CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

362. Ketegangan yang baru di mulai



362. Ketegangan yang baru di mulai

0Nyonya Kim mulai panik karena tidak menemukan Tiara.  setelah mencarinya menantu cantiknya itu selama beberapa waktu ke waktu di dalam kamar. Wanita cantik ini segera melangkahkan kakinya keluar dari kamar putranya itu untuk menuju kamar kepala pelayan, untuk membangunkan bibi Sue dan memintanya memerintahkan kepada semua para pelayan untuk mencari Tiara,  di semua lokasi kediaman keluarga Kim sampai ketemu.      
0

"Bagaimana Glen, Apakah engkau menemukannya?" Tanyakan kepada dokter muda itu ketika berpapasan di depan kamar.     

Dokter tampan ini hanya menggelengkan kepalanya dengan wajah yang lesu dan sedikit mengantuk.     

"Tidak, Tante. Aku sudah mencarinya kata berapa kamar yang ada di lantai ini. Tetapi sama sekali tidak menemukan Tiara. Mungkin sebaiknya kita meminta bantuan kepada para pelayan untuk mencari Tiara ke beberapa ruangan di rumah ini dan juga di luar rumah ini."jawab dokter Glen yang sama sekali tidak mendapatkan hasil dari pencariannya, Selain itu ia juga mengusulkan kepada Nyonya Kim, untuk mencari bantuan kepada pelayan supaya Tiara lebih cepat untuk ditemukan.     

"Kemana Tiara menghilang? dengan keadaan yang seperti itu, mengapa masih saja keluyuran. Aku benar-benar khawatir. Lebih khawatir lagi kalau Yohan pulang dan mengetahui istrinya menghilang begitu saja. Bisa hancur rumah ini di buatnya. Baiklah, aku akan membangunkan seluruh pelayan sekarang. Kau, tolong bantu cari lagi." Kata nyonya Kim yang berjalan terburu-buru menuju kamar bibi Sue. Sedangkan Dokter Glen berjalan menuju ke anak tangga untuk mencari Tiara di lantai bawahnya.     

Ketika kediaman keluarga Kim sedang heboh dengan hilangnya Tiara secara tiba-tiba di malam hari. Disaat yang sama, Yohan batu saja sampai di depan rumah sakit milik keluarga sahabatnya itu.     

Yohan segera turun dari mobilnya dengan di sambut oleh beberapa bodyguard bawahan Doni. Sedangkan Doni sendiri tengah berdiri di depan kamar pasien yang di dalamnya terdapat asisten Steve dan juga Emelly. Bodyguard tampan ini tidak berani masuk kedalam ruangan. Kecuali ada perintah langsung dari sang presiden direktur atau asisten Steve.      

"Presdir..." Sapa dengan serentak dari 10 bodyguard yang ikut serta dengan Doni pada malam ini. Mereka memberi salam hormat dengan tubuh sedikit kepada sang presdir.     

Semua laki-laki berpakaian jas hitam dan kaca mata hitam itu benar-benar memiliki ekspresi wajah yang dingin. Tidak satupun dari mereka yang terlihat tersenyum meskipun hanya sedikit. "Katakan dimana asisten Steve dan adikku sekarang berada?"  Kata Yohan langsung kepada inti permasalahannya.     

"Tuan Steve dan nona muda berada di kamar VIP-1 lantai 3 Presdir. Tuan Doni udah berjaga di depan kamar itu dengan beberapa bodyguard yang lain untuk memastikan mereka berdua tidak kabur."  Jawab salah satu tangan kanan kepercayaan Doni.     

"Baiklah, kalian tunggu disini dan beberapa dari kalian ikut aku keatas. Ingat! Jangan membuat keributan atau pergerakan tanpa perintah dariku." Pesan sekaligus perintah dari Yohan kepada para bodyguardnya.     

"Siap, Presdir."  Jawab mereka semua dengan serentak.     

Yohan masuk kedalam lokasi rumah sakit dengan diikuti oleh beberapa 2 bodyguard yang mengawal di belakangnya, supaya tidak terlalu mencolok. Seorang laki-laki tampan yang karismatik dengan wajah tampan yang mempesona, di tambah 2 bodyguard tampan di belakangnya dengan wajah cool dan maskulin. Membuat para Dokter wanita dan perawat yang sedang tugas malam hari seolah mendapat angin segar ketika melihatnya.     

"Maaf tuan, jam besuk pasien sudah berakhir. Sebaiknya tuan-tuan kembali besok pagi."  Kata salah satu perawat wanita yang berlari menghentikan langkah kaki sang presdir bersama kedua bodyguardnya itu.     

Kedua bodyguard itu dengan cepat bergerak ke depan untuk menghadapi perawatan wanita ini dan memegang kedua lengan kecil wanita itu, yang telah beraninya menghentikan laki-laki tampan yang tengah berdiri di hadapannya. Sepertinya perawatan wanita ini masih baru bekerja di rumah sakit ini. sehingga ia tidak tahu siapa laki-laki tampan yang di hadapannya itu, juga termasuk orang yang berpengaruh di dalam rumah sakit itu.     

Melihat dua bodyguard yang bertujubuh kekar dan tinggi ini, perawat wanita itu seketika wajahnya menciut pucat pasi karena ketakutan.     

Yohan hanya melirik tajam ke arah perawatan wanita itu. Ia tahu, wanita itu hanya menjalankan tugasnya saja. Bukan bermaksud mengganggu atau menghentikan langkahnya.     

"Sudahlah, lepaskan dia."  Kata Yohan sembari melanjutkan langkahnya berjalan menuju lift.     

"Baik, Presdir Kim."  jawab para bodyguard itu. Mereka kemudian melepaskan genggaman tangan mereka dari lengan perawat wanita ini. Kemudian mengikuti kembali langkah sang presdir di belakangnya.     

"Pres...pres... presdir Kim."  Kata perawat wanita ini dengan tergagap. Tubuhnya terjatuh ke lantai dengan lunglai. Setelah mendengar cara memanggil para bodyguard itu kepada tuannya. Ia baru sadar bahwa yang di hadapannya tadi adalah orang nomer satu di kota S ini, yang terkenal dingin dan tanpa ampun. Sungguh malam ini, ia benar-benar masih sangat beruntung bisa di lepaskan karena kesalahannya.     

"Kau berani sekali menghentikannya. Apakah kau tidak tahu siapa dia? Dia adalah orang yang paling di takuti di kota ini. Jangankan cuma engkau yang hanya perawat saja. Dokter tampan saja tidak pernah melawannya. Keluarga mereka itu sangat dekat. Dia bisa keluar masuk rumah sakit ini sesuka hati." kata salah satu perawat wanita yang menolongnya berdiri.      

Ting...     

Suara pintu lift yang tengah terbuka. Yohan dan para Bodyguardnya. Mereka berjalan menuju kamar inap yang di temapti oleh asisten Steve dan adik perempuannya.     

"Presdir..." Sapa Doni memberikan hormat kepada Yohan.     

"Dimana mereka berdua?"  tanya Yohan kepada Doni.     

"Asisten Steve dan nona muda sedang berada di dalam ruangan bos." Jawab Doni kepada Yohan, sambil membukakan pintu kamar rawat inap itu.      

Ceklakk....     

Pintu kamar mulai terbuka. Sang Presdir, Doni dan beberapa bodyguard lain mulai masuk kedalam kamar. Mereka semua menyaksikan pemandangan langka yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Mata Yohan terbelalak lebar dan emosinya seketika naik.      

"Apa yang kalian berdua lakukan!!!" Teriak Yohan dengan suara yang keras.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.