CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

354. Kita buktikan saja



354. Kita buktikan saja

0Gadis cantik ini hanya tertawa dan sama sekali tidak takut dengan semua ancaman kakak laki-lakinya itu.      
0

"Lakukan saja, aku sama sekali takut Yee..." kata gadis cantik sambil mengejek Kakak laki-lakinya itu.     

"Kau...! Awas saja kau, jika aku sampai menemukan kalian berdua. Aku akan memukuk pantatmu sampai memar, dan akan aku ikat Steve di gerbang masuk kebun binatang." Kata Yohan sembari geram mendengar perkataan adik perempuannya yang tengah mengejeknya dan asisten Steve yang juga sudah tidak patuh dengan perintah darinya.     

"Coba saja, cari dan temukan kami berdua. Aku akan dengan senang hati menunggu kedatangan kakak. Jika kakak, tidak berhasil menemukan kami malam ini. Jangan salahkan aku, jika asisten tampan kakak ini pulang dengan acak-acakan he... He..."  Kata gadis cantik ini, sengaja menantang kemampuan kakak laki-lakinya itu.     

"Kalian menantangku? Baiklah, tunggu saja beberapa jam kedepan. Aku akan menyeret kalian berdua pulang, akan aku cincang lembut. Aku buat makanan buaya." jawab Yohan yang sudah geregetan dan terpancing emosinya.     

"Aku tunggu, kakakku sayang... dengan senang hati." Jawab Emelly dengan santai dan puas karena berhasil membuat kakak laki-lakinya yang menyebalkan itu sampai marah dan geregetan padanya.     

gadis cantik ini kemudian memutuskan panggilan telepon dari kakaknya, di saat yohan sedang jengkel dan marah marah kepadanya.     

asisten Steve yang mendengar percakapan mereka hanya bisa mengelus dada dan menggeleng gelengkan kepalanya. Hidupnya benar-benar sangat terancam karena ini. Adik perempuannya yang sedang menggoda dan membuat Kakak laki-lakinya itu marah. tetapi ia yang tidak tahu apa-apa, malah harus menanggung akibat dari kemarahan sang presdir.     

"Ha... Ha... Kakak lucu sekali kalau sedang marah-marah."  Kata gadis cantik ini sambil tertawa terbahak-bahak sampai perutnya kaku dan sakit karena tertawa terus menerus. Gadis cantik ini kemudian mengembalikan     

 handphone milik asisten Steve kepada pemiliknya.     

"Puh... Nona muda, saya bisa di cincang oleh presdir nanti. Jika, nona muda terus menerus seperti ini. Saya akan mengantar Nona Muda pulang sekarang. Masalah direktur Jerry Jiang, biar saya yang mengurusnya."  Kata asisten tampan ini sambil menghela nafas panjang. Ia hanya heran saja, Mengapa seluruh anggota keluarga sang presdir suka sekali membuat orang lain jantungan dan khawatir.     

"Tidak! Aku tidak mau pulang! lagipula kakak tadi sudah bilang bahwa dia akan mencari kita dan menemukan kita berdua. Jadi, Mengapa kita harus repot-repot pulang sekarang. jika Kakak aku nanti dengan senang hati akan menjemput kita berdua. lagi pula aku masih ingin disini untuk melihat keadaan papa kakak cantik." jawab gadis cantik ini dengan mudahnya dan sangat santai tanpa ada beban pikiran di dalamnya.     

Asisten Steve mengambil kembali handphone miliknya dari tangan gadis cantik ini dan menyimpannya kembali di dalam saku celananya. Selang beberapa menit saja handphone asisten Tampan itu kembali berbunyi dan bergetar di dalam saku celana asisten Tampan itu. Asisten steve segera mengambilnya dan melihat Siapa yang melakukan panggilan telepon kepadanya.     

"Presdir..." gumam asisten Steve dengan suara pelan.     

Emelly yang duduk di samping asisten Steven, melihatnya dan dengan cepat gadis cantik ini merebut kembali handphone milik asisten tanpa itu. Ketika laki-laki Tampan itu hendak menerima panggilan dari atasannya.     

"Tidak... Tidak boleh kau terima telepon dari kakakku. Biar saja dia mencari kita dengan kemampuan istimewa yang ia miliki. Kita buktikan saja, secepat apa pergerakan kakakku tanpa asisten handal seperti mu ini."  Kata gadis cantik ini sembari merijek Panggilan teleponnya dari kakaknya. Kemudian gadis cantik ini memasukkan handphone milik asisten tampan itu kedalam saku celana pendeknya.     

"Nona muda, please! berikan handphone itu sekarang kepadaku. Jika tidak, presdir pasti akan sangat marah dan bisa menggantungku hidup-hidup." asisten tampan ini meminta handphonenya untuk dikembalikan.     

"Jika kau berani ambillah sendiri! Karena aku tidak akan mengembalikan handphone milik mu itu malam ini." Jawab gadis cantik ini sembari menantang keberanian asisten Tampan itu.     

"Ya, tuhan... Apa-apaan nona muda ini? Mana mungkin aku berani melakukan itu. Mengambil handphone di saku celananya, Yang benar saja! Sampai kapanpun aku juga tidak akan melakukannya. Mungkin aku akan memilih untuk dihukum saja oleh presdir, daripada harus melakukan hal yang tidak sopan seperti itu." Isi pikiran asisten Tampan itu yang sedang mengalami dilema besar, antara mengambil handphonenya atau memilih dihukum atasannya. Pada dasarnya semuanya akan berakhir sama. Jika ia mengambil handphone itu dari saku gadis cantik, adik perempuan sang presdir ini. selain tidak sopan juga, jika diketahui oleh kakak laki-lakinya. Sama saja ia juga akan mendapatkan hukuman ganda. Lebih baik ia diam dan menunggu masih saja. (Di dalam hati asisten Steve ingin sekali menagis karena serba salah).     

"Kenapa diam! Tidak berani? Kalau begitu, ikuti aturan main yang aku buat. Tenanglah, kau tidak akan di hukum oleh kakakku. Aku yang akan menanggung semua. Oke!" kata-kata cantik nya sambil tersenyum manis dan mengedipkan salah satu matanya sebagai tanda persetujuan.     

gadis cantik ini mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan asisten tampan ini yang terlihat lesu dan lemas karena berada diantara pertikaian kakak beradik ini. Memang sungguh sial nasibnya hari ini, maksud hati ingin menolong. Malah sekarang ia menjadi korban di antara pertaruhan kakak beradik itu. asisten tampan ini tidak berlaku sebagai piala diantara mereka berdua. melainkan nasibnya seperti telur diujung tanduk, yang setelah bergerak sedikit saja ia akan jatuh dan pecah.     

"Baiklah, Aku pun tidak memiliki pilihan lain selain mengikuti permainan yang kau buat dengan Presdir."  kata asisten Steve sembari mejabat tangan gadis cantik ini, sebagai tanda bahwa ia setuju.     

"Oke, sepakat" kata gadis cantik ini sambil tersenyum.     

Asisten steve hanya menghela nafas panjang. Sepertinya adik perempuan sang presdir ini, belum mengetahui seberapa besar kekuatan dan pengaruh yang dimiliki oleh kakaknya itu di kota S ini. Jika hanya untuk menemukan posisi mereka berdua saja saat ini, tentu bukan masalah sulit untuknya.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.