CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

327. Aku Harap dia cepat pergi



327. Aku Harap dia cepat pergi

0Nyonya Kim yang sudah lama menunggu jawaban dari asisten Steve merasa tidak sabar, karena asisten pribadi putranya itu sedari tadi masih saja diam dan bengong seolah sedang memikirkan sesuatu.     
0

"Steve... Steve... Steve!!!" Teriak Nyonya Kim dengan dengan nada tinggi untuk menyadarkan asisten Steve dari lamunannya.     

"Iya... Iya Nyonya besar" jawaban sistem aktif dengan suara terbata-bata.        

'Deg...deg...deg...'     

Jantung asisten Steve berdetak sangat kencang seolah ingin melompat dari tempatnya karena terkejut dengan teriakan dari wanita yang terkenal anggun ini. Iya sampai dengan reflek menutup kedua telinganya. tatapan mata nyonya besar pun terlihat sangat menakutkan. Mungkin karena ia sudah jengkel dan kesal dengan kelakuan laki-laki tampan ini, yang seolah tidak mendengarkan apa yang dia katakan.     

"Hei... Apa yang sedang kau pikirkan? Ayo cepat jawab pertanyaan ku, di mana Yohan dan Tiara sekarang?!." kata wanita cantik ini mengulangi pertanyaannya Tetapi lebih menggunakan kata-kata yang menekan kepada asisten Steve. semua itu terdengar dari nada bicara Nyonya Kim yang cukup tinggi dan juga ekspresi wajahnya yang sangat serius.sepertinya asisten steve kali ini tidak bisa berlari ke manapun kecuali iya menjawab dengan jujur kepada Mama sang presdir.     

Asisten tampanseketika langsung menurunkan kedua tangannya dari telinganya dan duduk dengan tegap, kemudian mulai mengatur nafasnya.     

"Baik... Nyonya besar. Saya memang mengetahui dimana presdir dan juga ibu Tiara sekarang ini berada. Mereka berdua sedang menginap di Queen hotel di pusat kota S, yang letaknya tidak jauh dari sebuah tempat taman bermain yang sangat terkenal di daerah itu." jawab asisten dengan tenang.     

Menurutnya pertanyaan ini masih tergolong aman karena sang presdir sama sekali tidak berpesan jika ia tidak bisa diganggu ataupun ditemui saat berada di hotel itu. namun sebenarnya yang membuat tidak aman bagi hasil seperti pada seseorang yang juga menginap di hotel itu yang ketika mereka bertemu bisa akan terjadi sebuah masalah atau pertengkaran.     

" Kalau begitu, bawa semua bodyguard mu dan antarkan aku ke sana!" Perintah sang nyonya besar kepada asisten muda ini.     

asisten Steve hanya bisa menarik nafas panjang, sepertinya memang akan terjadi perang besar antara ibu dan anak itu. ia tidak tahu apa yang membuat mama sang presdir ini terlihat jengkel dan emosi serta tidak sabaran seperti ini. Mungkinkah ada masalah di antara mama dan putranya itu? terserah apalah masalah itu, dia hanyalah seorang asisten yang tidak berhak mengetahui urusan atau masalah pribadi atasannya kecuali saat ia dimintai bantuan untuk menyelesaikan semua itu. yang jelas ia harus segera menelepon dan memberitahu orang itu supaya segera beranjak dari hotel sekarang juga atau semuanya akan terlambat.     

"Baik, Nyonya saya akan menyiapkan para bodyguard itu untuk mengawal Nyonya." Jawab asisten Steve kepada Nyonya Kim. Asisten tampan ini kemudian mengambil handphonenya untuk menelepon Doni, supaya ia segera menyiapkan mobil dan anggotanya di depan perusahaan.     

Beberapa saat kemudian, asisten Steve sudah mendapatkan telepon balasan dari Doni. Ia mengatakan, "Bos, pasukan sudah siap!".     

"Nyonya... Para bodyguard itu sudah siap di jalan depan perusahaan."  kata asisten Steve.      

Wanita cantik ini kemudian  tersenyum simpul. " Dua anak nakal! Akhirnya aku kan menemukan persembunyian kalian. He.. he..."  Gumam Nyonya Kim dalam hati. Kemudian ia segera berdiri dari tempat duduknya dan memandang kearah asisten Steve yang masih saja duduk dan belum berdiri mengikutinya.     

"kau, ikut denganku sekarang dan jangan coba-coba engkau memberi tahu kepada Yohan dan Tiara terlebih dahulu, jika aku akan datang menemui mereka berdua." Kata Nyonya Kim memberikan perintah kepada asisten Steve. Mama Yohan ini kemudian berjalan menuju pintu keluar dengan cepat.     

Asistensi sedang merasa bingung dan gundah. Antara mengerjakan perintah sang Presdir untuk tetap berada di perusahaan dan mengerjakan semua urusan di perusahaan itu sampai selesai hari ini, atau mengikuti perintah mama sang presdir untuk ikut mengantarkannya ke Hotel Queen sekarang. kedua perintah ini sama-sama penting dan ingin diselesaikan secara bersamaan. Tetapi pada dasarnya semua itu tidak bisa dikerjakan sekaligus dalam satu waktu yang sama.     

" Nyonya besar.... bolehkah saya tidak ikut ke hotel itu? Setelah ini saya ada ada pertemuan untuk mewakili presdir dengan beberapa klien di sebuah tempat. Setelah itu saya masih ada satu rapat penting dengan para pegawai di bagian keuangan. Apakah boleh?" tanya asisten steve dengan sedikit ragu. Ia tahu karakter dari mama atasannya ini.nyonya besar tipe orang yang tidak mau ditolak segala perintahnya dan harus segera dilaksanakan. Tentu saja sifat itu tidak jauh beda dengan sifat yang dimiliki seorang presdir Kim.     

"Tidak! Aku bilang kau harus ikut denganku sekarang!!! " jawabnya yakin dengan tegas sambil membalikkan tubuhnya dan memandang ke arah asisten Steve.     

" Baik, Nyonya besar." Jawab asisten Steve yang kemudian dengan segera berjalan menuju pintu keluar mengikuti langkah dari Nyonya Kim.     

Keduanya berjalan secara beriringan. Ketika sampai di depan ruangan sekretaris Tang, asisten Steve memohon izin kepada tim untuk masuk ke ruangan sekretaris cantik itu terlebih dahulu. Ia akan meminta sekretaris Tang, untuk membatalkan semua jadwal pertemuannya dengan para klien hari ini.     

"Nyonya Saya ingin meninggalkan pesan kepada sekretaris tentang terlebih dahulu." Kata asisten Steve.     

"Baiklah, Aku akan menunggumu di bawah. Cepatlah! jangan membuatku menunggu terlalu lama." Jawab Nyonya Kim yang kemudian berlalu berjalan meninggalkan asisten Steve di depan ruangan sekretaris Tang.     

Sebenarnya asisten Steve sama sekali tidak ingin menemui sekretaris Tang, tetapi ia hanya ingin mencuri waktu untuk menelpon seseorang.     

" Ayo, Angkat cepat. Aku tidak punya banyak waktu."  Gumam asisten Steve yang merasa gelisah karena seseorang yang tengah ia telepon tak juga menerima panggilan teleponnya. Ia mengulanginya beberapa kali, tetapi tetap saja tidak terjawab.     

" Sudahlah, biar aku mengirim pesan singkat saja dan berharap ia membacanya dan segera pergi. Sebelumnya Nyonya Kim sampai di Queen hotel bersamaku...." kata asisten steve sambil mengirim pesan singkat.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.