CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

360. Masuk kedalam Kamar tidurnya



360. Masuk kedalam Kamar tidurnya

Tiara kemudian keluar melangkahkan kakinya menuju pintu keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai handuk yang terpelit menutup di sekujur tubuhnya, mulai dari lutut hingga dada. Wanita cantik yang berjalan dengan pelan keluar dari kamar mandi. Iya melihat Mama mertuanya sedang duduk di sofa.     

"Mama masih menungguku? Maaf, membuat mama lama menunggu. Tadi aku masih mandi dan berendam air hangat karena tubuhku merasa gerah." Kata Tiara ini mencari alasan.     

Wanita cantik hanya tersenyum manis kepada mama mertuanya itu dengan sedikit terpaksa. ia juga sebenernya tidak yakin, jika  trik kecilnya ini akan berhasil menipu atau membuat Mama mertua nya itu percaya. Jika ia memang benar-benar baru saja selesai mandi.     

"Gerah? Apa Tiara ini tidak salah? Kamar dengan suhu sedingin ini dia bilang gerah? Jangan-jangan dia masih sakit dan tubuhnya kurang sehat. Aku harus membangunkan Glen di kamar sebelah untuk memeriksa Tiara."  Gumam Nyonya Kim dalam hati yang menjadi khawatir setelah mendengar perkataan Tiara.     

Wanita cantik ini segera berdiri dan berjalan menghampiri menantunya, dengan membawa selimut hangat yang ia ambil dari atas tempat tidur.     

"Sayang apa engkau baik-baik saja? Cepat bergantilah pakaian dan berbaringlah di atas tempat tidur Setelah itu." kata Nyonya game sambil membalut tubuh Tiara dengan selimut hangat di tangannya.     

Tiara merasa heran dengan perlakuan mama mertuanya ini. Bukankah dia telah mengeluh tubuhnya merasa gerah dan panas. Mengapa Mama mertua nya ini justru membungkus tubuhnya dengan selimut hangat? Bukankah hal ini akan membuatnya semakin kepanasan dan tidak nyaman.     

"Apa yang dilakukan mama? Mengapa membuatku seperti telur gulung seperti ini?  Seharusnya, dia hanya cukup memintaku memakai baju tidur. Bukan  malah membungkus ku dengan selimut hangat seperti telur gulung. Apakah ada yang salah dengan perkataan ku tadi?"  Gumam wanita cantik ini yang merasa bingung dengan tindakannya mama mertuanya.     

"Mama... Apa yang mama lakukan? Aku baik-baik saja. Terimakasih selimutnya. Aku akan berganti pakaian dahulu. Setelah itu beristirahat seperti keinginan mama."  Jawab wanita cantik ini sambil tersenyum manis.     

"Baiklah engkau berganti pakaian saja dan dan Mama akan keluar sebentar untuk menemui  seseorang." Kata Nyonya Kim sambil menepu bahu Tiara. Nyonya Kim kemudian membalikkan badannya dan berjalan menuju ke pintu keluar. Sedangkan Tiara berjalan menuju lemari pakaian.      

Nyonya Kim berjalan menuju kamar tamu yang berada di sebelah kamar Yohan dan Tiara.  Wanita cantik ini memang dengan sengaja meminta pelayannya menyediakan kamar tamu yang paling dekat dengan kamar putranya itu, supaya jika sewaktu-waktu Tiara membutuhkan pertolongan. Dokter Glen akan bisa dengan cepat menanganinya. Ia dengan pelan mengetuk pintu kamar Dokter Glen, dan memanggil nama Dokter tampan ini beberapa kali untuk membangunkannya.     

"Glen... Glen... Apakah kau sudah tidur?"  Panggil Nyonya Kim dengan suara lembut. Beberapa kali wanita cantik ini mengetuk pintu dan memanggil nama Dokter tampan ini. Tetapi Dokter Glen sama sekali tidak menjawab panggilan itu.     

