CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

348. Bermain teka-teki



348. Bermain teka-teki

0melihat sahabatnya yang semakin lama semakin cerewet dan selalu memancing amarah nya itu, Yohan yang dari tadi cuma diam dan berekspresi dingin akhirnya turun tangan. Laki-laki tampan ini mendorong dengan cepat dokter Glen hingga tubuhnya jatuh ke atas sofa. Yohan sedikit membungkuk dan mengunci kedua tangan dokter kan di atas kepala dokter Tampan itu. Sorot mata penuh amarah sedang menusuk mata dokter tampan ini dengan tepat di kedua bola mata itu. Ancaman tegas telah di luncurkan sang presdir, ia Saya tidak ingin membuang tenaga dengan banyak berbicara tanpa mendapat kejelasan dari sahabatnya itu. Wajah dan bibir Yohan mendekati wajah Dokter Glen. Seperti seseorang yang sedang ingin mencium kekasihnya.     
0

"Yohan... Yohan...kamu mau apa? Hei... Babi gendut, lepaskan aku!!! Jangan gila!"  teriak dokter glen sambil meronta.     

Dalam hati yohan sebenarnya ingin tertawa terbahak-bahak, melihat tingkah konyol sahabatnya itu. tetapi laki-laki tampan ini memang dengan sengaja menggoda dokter Glen, supaya dokter muda ini mau berkata yang sebenarnya. Sekali-sekali sahabatnya ini memang harus dikerjai sampai kapok (jera). Supaya ia tidak berani bermain usil yang keterlaluan kepada istrinya.     

"Rasakan! Siapa suruh kau mengerjai istriku secara diam-diam." Gumam Yohan dalam hati.     

"Babi gendut! Sial...! Lepaskan aku! Hei...brengs*k!!! Tiara... Tolong, Yohan ingin mengambil kesucianku! Tiara... Buka matamu!! Tolooonggg...."  teriak dokter tampan ini memanggil nama istri cantik Yohan yang sedang tertidur lelap diatas tempat tidur di ruangan yang sama.     

Yohan tersenyum menyeringai ketika mendengar teriakkan sahabatnya itu yang mulai panik.     

"Cih! Memperkosamu!!! Ha... Ha... Gila ini Glen, aku masih 100% normal. Gila, ini bocah. Bisa memikirkan aku seburuk itu. Jikalau pun aku ingin melakukannya, aku pasti akan mrmilik istriku sendiri bukan monyet kecil seperti kau!" isi pikiran Yohan yang menggerutu dengan sendirinya sampai jengkel menanggapi ocehan dokter Glen.     

Wajah Yohan semakin mendekati wajah dokter Glen. Kemudian bibirnya laki-laki tampan ini berbisik pelan di telingan dokter tampan ini dengan suara sangat pelan dan lembut.     

"Kenapa sayang? bukankah tadi engkau melakukan hal yang sama kepada istriku di ruangan UGD? Kenapa kau terkejut seperti itu? aku hanya menggantikan Istriku yang belum sempat untuk kau cium. Apakah bibirku tidak selembut milik Tiara?."  Kata Yohan sambil tersenyum menyeringai dan sedikit menyindir kelakuan nakal dokter Tampan itu.     

Mendengar perkataan Yohan dokter Glen, seketika terdiam dan terpaku. Matanya terbelalak membulat dan bengong karena sangat terkejut. ia bingung sekaligus heran. Darimana yohan tahu, jika ia tadi di ruangan UGD sempat mengerjai istri cantiknya itu. Padahal di ruangan itu hanya ada dia, Tiara dan dokter Angel saja. Rasanya tidak mungkin dokter Angel akan menceritakan semua kejadian konyol dan memalukan itu kepada yohan. Itu sama saja dengan mengadu domba dua sahabat baik ini.     

"Sial! Dia sudah membalas dendam soal keusilan kepada Tiara di ruangan tadi. Brengs*k! Siapa yang berani membocorkan semua itu, akan aku cekik dia nanti sampai mati!." Gumam Dokter Glen dalam hati.     

