CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

250. Mencoba menebus Kesalahan (1)



250. Mencoba menebus Kesalahan (1)

0Yohan terkejut matanya terbelalak, mendengar penjelasan dari mamanya titik Ia tidak menyangka jika kemarin Tiara tidak enak badan dan sampai pingsan Tetapi dia sebagai suaminya tidak tahu dan tidak ada yang memberitahunya. "apa! Kenapa Mama tidak langsung menghubungiku untuk masalah segawat itu? Mama tahu aku sangat mengkhawatirkan keadaannya. mama tahu kalau Tiara sedang hamil, aku sangat mengkhawatirkannya dan takut jika terjadi sesuatu kepadanya dan bayi kami." kata Yohan dengan wajah khawatir, Ia tidak dapat merasa tenang jika istrinya dalam keadaan sakit.     
0

Kim Haesu  hanya menghela nafas panjang. ia harus menjelaskan alasan mengapa ia tidak bisa memberitahu putranya pada saat itu ini atau putranya ini akan salah paham lagi kepadanya. Ia tidak bermaksud untuk menyembunyikan alasan penting ini kepada Yohan apalagi Tiara adalah istrinya. wajar saja jika Yohan merasa khawatir dengan keadaannya.     

" sayang, dengarkan mama! Mama tidak bermaksud menyembunyikan ini dari mu. ini adalah permintaan dari istrimu, ia tidak ingin mengganggumu yang sedang berkonsentrasi dengan segala pekerjaanmu yang sudah sangat berat itu. Ia hanya tidak ingin menambah beban pikiran mu. Lagi pula ada mama dan juga Dokter Glen yang merawatnya." jelas Kim Haesu kepada Yohan. Wanita cantik ini tahu jika ia salah, tetapi ia juga tidak bisa berbuat apa-apa kecuali memenuhi permintaan Tiara.     

"mama, pekerjaan seperti apapun akan aku tinggalkan untuk dia. aku mohon, jangan menyembunyikan hal sepenting ini lagi dariku. "kata Yohan sambil memijat kepalanya yang sudah mulai pusing bercampur kecewa, sedih, khawatir semua bercampur aduk menjadi satu.     

Yohan menyandarkan tubuhnya di kursi makan sambil memejamkan matanya dan meletakkan lengannya diatas dahinya. ia hanya merasa bersalah, disaat istrinya sakit. Sebagai seorang suami, ia justru tidak berada di samping istrinya.     

Tuan Kim mengerti apa yang dirasakan oleh Yohan. itu adalah rasa tanggung jawab seorang suami kepada istrinya. dimana dia harus menjaga dan menjamin keselamatan, kesehatan istrinya dan kebahagiaannya. "Yohan pasti merasa bersalah karena tidak bisa mendampingi istrinya pada saat itu dan juga menjaganya." Gumam tuan Kim dalam hati.     

"Sayang... Papa tahu kau pasti merasa kecewa dan tidak berguna karena tidak bisa menjaganya dan berada di sampingnya kemarin. Papa mengerti itu, tetapi papa juga mengerti mengapa istrimu bersikap seperti itu. Semua itu karena ia sudah paham betul kebiasaan mu di kantor, seberapa banyak pekerjaan mu dan seberapa sibuk engkau setiap hari. Itulah mengapa ia tidak ingin mengganggu mu dengan keadaannya." Jelas tuan Kim berusaha menjelaskan dan menengahi, supaya istri dan putranya tidak sampai bertengkar.     

"Please, ma... Pa... Jangan seperti ini lagi. Meskipun ada papa atau mama yang menjaganya.Tetapi tetap saja aku berhak untuk mengetahui keadaan kesehatan istriku. kalian tahu kan jika terjadi apa-apa dengan dia dan juga bayinya aku akan menyesal seumur hidup." Kata Yohan menjelaskan, supaya kejadian seperti ini tidak sampai terulang lagi.     

