CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

371. Lepaskan aku! Kalian akan menyesal



371. Lepaskan aku! Kalian akan menyesal

0Bibi Sue terus berjalan menyusuri jalan yang sepi itu karena hari sudah sangat malam. Ia masih berusaha menelpon tuan muda Yohan dan kediaman keluarga Kim secara bergantian.      
0

"Hallo, tuan muda. Saya bibi Sue... Saya melihat nona muda di sebuah kedai minuman hangat tak jauh dari rumah tuan. Saya sedang menuju kesana. 'Rose Tea' tuan muda... Kedai teh yang sering tuan kunjungi dulu dengan dokter Glen." kata bibi Sue menjelaskan lokasi ia melihat nyonya mudanya.     

"Apa kau yakin bibi? Baiklah aku akan segera kesana, mungkin hanya 15 menit. Tunggu aku, aku sudah dekat dengan tempat itu. Pastikan Tiara tidak kemana-mana."  Jawab Yohan.     

Yohan merasa sangat senang, ketika mendengar berita istrinya sudah di temukan. Laki-laki tampan ini meminta sopirnya untuk melajukan mobilnya lebih cepat lagi. Ia sudah tidak sabar bertemu dengan Tiara dan memastikan istrinya dalam keadaan baik-baik saja dengan mata kepalanya sendiri.     

Setelah kepala pelayan wanita ini selesai menelepon Yohan. Tak lama juga Joni telah sampai dengan mobilnya yang berhenti di dekat bibi Sue.      

"Bibi Sue, ayo cepat naik."  Kata Joni.     

Bibi Sue dengan cepat berjalan mendekat dan masuk kedalam mobil. "Ayo, Joni cepat! Jangan sampai Nyonya muda pergi sebelum kita sampai."  perintah pelayan wanita ini kepada sopir muda itu.     

-----      

Disaat yang sama di kedai Rose Tea,  Saya sedang duduk termenung sendiri sambil menenggak segelas teh hangat yang iya pesan dengan beberapa lembar uang yang terselip di saku mantelnya. Entah kapan ia meletakkan uang itu disaku, ia juga sudah lupa. Mungkin itu sudah sangat lama. Ia sekarang terlihat bingun untuk melakukan apa? Yang ia fikirkan tadi saat keluar dari rumah adalah pasti Yohan sudah menunggunya di dalam mobil, di jalan depan kediaman keluarga Kim. Tentu saja wanita cantik ini sampai rela berjalan kaki beberapa puluh menit sampai beberapa ratus meter dari rumah. Tiara yakin Yohan menunggunya di suatu tempat, sampai tak terasa langkah kakinya sudah sangat terlalu jauh dan ia tetep tidak menemukan suaminya.      

Wanita cantik ini memtuskan untuk naik taksi tetapi ia urungkan karena tidak membawa uang cukup. Mau menelepon Yohan juga tidak bisa, handphone ia tinggalkan di dalam kamar mandi bersama mantel bulunya yang lain. Udara malam semakin dingin menusuk ke tulang. Mau melangkah kaki pulang lagi ke kediaman keluarga Kim, kakinya sudah merasa lelah.      

Tak jauh di tempat ia berdiri ada sebuah kedai minuman hangat yang masih buka. Ia berfikir untuk istirahat dan menghangatkan tubuh terlebih dahulu sebelum pulang. ia membeli segelas minuman hangat dengan beberapa lembar uang yang ia temukan di saku mantelnya dengan tidak sengaja. Ia menengguk minuman itu dengan pelan dan sedikit menikmatinya.     

"Sial! Mengapa aku menjadi sendirian di luar rumah begini. Hari sudah sangat larut, dan juga dingin. Apa yang harus aku lakukan? Yohan, kamu jahat sekali! Kenapa kau meninggalkanku. Bukankah tadi kau bilang akan menungguku. Kakiku llelag sekali dan pegal."  gerutu Tiara pelan sambil sesekali meminum minumannya.     

