja kalau mencintai seseorang segera ungkapkan. Apapun jawabnya kau juga harus siap menerima." Gumam tuan Kim dalam hati.     

An an masih terlihat bingung harus menjawab apa. Joni memang sangat baik, tetapi selama ini yang di lihat oleh gadis ini hanya laki-laki tampan berwajah dingin tanpa ekspresi yang tersenyum saja sudah seperti keajaiban di dirumah itu. Ia sama sekali belum pernah melirik kepada laki-laki lain.      

Pesona sang tuan muda benar-benar menjadi patokan baginya untuk memimpikan laki-laki seperti Yohan. Dingin, acuh tak acuh dan tidak perduli dengan para wanita disamping dan sekitarnya. Wajah tampan dengan postur tubuh yang tegap, mata hitam tajam, hidung mancung itu selalu membayangi mimpinya.      

Mungkin ini bisa dikatakan sebuah obsesi atau mengagumi seseorang secara berlebihan. An an belum melihat sisi itu pada seorang pemuda bernama joni yang baru saja menyatakan perasaannya kepada gadis muda ini. Ya... Mungkin tidak hanya an an yang memiliki perasaan seperti itu, bahkan sebagian besar pelayan di rumah itu tergila-gila dengan tuan mudanya.     

" Joni, maaf. Berikan aku waktu untuk berfikir. Aku belum bisa menjawab pertanyaan dari mu untuk saat ini." Jawab an an yang kemudian menarik tangannya dari genggaman pemuda tampan ini. Gadis muda ini sebenarnya tidak ingin mengecewakan pemuda tampan dan baik ini. Tetapi harus bagaimana lagi, kenyataannya ia sama sekali belum memiliki perasaan kepada Joni. Mungkin nanti akan tumbuh, mungkin juga tidak.      

Tuan Kim dan Nyonya ikut kecewa dan sedih Mendengar jawaban an an. Mereka berdua akhirnya pergi secara diam-diam sebelum Joni dan an an menyadari kehadiran mereka.     

Tuan Kim dan Nyonya Kim berjalan menuju mobil. mungkin sebaiknya kali ini mereka benar-benar berangkat ke lokasi pesta dengan mengendarai itu sendiri. Karena sepertinya mereka tidak bisa mengandalkan Joni saat ini. Mereka tahu, pasti hati pemuda itu sedang terluka sekarang. Menyendiri adalan jalan terbaik untuk pemuda itu saat dan ketika perasaannya sudah membaik, barulah ia bisa bekerja kembali dengan maksimal. Jika sekarang ia mengendarai mobil dan mengantarkan mereka berdua. Takutnya pemuda itu melamun dan itu sangatlah berbahaya.     

Tit..tit..tit...terdengar suara alarm dari pintu mobil yang terbuka dan juga mesin mobil yang baru saja dinyalakan.     

seketika sopir pribadi ini menoleh dan juga pelayan wanita muda itu secara bersamaan memandang kearah mobil yang terparkir di depan pintu rumah kediaman keluarga besar Kim.     

Ya... Tuan Kim memilih untuk memakai mobil Yohan yang telah terparkir di depan rumah. Itu jauh lebih efisien daripada ia harus berjalan ke arah bagasi mobil yang letaknya lumayan jauh dari pintu utama kediaman keluarga Kim.     

seketika Joni beranjak dari tempat duduk dan berlari kearah mobil yang sudah siap dan mulai berjalan itu. "Hah! Itu tuan dan nyonya besar. Oh, tidak! Aku telah melalaikan tugasku. Mati aku, mereka bisa saja memecatku kali ini." Kata Joni sambil berlari ke mengejar mobil milik tuan mudanya itu.     

"Tuan... Nyonya... Tunggu saya" teriaknya, namun tuan dan nyonya Kim memmang sengaja tidak menoleh ataupun berhenti. Mereka hanya melihat Joni dari kaca spion mobil.     

"Puh... Kasian supir kita itu. Pemuda tampan dan sebaik dia seharusnya tidak pantas untuk patah hati. Entahlah Sebenarnya pemuda seperti apa yang di cari oleh an an hingga ia belum bisa menerima Joni." Kata Nyonya Kim sedikit kecewa dengan gadis muda pelayan menantunya itu.     

"Sudahlah ma... Mungkin an ab hanya belum siap saja. Kau tahu sendiri bukan? Cinta itu tidak bisa dipaksakan... Contohnya saja putra kita Kim Yohan. Sudah berapa banyak gadis yang kita pilihkan untuk dia. Mulai dari nona besar Keluarga kaya, dokter, pengusaha wanita muda tetapi tetap saja tidak bisa menggoyahkan pendiriannya. Malah dia diam-diam sudah menikah dengan wanita cantik pilihannya. Itu juga kita baru mengetahuinya, di tambah lagi ia muncul langsung dengan calon cucu kita. Hmm... Seperti dapat bonus plus saja." Jelas tuan Kim dengan panjang lebar. Bagaimanapun mereka tidak bisa memihak atau berat sebelah antara an an dan Joni. Biarlah kedua anak muda itu menyelesaikan masalah mereka sendiri.     

" Kau benar sayang. .. perasaan seseorang tidak mungkin untuk dipaksa Karena semua itu berasal dari hati nurani masing-masing. tetapi Bukankah tidak salah ketika kita berusaha meraih untuk mendapatkan hati seseorang yang kita cintai? Mama yakin suatu saat pasti akan mampu meluluhkan dan mendapatkan hati an an mungkin untuk saat ini hati gadis itu belum terbuka karena yang belum mengenal betul Siapa laki-laki yang pernah mencintainya." Kata Nyonya Kim memberikan pendapatnya. Ia tahu semua tahu semua keputusan di tangan Joni dan an an sendiri, mereka sebagai majikan hanya bisa mendukung apapun. Keputusan yang mereka ambil.     

Obrolan keduanya berlangsung didalam mobil, hingga akhirnya tuan Kim dan nyonya Kim tiba di lokasi pesta pernikahan.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.