"Kenapa sayang? Kau tidak bernafsu kepadaku, seperti kepada istriku tadi?" Kata Yohan yang masih saja usil dan tidak mau jelaskan tangan dokter Glen dari cengkraman nya.     

"Babi gendut! Lepaskan aku! Ya... Ya, aku salah. Aku minta maaf, kejadian tadi di ruangan UGD. Kakaknya mengerjai istrimu saja tidak ada maksud apa-apa. Habisnya Istrimu itu juga menyebalkan. Siapa suruh dia pura-pura pingsan dan membuat panik semua orang." Kata dokter tampan ini yang terus mengomel, hingga tanpa sadar telah membuka rahasia Tiara. wanita cantik ini minta dokter Glen untuk merahasiakan dari suami itu juga mama mertua nya.     

"Ups...aku sudah bicara apa?"  gumamnya dalam hati setelah tersadar ada kata-kata yang salah.     

Yohan melepaskan cengkraman tangannya dari lengan dokter Glen, setelah mendapat jawaban dari dokter Tampan itu. Walaupun secara tidak sengaja. Yohan menegakkan kembali posisi duduknya dan menyilangkan kedua kakinya, sambil menunggu dokter berbicara kembali. Memaksa sahabatnya itu untuk berkata jujur bukanlah hal yang sulit dilakukan oleh Yohan. Ia hanya perlu memancing sedikit emosi dari dokter Glen, Maka dengan sendirinya sahabatnya itu akan berbicara, meskipun semua itu dilakukannya tanpa sadar.     

"Kenapa diam? Ayo lanjutkan! Aku menunggu penjelasanmu."  Kata Yohan dengan santai.     

"Brengs*k! Engkau sengaja memancingku."  Gerutu dokter Glen yang mulai sadar akan perbuatan Yohan.     

"Ha... Ha... Memang kau pikir apa? Mana mungkin aku akan benar-benar mau mencium monyet jelek sepertimu. tentu saja semua itu aku lakukan hanya untuk memancing mu saja. Supaya engkau mengatakan yang sebenarnya. Siapa suruh kau malah memutar-mutar keadaan dan berusaha memancing kecemburuanku terhadap istriku."  jawab Yohan sambil tertawa melihat ekspresi jengkel di wajah dokter Glen.     

"Dasar babi gendut, kau memang menyebalkan. Eh, tunggu dulu...!. dari mana engkau tahu jika di ruangan tadi aku sedang usil ingin mencium istri mu?" Tanya Dokter tampan ini dengan ekspresi wajah yang sangat penasaran. iya bahkan sampai mendekatkan wajah tampannya itu ke wajah Yohan sambil memicingkan mata menatap tajam, ke bola mata milik seorang presdir dengan serius.     

"Berdirilah, lihat dan ambil benda apa yang ada di balik jepit rambut istriku."  Kata presdir tampan ini kepada dokter Glen.     

Dokter Glen yang begitu penasaran, akhirnya berdiri dan berjalan menuju ke arah Tiara,untuk mencari arti dari ucapan sahabatnya itu. Ia kemudian duduk di tepian tempat tidur dan mengambil dengan hati-hati jepit rambut yang menempel di rambut panjang istri sahabatnya. Dokter Glen mulai membolak-balik jepit rambut itu dengan penuh rasa penasaran. sesekali ia melirik kearah Yohan yang sedang tersenyum dan mempersilahkannya untuk mencari jawaban sendiri atas rasa penasarannya dibalik jepit rambut itu.      

sekilas jepit rambut itu terlihat seperti jepit rambut pada umumnya dan tidak ada benda yang mencurigakan di dalamnya. Sampai dokter kan menemukan satu bagian yang sedikit tebal dan tertutup rapat. Ia mulai berfikir sesuatu di dalamnya, mungkinkah???     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.