CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

370. Berhenti, atau aku lompat!



370. Berhenti, atau aku lompat!

1Setelah bodyguardnya pulang ke kediaman Kim. Yohan pun melanjutkan perjalanannya untuk mencari Tiara ke tempat-tempat yang biasa dikunjungi oleh istrinya saat mereka masih bekerja di kantor bersama. Ia berharap bahwa istrinya itu hanya berpergian sendiri saja karena dilihat dari rekaman CCTV hotel tadi Tiara sama sekali tidak datang ke tempat itu seperti permintaan orang misterius yang mengirim pesan singkat kepadanya.      
0

Menurut pengamatan dan prediksi Yohan, sepertinya pesan itu dikirim ke handphone istrinya setelah Tiara keluar dari rumah untuk mengikuti laki-laki tampan ini menjemput adiknya. tetapi pada kenyataannya Yohan justru meninggalkannya dan tidak menunggu istrinya terlebih dahulu. semua hal itu terjadi karena kondisi saat itu membuat sang presdir ini menjadi panik dan sedikit khawatir soal keadaan adik dan juga asisten pribadinya itu.     

Lagi pula menurut rekaman CCTV yang ada di kediamannya, Tiara juga baru bisa keluar dari kediaman itu setelah 30 menit. Itu tandanya Yohan sebenarnya tidak menyalahi janjinya untuk menunggu Tiara selama 10 menit saja dan waktu 10 menit itu telah terlewatkan. tetapi dampak terburuk nya istri cantiknya itu sekarang justru malah menghilang entah dimana sekarang Tiara berada belum ada yang mengetahuinya. Ini diperparah lagi wanita cantik itu tidak membawa handphone miliknya, sehingga membuat laki-laki tampan dan berkuasa ini sedikit kesulitan untuk melacak keberadaan istrinya itu.     

Yohan mulai berpikir. diwaktu yang semalam ini, tempat kesukaan Tiara yang seperti apa yang masih buka? Penjual Ice cream, toko buah, taman bermain, penjual balon. rasanya semua tempat-tempat itu pasti sudah tutup. Sekarang sudah terlalu larut para penjual itu membuka tokonya. Lalu dimanakah Tiara sekarang sebenarnya? meskipun sedikit ragu Yohan tetap meminta orang-orangnya untuk mendatangi tempat-tempat itu dan memberikan laporan kepada laki-laki tampan ini satu persatu, setelah sampai di tujuan.     

"Sayang... Kamu dimana? Aku berjanji, akan menjagamu lebih baik lagi dan mengabulkan satu permintaanmu meskipun itu sulit. Jika aku bisa menemukanmu malam ini dengan keadaan baik-baik saja."  Janji Yohan dalam hati.     

Yohan tak henti-hentinya melihat kanan kiri jalan yang dan berharap melihat istrinya. Yang ia tahu, Tiara pergi juga tidak membawa tas sama sekali. Itu terlihat jelas dari rekaman CCTV yang ia lihat saat istrinya keluar dari kediamannya. Di dalam pikiran yohan, hanya kekhawatiran yang memenuhinya. Apa yang bisa di lakukan oleh Tiara tanpa handphone dan uang di malam hari seperti ini, tanpa mobil yang bisa mengantarkan dia ke tempat tujuan. Jikalaupun ingin menginap di hotel juga tidak ada uang dan kartu identitasnya juhmga masih tersimpan rapi di dalam tasnya di dalam lemari penyimpanan.     

Malam ini udara sangat dingin, suami mana yang tidak akan khawatir istrinya yang tengah hamil dan tubuhnya kurang sehat sedang berkeliaran di luar rumah tanpa bekal apapun. Bagaimana jika Tiara bertemu dengan orang jahat di jalan, perampok, begal, orang mesum, pemabuk. Apa yang bisa dilakukan oleh istrinya? Sedangkan Yohan sebagai suami tidak berada di sampingnya untuk melindungi?.     

"Aaaaarrhhhh... Lama-lama Aku bisa gila jika terus begini? Tiara... Kamu dimana sayang?" Teriak Yohan di dlaam mobilnya sambil mengacak-acak tatanan rambutnya yang rapi menjadi rusak dengan bentuk tak beraturan. Ia sudah merasa stress dan pusing.     

-------     

Disaat yang sama bibi Sue dan Joni tengan melewati sebuah kedai minuman kecil di tepi jalan. Mereka seperti melihat seseorang yang sangat familiar.      

"Joni, tunggu! Putar balik sebentar mobilnya."  bibi Sue yang seolah melihat nyonya mudanya sedang duduk menikmati segelas teh hangat di kedai itu.     

"Ada apa bibi? Tidak bisa, disini tidak boleh berputar. Tunggu kita berjalan beberapa meter lagi ke depan."  Tanya Joni yang penasaran. Mengapa ia di minta berputar arah dengan cepat. Sedang rambu lalu lintas di tempat itu menunjukkan larangan untuk mobil memutar jalan.      

"Kalau begitu, turunkan aku sekarang! Atau dia akan menghilang lagi. Aku harus cepat mematikannya jika yang aku lihat itu benar-benar nyonya muda atau bukan?"  kata bibi Sue yang merasa jengkel kepada sopir pribadinya tuannya itu.     

"Tidak bisa bibi, disini tidak boleh menurunkan penumpang ataupun parkir sembarangan."  Kata Joni dengan polos. Sopir satu ini memang sangat jujur dan taat kepada peraturan berlalu lintas meski suasana sepi.     

"Joniiiii... Apakah kau masih ingin hidup! Jika kau tidak berhenti sekarang, maka aku akan yang akan melompat dari mobil ini sekarang juga!!!"teriak kepala pelayan itu kepada Joni, karena sudah tidak bisa menahan amarah dan rasa jengkel kepada sopir Tampan itu.     

Shetttt....     

Joni menghentikan laju mobil itu secara mendadak, ketika kepala pelayan itu mengancamnya akan melompat dari dalam mobil.     

"Bibi... Apa kau sudah gila! Itu sangat berbahaya!!!"  Teriak Joni atas tindakan konyol kepala pelayan itu.      

"Kau yang konyol Joni. Yang paling penting sekarang adalah menemukan nyonya muda. Bukan lalu lintas, serahkan handphone milikmu. Kau boleh berputar di depan. Aku akan berjalan ke tempat, dimana aku seolah melihat nyonya muda dan menelepon tuan muda dan nyonya besar."  jelas bibi Sue sebelum turun dari mobil.     

"Baiklah, aku akan memutar mobil ini dibelokan depan dengan cepat dan menyusulmu lagi."  Jawab Joni yang langsung tancap gas dengan laju mobil sangat cepat ke depan setelah kepala pelayan itu turun dari mobil.     

Kepala pelayan wanita ini terus berjalan sekitar 250 meter menuju tempat ia telah melihat Tiara secara sekilas tadi dari dalam mobil. Ia berjalan kaki sambil menelepon ke nomor tuan mudanya.     

"Tuan muda, ayo cepat angkat." gumamnya pelan sambil terus mencoba menelepon berkali-kali. Sepertinya signal di tempat itu sedikit buruk, sehingga sulit tersambung. Jalanan di tempat itu terlihat sangat sepi dan membuat bulu kuduk pelayan wanita ini berdiri dan sedikit merinding. Bukan karena takut hantu, tetapi lebih menakutkan lagi jika yang ia temui adalah pemabuk, begal atau orang jahat sejenisnya. Ia terus berjalan meskipun merasakan hal yang kurang enak di belakangnya, seperti sedang ada yang yang mengikuti atau diam-diam mengawasi.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.