"Bocah ini, kalau tidur sudah seperti orang mati saja! Apakah aku harus mendobrak pintu ini, supaya dia bangun."  Gerutu Nyonya Kim yang sudah mulai kesal karena pintu itu tidak kunjung di buka juga.     

Akhirnya Nyonya memutuskan untuk mencoba membuka pintu itu sendiri. Ia mulai memutar gagang pintu dengan pelan.     

Ceklakkk....     

Ternyata pintu itu tidak terkunci sama sekali. Mungkin Dokter Glen memang sengaja melakukannya. Supaya, jika ada orang di dalam kediaman itu membutuhkan bantuannya, Mereka bisa langsung masuk ke dalam kamar dan membangunkan dirinya.     

Nyonya Kim hanya tersenyum ketika melihat laki-laki muda yang hampir seusia dengan putranya itu tertidur dengan pulas sambil memeluk bantal. " Dasar Glen, kapan kau menikah dan mengikuti jejak Yohan. Tentu sangat beruntung wanita yang menjadi istriku nanti. Kau tampan, baik, bertanggungjawab dan tidak pernah memandang kecil orang lain. Meskipun kau terlahir di keluarga kaya. Hemm... Tuan muda yang melepas status kebangsawanan demi cita-cita dan tugas mulia menolong sesama manusia. Kau sangat mirip dengan papamu. Andaikan dia masih hidup. Ia pasti akan sangat bangga kepadamu."  Gumam wanita cantik ini dalam hati sambil membelai lembut rambut Dokter tampan yang sudah seperti putranya sendiri itu.     

"Glen... Bangunlah! Aku ada sedikit keperluan denganmu." Kata wanita cantik ini dengan pelan sambil terus membelai lembut rambut Dokter tampan itu.     

Dokter Glen merasakan ada sentuhan asing di anggota tubuhnya itu segera membuka matanya, meskipun masih sangat mengantuk. Dengan cahaya yang terlihat remang-remang dari penerangan lampu tidur, ia melihat serabut wajah cantik tengah tersenyum kepadanya. Sentuhan lembut tangan itu semakin membuatnya nyaman dan mengantuk.     

"Eh, Tante. Mengapa Tante disini? Kapan Tante masuk? Kenapa aku sama sekali tidak mengetahuinya." Kata dokter Glen yang mulai bangun dari tidurnya kemudian mengambil posisi duduk.     

" Kau tidur terlalu lelap, sehingga aku mengetuk pintu dan memanggilmu beberapa kali. Kau sama sekali tidak mendengarnya." jelas wanita cantik ini dengan wajah Tersenyum.     

"Oh, maafkan aku Tante. Hari ini aku sangat lelah. Sangat banyak pekerjaan dan pasien yang harus aku tangani hari ini.  Setelah papa meninggal. semua tanggungjawab di rumah sakit itu, aku yang harus memukulnya. Sedangkan mama, Tante tahu sendiri. Ia pasti sibuk dengan kerajaan bisnisnya he...he..."  Jawab Dokter tampan ini sambil sedikit mengucek kedua matanya dan sesekali menguap karena masih mengantuk.     

" Iya, Tante tahu itu. Tetapi kamu juga seharusnya sering-sering pulang ke kediaman HSIO. Jangan, terus-menerus sembunyi di apartemen kecilmu itu." Kata Nyonya Kim sedikit menyindir Dokter tampan ini.     

"He... He... Tante bisa saja. Oh, ya. Tante ke kamar mencariku ada urusan apa?" tanya dokter tampan ini yang sengaja mengalihkan pembicaraan soal pertanyaannya Tante Kim tentang kediamannya.     

Dokter tampan ini sangat malas untuk pulang ke kediaman keluarga besarnya. Ujung-ujungnya nasibnya tidak jauh berbeda dengan Yohan waktu dahulu. Setiap pulang pasti masalah perjodohan, dan di minta Segera menikah oleh mamanya.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.