Tiara sudah selesai minum dan akan membayar minuman yang ia pesan. Wanita cantik ini memanggil pemilik kedai itu untuk membayar.     

Setelah selesai dengan urusannya ia pun berdiri dan bersiap untuk pergi. Tiba-tiba ada ada beberapa orang pemuda yang sedang setengah mendekatinya.     

" Hai, cantik. Malam-malam seperti ini sendiri. Bagaimana jika kami menemanimu untuk minum dan bersenang-senang?"  Kata salah satu pemuda memakai jaket kulit hitam dengan celana jeans berwarna putih juga.     

"Iya, cantik...wanita secantik kamu, sungguh sayang sekali jika menghabiskan malam ini sendirian saja. Mendingan di habiskan bersama kami yang masih muda dan tampan. Ayolah ikut dengan kami." kata salah satu pemuda yang merupakan bawahan laki-laki tampan yang memakai jaket hitam tadi. Ia mulai berlaku tidak sopan dengan menarik tangan wanita cantik ini secara paksa.     

"Hei... Lepaskan tanganku! Pergi kalian dari hadapanku. Siapa juga yang ingin bersenang-senang dengan kalian." Kata Tiara sambil memberontak berusaha melepaskan  genggaman tangan pemuda itu. tetapi sayangnya tubuhnya terlalu lemah untuk melawan mereka semua.     

"Hei, cantik. Sebaiknya kau menurut saja. Jika kau terus memberontak kami akan bertindak kasar kepadamu. Jika kau menurut, kami akan bersikap lembut. Bukan begitu bos."  Kata pemuda itu sekali lagi sambil tersenyum kepada bosnya.     

"Tentu saja. Bawa wanita cantik ini ke apartemen milikku. Kita akan bersenang-senang malam ini."  Jawab laki-laki memakai jaket itu kepada anak buahnya.     

"Hei, lepaskan aku!  Kalian akan menyesal. Kalian semua tidak tahu siapa aku! Lepaskan!!! tolong..." teriak tiara dengan suara serak. Ia sudah mulai emosi sambil terus berusaha melepaskan diri. Wanita cantik ini dengan sengaja menginjak kaki pemuda yang memegang erat pergelangan tangannya dengan keras.     

"Ough...."  Keluh kesakitan pemuda itu, sehingga dengan reflek melepaskan genggamannya pada tangan Tiara. Momen ini di manfaatkan oleh wanita cantik ini untuk melarikan diri. Tiara berusaha berlari dengan cepat sebisa mungkin.     

"Hei... Mau kemana kau! Dasar wanita sial*n! Cepat kejar dia sampai dapat. Dia harus membayarnya." Teriak pemuda itu dengan penuh amarah dan memberikan perintah kepada anak buahnya.      

Disaat Tiara berusaha melarikan diri, tiba-tiba sebuah mobil lewat di depannya. " Berhenti, tolong saya."  Teriak Tiara meminta tolong.     

"Joni, berhenti. Itu Nyonya muda"  teriak bibi Sue kepada Joni. Pelayan wanita ini jelas melihat Nyonya muda sedang dalam bahaya.     

Joni segera menghentikan mobilnya tepat di depan Tiara. Wanita cantik ini menggedor-gedor pintu dan jendela mobil dengan panik dan ketakutan. "Tuan, tolong saya."  Kata Tiara sambil terus menoleh kearah belakang dan melihat para pemuda-pemuda itu sudah berjalan mendekat kearahnya sambil tertawa jahat.     

Joni dan bibi Sue segera turun dari mobil dan berjalan mendekati nyonya mudanya.     

"Nyonya muda, ayo cepat naik!"  Kata bibi Sue sambil membukakan pintu. Tiara memeluk pelayan ini sambil menangis.     

"Hei... Kau, wanita cantik. Kau mau lari kemana? Dan kalian berdua, tinggalkan dia dan jangan ikut campur urusan kami."  Kata pemuda itu dengan arogan.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.