CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

328. Siapa yang datang?



328. Siapa yang datang?

0Setelah selesai mengirim pesan singkat, asisten Steve segera melangkahkan kakinya menuju lift. Ia segera berjalan turun ke lantai bawah dan menyusul nyonya Kim yang sudah sejak tadi menunggunya di dalam mobil di luar perusahaan. Nyonya Kim menunggu bersama para bodyguard milik Kim Yohan.     
0

"Dimana Steve, Kenapa dia sangat lama sekali? Hanya untuk meninggalkan pesan saja, Kenapa harus membutuhkan waktu sampai beberapa puluh menit. Bukankah seharusnya dia hanya tinggal bicara saja, dan sekretaris Tang akan mencatatnya. Jangan-jangan mereka berdua malah asyik berpacaran di dalam dan membiarkanku menunggu di dalam mobil ini sampai kering. Kurang ajar! Aku tadi baru saja mengajaknya untuk segera menikah. Sekarang dia malah berkencan di belakangku, benar-benar bocah satu ini minta ditendang pantatnya." Gerutu Nyonya Kim karena menunggu asisten Steve lumayan lama walaupun sebenarnya hanya sekitar 10 sampai 15 menit saja.     

"Hei... Kamu! Cepatlah kemari!" panggil Nyonya Kim kepada Doni. Yang sedang berdiri tidak jauh dari mobil yang ditumpangi oleh Nyonya Kim.     

Kepala bodyguard yang tampan ini segera berlari ke arah mobil yang ditumpangi oleh sang nyonya besar. Yang menunjukkan kepalanya sejajar dengan jendela kaca mobil yang terbuka.     

"Iya... Nyonya, Apakah anda sedang memanggil saya?" Tanya bodyguard tampan kepada wanita cantik ini mama Yohan itu.     

"Panggil asisten steve untuk cepat turun. Katakan kepadanya, Jika dalam waktu 5 menit. Asisten steve tidak turun, maka besok aku akan memintanya untuk menikahi wanita yang sedang berkencan dengannya hari ini!" Perintah Nyonya Kim kepada Doni untuk menyampaikan pesannya dan sekaligus memanggil paksa asisten Steve.     

Bodyguard tampan ini seketika terlihat sangat terkejut mendengar perkataan dari sang nyonya besar. "Sebenarnya dia ingin sekali tertawa bagaimana mungkin asisten Steve diminta untuk menikah besok dengan wanita yang sedang berkencan dengannya Sekarang ini. Padahal pada kenyataannya asisten Tampan itu sampai sekarang masih saja single dan tidak punya kekasih." Gumam Doni dalam hati. Tetapi bodyguard tampan ini tidak berani mengeluarkan komentar apapun, apalagi menjawab perkataan Nyonya besar dengan ucapan yang tidak perlu. Jika seorang asisten galak seperti asisten Steve saja bisa tunduk dan tidak berani melawan, apa lagi dia yang hanya seorang bodyguard saja. Jika ia salah berbicara bisa saja dengan mudah Bodyguard tampan ini akan ditendang dari pekerjaannya. Lebih baik ia cari aman saja, dan menjawab seperlunya saja.     

" Baik, Nyonya. Siap laksanakan!" Jawab Bodyguard tampan itu dengan tegas. Ketika Doni membalikkan badan dan ingin melangkahkan kaki untuk masuk kembali ke dalam perusahaan, ternyata asisten Steve sudah keluar dari pintu perusahaan menuju mobil yang yang telah ditumpangi oleh Nyonya Kim. Asisten tampan ini kemudian mengambil duduk di bagian depan dekat dengan sopir sedangkan yang berada di belakang.     

"Steve, Mengapa engkau lama sekali? Memang berapa banyak jadwal yang harus Kau batalkan hari ini, sehingga untuk meninggalkan sebuah pesan saja kau butuh waktu sampai berpuluh-puluh menit." kata Nyonya besar dengan sedikit menyindir dan memandang ke arah asisten dengan sedikit sinis.     