"Baiklah, mama berjanji. Apapun yang berhubungan dengan Tiara dan bayinya, kami akan memberitahukan kepadamu." Kata Nyonya Kim. Wanita mama Yohan ini juga merasa bersalah dengan apa yang ia lakukan.     

"Mama mu benar. Jadi, jangan marah lagi. Jika kau ingin bertanya kepada istrmu, lakukanlah dengan kata-kata yang lembut. Jangan sampai kau menyakiti hatinya, meskipun aku tahu kau sangat mengkhawatirkan dia dan bayinya. Tetapi dia juga melakukan itu karena khawatir denganmu, ia tidak ingin kau terlalu panik. Sebenarnya kalian berdua saling perduli satu sama lain." Kata tuan Kim memberikan nasihat kepada Yohan.     

Emosi sang presdir sudah mulai turun dan normal. Ia tidak ingin mengusut masalah ini lebih dalam lagi. Sekarang buang ia inginkan adalah menebus kesalahannya yang kemarin dengan cara menemani dan merawat istrinya dengan tangannya sendiri. Soal pekerjaan ia bisa mengerjakannya dirumah atau melalui asisten Steve.      

"Oke, aku pegang janji dan perkataan mama dan papa. Sekarang aku ingin kembali ke kamar untuk menemui dan berbicara dengan istriku." Kata Yohan kepada kedua orang tuanya.     

Tuan Kim dan Nyonya Kim hanya menganggukkan kepalanya serta tersenyum kepada yohan.      

Yohan berjalan meninggalkan ruang makan menuju Kamar tidurnya. Sesampainya di kamar ia mencari istrinya yang sudah tidak terlihat di atas tempat tidur. Mungkin Tiara sedang di kamar mandi karena tadi saat ia meninggalkan istrinya untuk turun ke bawah mencari kedua orang tuanya wanita cantik itu masih tertidur pulas. Laki-laki tampan Iniberjalan menuju kamar mandi karena melihat pintu kamar mandi telah tertutup. Ia mengira istrinya berada di dalamnya.     

Tok...tok....     

Yohan mengetuk pintu kamar mandi dan memanggil nama istrinya beberapa kali. "Sayang... Apakah kau di dalam?"teriak Yohan beberapa kali.     

Tiara yang mendengar suara suaminya segera menyahut dari arah balkon. Wanita cantik ini sedang berdiri diteras balkon  sambil menikmati segarnya hembusan udara pagi dan keindahan pemandangan taman depan kediaman keluarga Kim.     

"Iya, sayang. Ada apa?? Aku ada disini." Kata Tiara menjawab panggilan suaminya sekaligus memberitahu posisinya sekarang.     

Yohan menoleh kearah sumber suara dan melihat istrinya yang masih memakai baju tidur itu berdiri di teras balkon. "Oh, ternyata kamu berada di situ." Kata Yohan. Ia berjalan menuju arah balkon untuk berbicara dengan istrinya.     

"Sayang...mengapa kau berdiri disini hanya dengan memakai pakaian tipis ini? Pagi ini begitu dingin, kau bisa terkena flu nanti." kata laki-laki tampan Ini sembari melepaskan jas kerjanya dan memakainya di punggung istrinya.     

"Eh, kenapa dilepas? Bukankah kau sudah akan berangkat ke kantor? Berangkatlah! Nanti kamu akan kesiangan." Kata Tiara dengan senyum simpul yang manis. Entah mengapa senyuman waniat cantik ini seperti sihir yang mampu membuat kemarahan yang presdir mereda Seketika dan emosi uang tadinya memuncak menjadi turun dan tenang.      

"Tidak, hari ini aku tidak akan kemana-mana. Ada sesuatu yang jauh lebih penting yang harus aku kerjakan dan selesaikan di rumah." Jawabnya ringan.     

Tiara terlihat bingung. Apa yang lebih penting yang bisa dilakukan Yohan dirumah, dibanding pekerjaannya di kantor???.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.