CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

321. Berhenti! itu sangat berbahaya



321. Berhenti! itu sangat berbahaya

0Pergaulan kelas atas memang sangat menakjubkan, bagi orang-orang kaya uang 5 juta itu bukanlah seberapa dan hanya jumlah kecil. Bahkan mungkin hanya untuk sekali makan di restoran saja. Latihan sejak lahir hidup di dalam lingkungan keluarga kaya raya, Mana Mungkin ia tahu bagaimana rasanya menjadi orang dari kalangan menengah ke bawah. Bagi penjual balon ini yang hidup dari golongan kelas menengah ke bawah, jelas berbeda jauh. Uang 5 juta bisa membeli ratusan balon miliknya.     
0

" Baiklah. Sayang... Bolehkah aku menerima kembalian pembelian balon dari bapak ini, supaya kita sama-sama enak dan tidak saling merepotkan?."  Tanya wanita cantik ini kepada suami keras kepalanya ini. Ia hanya kasihan kepada penjual balon itu dan tidak ingin Yohan mempersulitnya.     

"tidak boleh! Sesuatu yang sudah kuberikan tidak boleh diambil lagi. Uang itu sudah menjadi miliknya karena aku sudah memberikan nya. Sebaiknya Sekarang kita pergi." kata imbuhan yang tidak mengizinkan Tiara menerima uang kembalian dari penjual balon itu.     

"Tidak!  Tuan tidak boleh seperti ini, biarpun saya orang miskin Tuhan juga harus menghargai prinsip kerja saya. Saya tidak bisa menerima uang tuan begitu saja. Tolong, Jika anda memang tidak memerlukan sepeda ini. Setidaknya tolong sewa saja sepeda ini selama satu jam. Setelah itu anda boleh mengembalikannya lagi kepada saya. Saya akan menunggu disini Sampai Tuan dan Nyonya kembali dari jalan-jalan." kata penjual balon itu yang tetap tidak bisa menerima uang pemberian dari Yohan tanpa adanya barang atau jasa yang sesuai.     

Yohan hanya bisa menghela nafas panjang. Ia tidak menyangka jika penjual balon ini juga sangat keras kepala seperti dirinya. "Puh, terserah kau saja. Kalau mau kau tidak mau, buang saja sepeda itu di tempat sampah." Jawab Yohan yang sudah merasa kesal dan jengkel karena penjual balon itu tetap saja tidak mau menyerah begitu saja. Rasanya ia ingin sekali mengembalikan balon itu kepada penjualnya. Tetapi ia juga tidak bisa melakukan hal itu, karena istrinya sangat menginginkan balon itu. Selain itu jika ia melakukannya, sama saja ia telah menjatuhkan harga dirinya sebagai seorang presdir.     

Penjual balon ini hanya bisa mengambil nafas dengan berat dan menundukkan kepala karena kecewa. Mana Mungkin ia bisa melawan orang kaya seperti laki-laki di hadapannya ini. Walaupun sepeda itu adalah barang kesayangannya, tetapi sekarang sepeda itu sudah bukan lagi miliknya. melainkan milik laki-laki tampan dan kaya yang sedang berdiri di hadapannya, Jadi ia hanya bisa merelakan sepeda kesayangannya itu dibuang begitu saja ke tempat sampah atau tempat pembuangan barang bekas. sebenarnya iya sangat sadar dari, mana mungkin orang kaya raya seperti mereka mau naik sepeda butut miliknya itu, apalagi sampai merawatnya.      

"Baiklah, saya akan melakukan seperti yang Anda minta. Terima kasih telah membeli balon di tempat saya." kata penjual balon itu dengan sopan dan masih saja bisa tersenyum walaupun hatinya sedikit sakit.     

Penjual balon Ini akhirnya menuntun sepedanya dengan pelan berjalan menjauhi kedua pasangan itu. Tiara yang melihatnya merasa tidak tega dan kasihan.Apalagi sikap suaminya ini tergolong sedikit kasar dan juga mungkin bisa menyinggung perasaan orang lain.     

"Tuan tunggu!" Teriak Tiara memanggil penjual balon itu sambil melambaikan tangan, kemudian ia berjalan dengan cepat mendekati penjual balon itu sembari berkata, "Tuan apakah tawaran Tuan untuk menyewakan sepeda ini kepada kami masih berlaku? Saya ingin memakainya untuk berjalan-jalan. Apakah boleh?" Tanya Tiara kepada penjual balon itu. Wajahnya tersenyum dengan hangat seolah memberi semangat kepada penjual balon ini kembali.     

Penjual balon ini, hanya memandang sekilas kearah Tiara yang sedang tersenyum. kemudian kembali menundukkan kepala dengan lesu. Ia mengira bahwa wanita cantik ini hanya bercanda saja. bagaimana mungkin ia akan melakukannya, kita selamanya saja menolak untuk melakukan hal ini.     

"Nyonya, jangan bercanda. suami Anda saja sudah menolak dengan tegas beberapa kali. Bagaimana mungkin Nona ingin menaiki sepeda ini sendirian. Tanya itu sangat berbahaya nanti. Apakah Nona sudah pernah naik sepeda sebelumnya? Karena seperti yang saya lihat anak adalah anak dari kalangan orang yang kaya." Kata penjual balon ini menjawab pertanyaan Tiara.      

"Oh, itu. He... He... Saya belum pernah menaiki sepeda dan penasaran bagaimana cara dan rasanya menaiki sepeda seperti itu."  kata Tiara dengan sedikit malu sambil menggaruk-garuk kepalanya dengan tangan.     

"tidak bisa nyonya! Itu akan sangat berbahaya untuk anda. Lebih baik saya membuang sepeda ini seperti permintaan suami Anda daripada dengan benda ini akan membahayakan seseorang." Jawaban penjual balon ini dengan tegas menolak keinginan Tiara.     

"Please, Tuan... saya sangat menginginkannya tolong berikan sepeda itu kepada saya. Saya janji tidak akan menaikinya. saya hanya akan menuntun sepeda ini sepanjang jalan dan jika tuan tidak percaya maka anda boleh mengikuti saya dari belakang." kata Tiara kepada penjual balon itu untuk meyakinkannya.     

akhirnya penjual balon itu pun mengizinkan wanita cantik ini untuk memegang sepedanya itu. Ketika Yohan melihat istrinya memegang sepeda itu, ia mengira jika Tiara akan menaikinya sendiri. Dengan cepat laki-laki tampan ini langsung berlari dan  menarik body sepeda bagian belakang, supaya sepeda itu tidak bisa di kayuh dan berjalan kedepan.     

"Berhenti! Apa yang sedang kamu lakukan ? Apakah engkau sudah gila!!! Apakah engkau ingin membahayakan dirimu dan juga bagi kita! "Kata Yohan dengan nada yang sedikit tinggi dan juga sorot mata yang tajam dan mengerikan.     

Seketika Tiara dan penjual balon itu tubuhnya menjadi gemetar, pemerintah sering ketakutan menjalar di tubuh mereka seolah sedang datang malaikat pencabut nyawa saja yang datang di hadapan mereka berdua.     

"tidak tuan, semua itu sama sekali tidak benar. Nyonya ini hanya ingin menonton sepeda ini sepanjang jalan, sampai dia puas setelah itu mengembalikannya lagi kepada saya dan bukan untuk dinaiki. Jadi Tuan jangan marah."jelaskan jual balon itu kepada Kim Yohan yang sudah mengeluarkan ekspresi emosi yang mengerikan.     

" Apa!! Beraninya kau berkata seperti itu...."     

" Ma... Maaf, tuan....???"     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.