CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

374. Kekhawatiran Nyonya Kim



374. Kekhawatiran Nyonya Kim

0Melihat warna merah darah itu perasaan Yohan mulai tidak enak dan khawatir. Ia tidak ingin terjadi sesuatu dengan istri dan juga bayi dalam kandungannya. Jika itu sampai terjadi, ia tidak bisa membayangkan apa yg akan ia lakukan nanti. Yang jelas Presdir dingin ini tidak akan melepaskan satu orangpun yang telah melakukan hal itu kepada Tiara.     
0

"Sayang... Tolong bangun dan sadarlah. Jangan berpura-pura lagi. Kau membuatku takut dan khawatir. Aku mengaku salah dan kalah. Bangunlah, sayang..."  gumamn Yohan dengan hati yang sangat gelisah. Panik, khawatir, rasa takut kehilangan jelas tergambar di ekspresi wajah tampan itu.      

Entah sudah berapa kali ia merasakan rasa panik dan khawatir seperti ini, sejak menikah dengan Tiara. Sebelumnya ia tak pernah ada rasa takut dengan apapun atau siapapun. Tetapi kali ini sangat berbeda. Meski tak sanggup membayangkan sesuatu kemungkinan terburuk, Tetapi kenyataannya ia memang harus memikirkan kemungkinan itu.     

Yohan hanya takut jika kejadian malam ini bisa menjadikan kemungkinan ia dan istrinya kehilangan calon bayi mereka. Walaupun sakit dan tidak siap ia harus tetap bersikap tegar dan kuat. Mungkin nanti mereka bisa mencoba dan berusaha untuk memiliki anak lagi. Bagaimana dengan Tiara? Belum tentu ia bisa menerima dan siap dengan kemungkinan itu. Yohan adalah laki-laki sekaligus suami, jika ia terlihat lemah bagaimana ia bisa menenangkan istrinya. Kali ini ia hanya bisa berdoa dan terus berharap semua akan baik-baik saja, baik istrinya dan juga calon bayinya.     

" Lebih cepat lagi, kita harus cepat sampai Rumah Sakit."  Perintah Yohan kepada sopirnya.     

"Baik, Presdir."  Jawab sopir itu yang kemudian menambahkan kecepatan laju kendaraannya.     

------     

KEDIAMAN KELUARGA KIM     

di saat yang sama di kediaman keluarga Kim semua orang terlihat masih sangat gelisah dan tidak bisa tidur. Perasaan mereka tidak tenang selama Tiara belum ditemukan atas setidaknya ada kabar tentang Nyonya muda di keluarga itu.     

"Nyonya besar, minumlah sedikit teh hangat ini. Tidak baik untuk nyonya jika terlalu khawatir dan gelisah. Ingat penyakit jantung Nyonya."  kata koki Lim yang biasanya mempersiapkan semua makanan di kediaman keluarga Kim.     

Koki Lim tidak bermaksud untuk menggurui atau memerintah Nyonya besarnya. Tetapi laki-laki ini memiliki tanggung jawab yang besar setelah kepala pelayan Sue untuk menjada kesehatan keluarga itu melalui makanan yang ia sajikan setiap harinya. Dari itu ia tahu apa saja kebutuhan dan hal yang harus di hindari dari makanan setiap anggota keluarga Kim.      

Bruakk.... Pyarrr...prakkk...     

wanita cantik ini menghempaskan gelas minuman yang berisi teh hangat yang disajikan oleh kaki Lim untuknya dan semua orang di ruang tamu saat itu hingga jatuh ke lantai dan pecah sehingga isinya berserakan tumpah ke atas lantai. Termasuk didalamnya ada Tuan Kim, asisten Steve, dokter Glen dan juga para pelayan yang masih berdiri sambil menundukkan kepala di ruangan yang sama.     

"Apa yang kau lakukan? Apakah pikir sekarang ini aku mampu untuk minum dalam keadaan seperti ini? Bagaimana aku bisa melakukannya? jika nasib anak menantu saja belum diketahui, dimana dia dan bagaimana keadaan Tiara??" Kata wanita cantik ini sambil marah-marah kepada kepala koki itu.     

Wanita cantik ini sebenarnya tidak memiliki niat untuk marah kepada koki Lim, tetapi pada saat itu emosinya memang sangat tinggi dan meledak-ledak. Sehingga ia sendiri tidak bisa untuk mengendalikannya. Rasa gelisah dan khawatir yang ada di dalam dirinya melebihi rasa haus atau lapar yang ia rasakan saat itu.     

"Maafkan... Maafkan, saya Nyonya besar. Saya tidak bermaksud lancang." kata koki Lim langsung terjatuh berlutut di atas lantai meminta maaf setelah mendengar teriakan kemarahan dari sang nyonyanya besar. Laki-laki ini hanya duduk tertunduk bersimpuh di atas lantai dan berharap nyonya besar akan memaafkannya.     

"Sayang kendalikan dirimu, jika engkau terus begini. Pentingnya engkaulah yang akan jatuh sakit, jika engkau sakit maka kita semua akan bingung dan juga khawatir. sedangkan untuk saat ini kita semua sudah merasa begitu panik dan khawatir kepada Tiara. Apakah engkau ingin menambah beban kepada semua orang di sini? Sayang minumlah dan tenangkanlah hati dan perasaanmu untuk sejenak. Yakinlah, Putra kita pasti bisa menemukan Tiara dan membawanya pulang dalam keadaan baik-baik saja." kata tuan Kim sambil mengambilkan secangkir teh yang disajikan untuknya dan memberikannya kepada istrinya untuk diminum. Supaya hati dan perasaan Nyonya Kim sedikit rileks.     

Saat istrinya menganggukkan kepala dan menerima secangkir teh itu kemudian meminumnya. Tuan Kim melirik dan memandang ke arah kepala koki di kediamannya itu. Ia tahu niat koki Lim sangatlah tulus dan juga baik. Cuma keadaan istrinya saja yang tidak bisa mengendalikan emosi dan berkata kasar kepada koki di kediaman keluarga Kim, yang telah mengikuti mereka selama bertahun-tahun. Menjadikan ekspresi wajah sedih dan merasa terluka.     

" Lim... Bangunlah. Kau tidak salah, Terima kasih atas semua perhatian yang engkau berikan kepada kami. Aku tahu niatnya baik,kembalilah ke tempatmu." Kata Tuan kirim kepada ku kirim yang tengah terduduk di lantai karena terkejut mendapatkan kemarahan dari sang nyonya besar.     

"Terima kasih,Tuan." jawab kok kirim sambil beranjak berdiri dari lantai dan berjalan mundur untuk bergabung bersama para pelayan lain yang berdiri berjarak sekitar 3 meter dari hadapan tuang dan nyonya besar mereka.     

Koki Lim tidak merasa sakit hati ataupun dendam dengan kata-kata Nyonya besarnya. Semua kata-kata itu terlontar dari mulut sang nyonya besar hanya karena keadaan yang membuatnya tertekan dan tak mampu mengendalikan emosi. pada dasarnya mereka semua tahu bahwa tuan dan nyonya Kim adalah orang-orang yang sabar dan selalu memperlakukan para pelayannya dengan baik bahkan seperti keluarganya sendiri.     

Malam Ini Tak ada satupun penghuni kediaman keluarga Kim yang bisa beristirahat dengan tenang dan memejamkan mata mereka untuk tidur kecuali Nona muda yang tidak tahu-menahu tentang kabar kakak iparnya karena ia sudah tertidur dengan pulas sebelumnya saat di rumah sakit dan dibawa pulang oleh kakak laki-lakinya.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.