CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

310. Mereka berdua tidak pulang



310. Mereka berdua tidak pulang

0An an menghela nafas panjang karena kau kirim mengira Jika ia sedang bercanda dengan ucapannya. "Koki Lim, Aku serius. Aku tidak sedang bercanda, bungkusan itu benar-benar milik nyonya besar dan harus aku serahkan kepada Nyonya muda." Kata an an menegaskan sekali lagi perkataannya.     
0

"Ah... Kau serius?? Celaka kita!!! Nyonya besar bisa sangat marah jika mengetahui bungkusnya sudah sedikit robek karena aku menariknya tadi. " Kata koki Lim yang berganti menjadi panik. Kita tahu benar sifat dari nyonya besar, nyonya Kim paling tidak suka dengan seseorang yang tidak hati-hati dan ceroboh. apalagi sampai merusak barang-barang kesayangannya, meskipun itu tidak sengaja.     

" Apa! Kau sudah merusak segelnya? Koki Lim, kau jangan bercanda." Kata an an sedikit terkejut. Sekarang juru masak itu yang menjadi panik tetapi juga pelayan muda ini, ketika ia melihat sebuah robekan kecil pada bungkus hadiah itu.      

"tenanglah... aku akan mencari sesuatu untuk merekatkan kembali segel itu dan menutupnya supaya terlihat rapi kembali seperti semula." Kata koki Lim kepada an an. Juru masak itu kemudian berjalan menuju kearah sebuah laci dan mengambil sebuah perekat dari dalam laci tersebut.     

"cepat pegang ini! Aku akan menggunting dan engkau yang akan merekatkannya." Kata koki Lim meminta bantuan an an.     

" Baiklah" an am segera melakukan apa yang diminta oleh koki Lim.     

"Puh... Akhirnya rapi juga." kata koki Lim bernafas lega setelah selesai merapikan bungkusan itu kembali. Ia kemudian menyerahkannya kepada An an, supaya pelayan muda itu segera memberikan hadiah itu kepada Nyonya muda dan mereka bisa terbebas dari ancaman kemarahan nyonya besar.     

"Untunglah, bisa tertutupi kerusakannya. Baiklah aku akan segera meletak hadiah ini di kamar Nyonya muda." Kata anak yang segera beranjak dari dapur menuju kamar Yohan dan Tiara. Ketika akan melewati ruang tamu untuk berjalan menuju tangga, tiba-tiba Tuan Kim memanggilnya.     

"An an tunggu! Apakah engkau akan ke kamar yohan dan Tiara? Jika iya tolong sekalian panggil mereka untuk turun makan malam bersama." perintah Tuan kim kepada pelayan muda itu.      

Pelayan muda ini berjalan mendekat ke arah tuan besar nyonya besar. "maaf Tuan besar, tetapi tuan muda dan nyonya muda sedang tidak berada di rumah. Mereka berdua pergi berjalan-jalan bersama dan tidak pulang hingga saat ini" jelaskan an an kepada tuan besarnya itu.     

" Apa?! Kenapa kalian memberitahu kami?" kata nyonya Kim yang terkejut mendengar perkataan an an.     

Nyonya Kim jelas-jelas tahu jika menantunya itu sedikit tidak enak badan dan tubuhnya akhir-akhir ini juga lemah. Mengapa putranya malah mengajak istrinya jalan-jalan. Bukankah itu bisa membuatnya kelelahan.     

" Maaf tuan dan nyonya. Saat itu, tuan dan nyonya sudah meninggalkan rumah. Setelah itu tidak berselang beberapa lama, tuan dan nyonya muda juga turun dari kamar mereka. Kemudian keduanya pergi keluar dari rumah dengan naik mobil. Kami tidak berani mengganggu tuan dan nyonya besar yang sedang sibuk di pesta pernikahan itu selain itu tentukan besar juga baru pulang sekarang." kata pelayan moda ini menjelaskan bahwa ia dan para pelayan lainnya tidak berani mengganggu para majikannya itu jika tidak diberi perintah sebelumnya.     

" Kami baru pulang karena memang acaranya di luar kota dan kami harus menginap di hotel. Sudahlah, sekarang kau boleh pergi."kata tuan Kim kepada pelayan muda itu.     

" Tapi pa...." kata Nyonya Kim yang merasa kurang puas dengan penjelasan dari an an.      

An an segera meninggalkan ruangan itu sesuai perintah tuan besarnya. Ia berjalan menuju kamar tidur milik Yohan dan Tiara untuk meletakkan hadiah itu diatas meja di dalam kamar.     

"sekarang sebaiknya kita istirahat dulu di kamar papa lelah setelah perjalanan jauh." Kata tuan Kim yang berusaha mengalihkan pembicaraan, supaya ya istrinya itu tidak ribut soal yohan dan Tiara yang tidak pulang.     

Papa mertua satu ini selalu pengertian dan berpikiran positif tentang Putra dan juga menantunya itu. iya yakin keduanya baik-baik saja dan sedang bersenang-senang di luar sana. Tuan Kim juga paham benar sifat putranya yang tidak mungkin akan membiarkan istrinya itu bahaya.     

" baiklah sebaiknya kita ke kamar sekarang. biar nanti mama menelpon Johan untuk bertanya di mana lokasi mereka sekarang. Mamanya ingin memastikan bahwa Tiara dan juga calon cucu Mama itu baik-baik saja." jawab Nyonyanya Kim sembari meraih lengan suaminya kemudian mengajaknya berdiri dan berjalan menuju lantai 2, dimana kamar tidur mereka berada.     

"Haits... terserah kau saja tidak aku sedang lelah dan tidak ingin bertengkar dengan ataupun berdebat soal Yohan dan Tiara. Kau boleh saja menanyakan Dimana mereka sekarang, tetapi jika mereka baik-baik saja. engkau tidak boleh meminta mereka untuk segera pulang, biarkan mereka menghabiskan sedikit waktu untuk berdua. Papa yakin Yohan bisa menjaga istrinya dengan baik." Kata tuan Kim Kepada dah istrinya.     

"Ya... Ya... Aku tahu itu. Aku hanya ingin mengetahui keadaan mereka saja dan memastikan mereka baik-baik saja. Setelah itu terserah." Jawabnya Nyonya Kim kepada suaminya. Ia mengerti apa maksud dari perkataan suaminya itu dan juga tidak ingin memperpanjang perdebatan di antara keduanya.     

Sesampainya di dalam kamar Nyonya Kim langsung membuka jas yang dipakai suaminya kemudian meletakkannya di tempat pakaian kotor. Setelah itu iya segera mengambil handphonenya di dalam tas. sedangkan Tuan Kim lebih memilih untuk beristirahat dengan berbaring di atas tempat tidur.     

Nyonya Kim berjalan menuju sofa ketika menelpon karena ia tidak ingin mengganggu istirahat suami. nyonya besar satu ini sudah berusaha menghubungi Putra dan menantunya itu kan nomor masing-masing beberapa kali Tetapi keduanya sama-sama tidak menjawab panggilan telepon nya.     

"Dasar anak nakal ini, kemana ia membawa pergi istrinya? Jika tahu seperti ini, aku mungkin akan memilih tidak ikut pergi ke pesta. Awas saja, jika kalian tidak segera memberikan kabar  kepadaku sampai besok pagi!." Kata nyonya Kim yang mulai mengomel karena sedikit khawatir kepada keselamatan putra dan menantunya itu.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.