CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

373. Beraninya dia menyentuh istriku



373. Beraninya dia menyentuh istriku

0Yohan segera bangun dari posisi jongkok di depan sopirnya pribadinya. "Kalian semua menyebar dan cari Nyonya muda sampai ketemu."  Perintah Yohan kepada para bodyguard miliknya.     
0

Semua para pengawal itu berpencar sesuai dengan perintah sang tuan dan tinggal beberapa orang yang ikut dengannya serta 2 orang lainnya merawat Joni dan membawanya ke rumah sakit.     

Baru saja Yohan dan para bodyguard miliknya berjalan masuk ke gang sepi itu beberapa meter. terlihat segerombol pemuda sedang berjalan menuju ke arahnya dan salah satunya menggendong seorang wanita di pelukannya. pakaian yang dikenakan oleh wanita itu sama persis dengan pakaian yang dipakai Tiara saat keluar dari kediaman Kim mulai dari mantel bulu hingga sepatu boots berwarna coklat yang dibeli oleh Yohan sebagai hadiah untuk istrinya.     

"Ha... Ha... Bos, akhirnya kita mendapatkan wanita cantik ini. Kita bisa bersenang-senang malam ini. Dua orang bodoh itu, Mereka mengira bisa melawan kita. Hmm... Benar-benar mau mati konyol mereka."  Kata para berandalan itu sembari tertawa terbahak-bahak dengan hati yang bahagia karena berhasil melumpuhkan lawan-lawannya dengan mudah, seperti menepuk lalat saja.     

"Ha... Ha... Benar, lumayan juga bisa dapat wanita cantik seperti ini." Jawab bos berandal itu.     

"Tiara....brengsek apa yang mereka telah lakukan kepada istriku hingga seperti itu? Aku akan melenyapkan kalian semua." Gumam Yohan dalam hati. Emosinya seketika memuncak ketika melihat istrinya tak sadarkan diri di pelukannya orang lain.     

"Hei,  kau lepaskan istriku!" teriak Yohan kepada laki-laki kepada para berandalan itu dengan nada tinggi.     

"Ha... Ha... Istrimu tuan. Heh... Dia wanitaku sekarang. Bukankah kau lihat sekarang, ia sangat nyaman berada di pelukanku." Kata bos berandalan itu dengan percaya diri karena Ia hanya melihat Yohan berdiri sendiri dan di belakangnya dengan dua Bodyguardnya. Sedangkan jumlah dia dan para anak buahnya jauh lebih banyak. Mana mungkin hanya dengan 3 orang saja mampu mengalahkan mereka.     

"Kalian berdua, urus para manusia bodoh itu. Aku akan menghajar manusia sombong itu dengan tanganku sendiri. Beraninya dia menyentuh wanitaku." Perintah yohan kepada dua predikat yang berdiri di belakangnya. Laki-laki ini mulai menyingsing lengan kemejanya dan berdiri tepat dibarisan paling depan.     

" Baik, presdir."  Jawab para bodyguard itu yang kemudiandengan lantang maju menghajar para pemuda yang ada di depannya.     

"Ha... Ha... Aku kabulkan, jika kalian ingin mati konyol disini."  Kata bos berandalan itu yang kemudian meletakkan tubuh Tiara diatas trotoar jalan.     

"Kalian semua serang dan habisi mereka bertiga."  Teriak bos berandalan itu memberikan perintah.     

"Kau, maju! Hai, orang kaya sombong. Biar aku ajari kau, apa itu rasa tanah."  kata bos berandalan itu menantang Yohan. Perkelahian sengit pun terjadi, satu persatu bodyguard Yohan yang berpendar akhirnya menemukan posisi mereka.     

Buk.. buk..Duk...Duakk...     

Suara mereka semua yang sedang adu pukul satu sama lain. "Kauberaninyamenyentuhkulitistrikudengantangankotorkuini"  kata Yohan setelah memukul dengan keras wajah pemuda sombong itu dan menendangnya sekali hingga tersungkur.     