"Oh, maaf Nyonya besar. Saya memang sedikit terlambat." jawab asisten Steve dengan menyelipkan sedikit senyum simpul di bibirnya untuk menenangkan hati nyonya Kim yang sudah jengkel dan marah kepadanya.     

"Oh, boy. jika sekali lagi yang engkau menghabiskan waktuku untuk berkencan di belakangku, maka aku akan mencari tahu Siapa gadis itu dan melamar hanya untukmu saat itu juga!"  Kata Nyonya Kim dengan serius. Semua itu terdengar jelas dengan tekanan nada suara yang ia keluarkan.     

Asisten steve cuma menoleh dan berusaha tetap tersenyum walaupun di dalam hatinya sedikit perih. Sekali lagi Ia mendapat ancaman untuk segera menikah. Memang itulah nasib seorang single, yang tak kunjung mendapatkan jodohnya. Kemana-mana hanya orang bertanya kapan dia menikah atau tawaran untuk mencarikan jodoh untuknya.     

" Nyonya, sebaiknya kita segera menuju Queen hotel." kata asisten Steve untuk mengalihkan pembicaraan dengan Nyonya Kim, dari pencarian jodoh kepada pembahasan awal.     

Mereka semua akhirnya berangkat menuju hotel yang digunakan untuk tempat menginap yohan dan Tiara.     

-------->Queen hotel<---------     

Yohan dan Tiara sedang bersantai di dalam kamar hotel tempat mereka menginap. setelah keduanya selesai mandi dan membersihkan badan karena bau keringat setelah berkeliling di sekitar tempat itu untuk berjalan-jalan.     

" Sayang... Kapan kita pulang? Mama dan papa pasti khawatir. Kita keluar kediaman keluarga Kim, tidak pamit papa dan mama. Kita juga menginap di hotel ini dari kemarin dan tidak memberikan kabar."  kata Tiara kepada Yohan yang sekarang sedang duduk disofa bersamanya untuk menonton televisi. Tangan laki-laki tampan ini merangkul pundak wanita cantik ini. Sesekali mereka bercanda gurau berdua. Apalagi jika mereka melihat adegan lucu, Yohan yang biasa bersikap dingin itu bisa tertawa lepas di hadapan istrinya.     

" Sayang, kau lihat itu... Sangat konyol sekali. Bagaimana mungkin ia berjalan dengan kaki melangkah terus kedepan, sedangkan kedua matanya jelalatan melihat kearah lain. Pantas saja ia sampai terbentuk tiang listrik ha...ha..." kata Tiara yang tertawa terbahak-bahak.      

" Iya sayang... Benar ha... Ha...konyol saja."  Jawab Yohan yang ikut tertawa terbahak-bahak seperti istrinya.     

Disaat mereka sedang senang dan tertawa. Tiba-tiba pintu kamar merek di ketuk dari luar dengan begitu keras. Dan itu berkali-kali, seolah orang yang berada di luar sudah tidak sabar bertemu dengan mereka berdua.     

Tok.. tok...     

"Sayang, siapa yang datang? Apa kamu sedang punya janji dengan seseorang di hotel ini?"  Tanya Tiara kepada Yohan.     

"Tidak tahu sayang. Aku sama sekali tidak ada janji dengan seseorang. Semua urusan kantor sementara sudah aku serahkan kepada asisten Steve untuk 2 hari ini saja."  Jawab Yohan kepada istrinya yang penasaran.     

"Lalu siapa yang datang?"  Tanya Tiara sekali lagi karena masih sangat penasaran.     

"Entahlah, sebaiknya aku buka pintu dulu untuk melihat siapa yang datang." Jawab Yohan sambil beranjak berdiri dari duduknya dan berjalan menuju pintu keluar kamar.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.