"arrrhhh....uhukk...uhukkk..." teriak pemuda itu yang tubuhnya terpental diatas  badan jalan dengan darah segar yang mengalir dari bibirnya akibat pukulan-pukulan keras dari sang presdir.     

 Hanya beberapa menit saja para pengganggu kecil itu berhasil dikalahkan dengan mudah. "Presdir... Apa yang harus kami lakukan kepada mereka semua."  Tanya para bodyguard itu yang sudah selesai dengan tugas mereka mengajar para berandalan kaleng seperti mereka.     

"Untuk dia, patahkan tangannya dan bawa semuanya ke kantor polisi." Jawab Yohan dengan geram. Ia lanjut berjalan menuju Tiara dan segera mengangkat tubuh istrinya dari jalanan yang dingin itu.     

Yohan mengangkat tubuh istrinya secara perlahan. Betapa geramnya dia, saat melihat beberapa luka memar yang tertoreh di wajah istrinya. luka memar di dapat oleh Tiara ketika ia mendapat beberapa kali tamparan dari para berandalan itu dan juga sedikit darah segar yang mengalir di tepi bibir mungil itu. Laki-laki ini dengan langkah cepat membawa tubuh istrinya yang berada di dalam gendongannya ke arah mobil.      

Ternyata di mobil lainnya juga terlihat tubuh bibi Sue yang tengah berlumuran darah karena kepalanya terluka akibat benturan keras saat jatuh terbentur badan jalan. Melihat semua itu Yohan sudah tidak bisa mengendalikan emosinya. Ia ketika berubah pikiran yang tadinya masih merasa kasihan dan ingin mengampuni mereka dengan membawanya ke kantor polisi, Sekarang semuanya telah berbeda jauh setelah melihat orang-orang yang disayanginya terluka parah bahkan hampir saja meregang nyawa di tempat kejadian.     

Melihat ke arah para berandalan itu dengan tatapan mata tajam yang mengerikan, tatapan mata Itu menjelaskan bahwa sudah tidak ada ampun lagi bagi mereka karena kekejamannya. "Kalain beri semua manusia-manusia sampah itu pelajaran yang tidak akan mereka lupakan seumur hidup."  Perintah sang Presdir yang sudah penuh kebencian dan emosi puncak.     

" Hei, kau! Kau tidak tahu siapa aku. Aku adlah tuan muda dari keluarga Pei. Kau akan menyesal melakukan hal ini kepadaku. Papaku tidak akan melepaskan kau begitu saja." Teriak pemuda itu kepada Yohan sambil memberikan ancaman.     

" Cuihh... Jangankan kau berandalan kecil, bahkan papamu sekalipun sudah penuh kuinjak dengan kakiku. Katakan padanya, untuk membalas ku jika masih ada nyali. Aku, Presdir Kim."  Kata Yohan sebelum menjalankan mobilnya untuk menuju rumah sakit dengan cepat demi memberikan pertolongan kepada Tiara dan juga bibi Sue.     

Para bodyguard itu menghajar para berandalan itu sampai patah tulang  kaki atau lengannya dan memohon ampun. Semua itu supaya mereka tak lagi sombong dan berlaku seenaknya. Setelah itu mereka di serahkan kepada pihak berwajib dengan tuntutan yang cukup berat.     

Dalam perjalanan ke rumah sakit, Yohan berusaha menyadarkan Tiara yang sedari tadi meutup matanya dan belum sadarkan diri. "Sayang, maafkan aku. Ini semua salahku. Tak seharusnya aku meninggalkan kamu tadi."  Kata Yohan sambil memeluk erat tubuh istrinya.     

"Darah... Darah apa ini?"  Gumam Yohan ketika matanya melotot lebar, melihat warna merah bagian lengan tangannya yang ia gunakan untuk menggendong istrinya.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.